Melia Pramita, 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Materi Energi Panas Penelitian Tindakan Kelas di SDN Inpres Cikahuripan Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20122013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap warga negara di Indonesia berhak memperoleh
pendidikan yang layak, seperti yang tercantum dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 5 yang menyatakan bahwa
: “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu”. Hal ini berarti bahwa setiap manusia berhak untuk berkembang dalam
pendidikan. Karena pada dasarnya, manusia lahir tidak berdaya dan memerlukan waktu yang lama untuk mengembangkan kemampuannya.
Sistem pendidikan nasional di Indonesia menerapkan program wajib belajar sembilan tahun untuk setiap warga negaranya. Melalui pendidikan
inilah akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, wawasan atau pengetahuan, dan keterampilan. Hal tersebut sesuai
dengan yang tercantum dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dalam Ruhimat 2009: 45 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam dunia pendidikan dikenal dua buah komponen yang sangat berkaitan, yaitu pendidik dan peserta didik. Pendidik adalah seorang yang
mempunyai kewenangan dan bertanggung jawab akan pendidikan. Sedangkan peserta didik adalah seseorang yang memiliki potensi dasar dan berusaha
mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui proses pembelajaran yang terdapat pada jalur pendidikan. Jadi, dalam proses pembelajaran pada jalur
pendidikan akan selalu ada interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Melia Pramita, 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Materi Energi Panas Penelitian Tindakan Kelas di SDN Inpres Cikahuripan Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20122013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Guru sebagai pendidik memiliki peranan penting, terutama dalam pendidikan sekolah dasar. Sebab, anak yang masih berusia tujuh sampai dua
belas tahun tingkat ketaatan dan kepercayaan terhadap gurunya masih tinggi. Oleh karena itu, peranan guru selain mentransferkan ilmu pengetahuan, guru
juga perlu mengajarkan keterampilan, menanamkan nilai moral dan kedisiplinan kepada peserta didik. Seyogyanya seorang guru harus dapat
menciptakan suasana belajar yang baik, yang dapat memfasilitasi siswa untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan maupun komponen-komponen
pembelajaran yang lain demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Sulistyorini, 2007:21 mengamanatkan, bahwa setiap satuan pendidikan untuk membuat
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sebagai pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan. Selain itu, penyusunan KTSP oleh satuan pendidikan memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerahnya masing-masing. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Salah satu kelompok mata pelajaran yang termuat dalam KTSP yaitu Ilmu Pengetahuan Alam
IPA. Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah pengetahuan yang rasional dan
objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis oleh manusia yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan manusia. Pembelajaran IPA berupaya membangkitkan minat manusia agar mau
meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam dan seisinya yang penuh rahasia. Khusus untuk IPA di SD hendaknya membuka
kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu peserta didik secara alamiah.
Melia Pramita, 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Materi Energi Panas Penelitian Tindakan Kelas di SDN Inpres Cikahuripan Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20122013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Seperti yang tercantum dalam standar isi IPA SDMI bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena
itu, pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui pengunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah. Sehingga dalam proses pembelajaran IPA guru hendaknya dapat membuat suatu inovasi dengan menerapkan model maupun
metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Sebab, hal ini akan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Sebagaimana hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada siswa kelas IV SDN Inpres Cikahuripan, guru dominan menggunakan metode
konvensional yaitu ceramah. Siswa hanya diberikan konsep-konsep IPA dan jarang terlibat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran masih berpusat pada
guru. Hal ini bertolak belakang dengan proses pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang seharusnya dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir siswa melalui pengalaman langsung. Pembelajaran yang kurang variatif juga didiagnosis menjadi penyebab tidak meratanya pemahaman
siswa. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, hasil belajar siswa
pada materi energi panas di kelas IV B SDN Cikahuripan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV B SDN Inpres Cikahuripan
No Kode Siswa
Nilai
1 AK
80 2
AS 50
3 Ag
60 4
AP 60
5 AN
70 6
Ad 70
7 AP
60 8
AS 70
9 CJ
60 10
GR 60
Melia Pramita, 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Materi Energi Panas Penelitian Tindakan Kelas di SDN Inpres Cikahuripan Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20122013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
11 Hr
70 12
IH 40
13 KS
60 14
NY 80
15 NA
60 16
Pp 50
17 RM
40 18
RAP 70
19 RL
40 20
RP 80
21 SK
60 22
SJ 40
23 SM
90 24
Tg 80
25 Ti
50 26
Wi 50
27 YR
60 28
YC 60
29 AR
30 30
NN 60
31 RMg
60 32
MR 80
Rata-rata 60,94
Berdasarkan data diatas hasil persentase siswa yang belum mencapai KKM sebesar 81,25 . Nilai rata-rata kelas yaitu 60,94. Sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM di SDN Inpres Cikahuripan adalah 74. Dari hasil tersebut, peneliti merasa bahwa siswa masih belum memahami materi energi
panas. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang masih belum dapat membedakan peristiwa perambatan panas. Salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya inovasi dalam penerapan metode pembelajaran.
Banyak model dan metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam pembelajaran IPA.
Salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah metode eksperimen. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Djamarah dan Zain 2006: 84, “metode eksperimen
percobaan adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan
Melia Pramita, 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Materi Energi Panas Penelitian Tindakan Kelas di SDN Inpres Cikahuripan Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20122013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
percobaan dan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari ”.
Sesuai dengan pendapat tersebut, peneliti mencoba melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode eksperimen, dengan metode tersebut siswa
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Antusias mereka dalam mengikuti pembelajaran pun jauh berbeda ketika mereka hanya duduk
terdiam mendengarkan penjelasan guru. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut maka penulis
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Energi Panas”. Diharapkan setelah dilaksanakan pembelajaran melalui penerapan
metode eksperimen ini proses pembelajaran akan lebih bermakna dan hasil belajar siswa meningkat.
B. Rumusan Masalah