383
Inge Indah Pratiwi, 2015 PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN IND ONESIA
BAGUS D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi bertujuan sebagai bahan kajian dan interpretasi baik
untuk pihak sekolah, guru, siswa, serta peneliti berikutnya yang akan mengkaji masalah yang relevan. Adapun simpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
A. Simpulan
Peningkatan interaksi sosial asosiatif siswa melalui pemanfaatan tayangan Indonesia Bagus dalam pembelajaran IPS siswa kelas VIII-A SMP Negeri 4 Bandung
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran IPS melalui pemanfaatan tayangan Indonesia
Bagus sudah pada kualifikasi baik dalam upaya meningkatkan interaksi sosial asosiatif siswa di kelas VIII-A SMP Negeri 4 Bandung.
Rencana pembelajaran IPS yang meliputi pengamatan atau observasi
terlebih dahulu di kelas VIII-A, meminta guru mitra untuk menjadi observer, menyusun
administrasi atau
perangkat yang akan membantu proses
pembelajaran di kelas berupa Rencana Program Pengajaran RPP yang disesuaikan dengan silabus SMPMts mata pelajaran IPS kelas VIII kurikulum
2013, menyusun Lembar Kerja Siswa LKS untuk membantu pembelajaran yang dijadikan sebagai media dan alat evaluasi mengukur interaksi sosial
asosiatif siswa. LKS Individu terkait penilaian persepsi siswa dari pengalaman belajar dan LKS kelompok terkait proses pembuatan karya, serta menyusun
instrumen penelitian yang berupa angket, lembar observasi siswa, lembar observasi guru, rubrik penilaian interaksi sosial asosiatif, rubrik penilaian
diskusi dan presentasi kelompok dalam kegiatan penelitian yang akan berlangsung.
Inge Indah Pratiwi, 2015 PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN IND ONESIA
BAGUS D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan penerapan pembelajaran IPS melalui pemanfaatan
tayangan Indonesia Bagus sudah pada kualifikasi baik dalam upaya meningkatkan interaksi sosial asosiatif siswa di kelas VIII-A SMP Negeri
4 Bandung.
Pelaksanaan dilakukan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga tindakan. Secara umum setiap tindakan memiliki karakteristik
tersendiri. Pada tindakan siswa melakukan interpretasi materi IPS, setelah itu siswa melakukan interpretasi tayangan Indonesia Bagus, dan pembuatan tugas
secara berkelompok yang pada pertemuan sebelumnya telah ditugaskan oleh guru dengan panduan LKS. Pada tindakan dua siswa secara berkelompok
melakukan presentasi terkait tema yang dibuat berkaitan dengan tayangan Indonesia Bagus dan materi IPS. Pada tindakan tiga melanjutkan kegiatan
presentasi dan pengisian LKS individu terkait persepsi siswa dari pengalaman belajar. LKS tersebut diberikan untuk mengetahui persepsi siswa setelah
melakukan pengalaman belajar. Setelah tindakan tiga, guru melakukan refleksi untuk mengetahui keberhasilan atau merencanakan solusi pada siklus
berikutnya. 3.
Hasil peningkatan interaksi sosial asosiatif siswa setelah melalui pemanfaatan tayangan Indonesia Bagus sudah pada kualifikasi baik
dalam pembelajaran IPS di kelas VIII-A SMP Negeri 4 Bandung.
Penelitian yang dilakukan selama tiga siklus dengan masing-masing siklus tiga tindakan, secara garis besar mengalami fluktuasi yang meningkat,
yaitu siklus satu dengan kualifikasi cukup, kemudian siklus dua dengan kualifikasi baik, dan siklus tiga juga baik. Secara khusus fluktuasi
peningkatan dari siklus satu sampai siklus tiga diawali pada indikator yang meraih persentase terkecil adalah indikator interaksi. Namun berdasarkan
Inge Indah Pratiwi, 2015 PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN IND ONESIA
BAGUS D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
stimulus yang dilakukan pada setiap siklusnya indikator ini mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Walaupun dibandingkan indikator lainnya
persentasenya terkecil. Hal ini terbukti dengan pada siklus satu diperoleh 58,3 cukup, siklus dua 73,8 baik, dan siklus tiga 84,5 baik.
Kemudian untuk indikator lainnya telihat fluktuasi yang tidak konsisten dan masing-masing dari indikator tersebut mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Dengan demikian upaya meningkatkan interaksi sosial asosiatif siswa melalui pemanfaatan tayangan Indonesia Bagus dalam pembelajaran
IPS dinyatakan berhasil. Hal ini terbukti dengan kualifikasi cukup pada siklus pertama dan pada siklus ke tiga dinyatakan baik dengan persentase tertinggi
95,2 yaitu indikator toleransi.
4. Kendala dan upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan