Sistem imformasi penatausahaan keuangan pada SKPD sekretariat daerah kota Tangerang Selatan

(1)

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENATAUSAHAAN KEUANGAN

PADA SKPD SEKRETARIAT DAERAH KOTA

TANGERANG SELATAN

OLEH Yudianto Saputra

2040.9100.2512

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNLOGI

JAKARTA

2011 M / 1432 H


(2)

SISTEM INFORMASI PENATAUSAHAAN KEUANGAN

PADA SKPD SEKRETARIAT DAERAH KOTA

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Yudianto Saputra

204091002512

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNLOGI

JAKARTA 2011 M / 1432 H


(3)

SISTEM INFORMASI PENATAUSAHAAN KEUANGAN

PADA SKPD SEKRETARIAT DAERAH KOTA

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Yudianto Saputra

204091002512

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Herlino Nanang, MT Hendra Bayu Suseno, M.Kom

NIP : 19731209 2005011002 NIP : 19821211 200912 1002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc NIP : 19710522 200604 1 002


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan ” yang ditulis oleh YUDIANTO

SAPUTRA dengan NIM 2040.9100.2512 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jumat, tanggal 10 Juni 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 10 Juni 2011

Penguji I Penguji II

Arini, MT Viva Arifin, M.MSI NIP. 19760131 200901 2 001 NIP. 19730810 200604 2 001

Pembimbing I Pembimbing II

Herlino Nanang, MT Hendra Bayu Suseno, M.Kom

NIP. 19731209 200501 1 002 NIP. 19821211 200912 1 002 Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi Fakultas Sains dan Teknologi Teknik Informatika

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Yusuf Durrachman, M.Sc NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19710522 200604 1 002


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 10 Juni 2011

Yudianto Saputra 204091002512


(6)

ABSTRAK

Yudianto Saputra NIM 204091002512, Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan. Dibimbing oleh Bpk. Herlino Nanang, MT dan Bpk. Hendra Bayu Suseno, M.Kom. Pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahannya tidak akan lepas dari pengajuan anggaran, penyusunan anggaran, pengajuan pencairan dana, laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban. Kota Tangerang Selatan yang merupakan Daerah Otonomi Baru dan merupakan Kota termuda di wilayah Provinsi Banten yang masih memerlukan banyak penataan dalam menjalankan roda pemerintahannya. Setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di Kota Tangerang Selatan dalam mengajukan permohonan pencairan dana harus melampirkan dokumen pencairan dana dalam setiap pengajuannya. Sampai saat ini sistem yang berjalan masih manual, memiliki banyak kelemahan yang menyebabkan kinerja para staf Bagian Keuangan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang segala kebutuhan yang diinginkan pada SKPD. Untuk itu dalam memudahkan Bagian Keuangan dalam melakukan penyusunan dokumen pencairan dana, maka dirancanglah sebuah aplikasi yang dapat menjawab permasalahan yang ada. Alat pengembangan dalam penelitian ini menggunakan

MSVisual Basic sebagai bahasa pemrograman, MSSQL Server sebagai databasenya. Merancang dan mendesain perancangan aplikasi pengajuan dokumen pencairan dana ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat pemodelannya. Dengan demikian proses penyusunan dokumen pencairan dana dapat dilakuan oleh user atau staf Bagian Keuangan dengan menggunakan aplikasi ini, sistem ini memiliki kemudahan dalam penginputan data, penyusunan SPTJB dan yang utama adalah dapat dengan mudah melihat register pengajuan pencairan dana. Mulai dari SPP, SPM sampai SP2D sehingga memudahkan user

dalam penyusunan dan penatausahaan keuangan.

Kata kunci : RAD (Rapid Aplication Development), UML, MSVisual Basic,

MSSQL, SPP, SPM, SPTJB dan SP2D.

V Bab + XXXVIII Halaman + 83 Halaman + 4 Simbol + 8 Tabel + 38 Gambar + Daftar Pustaka : 14 (2002-2007).


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah - Nya, rahmat dan maghfirah - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Amin.

Dengan selesainya

penulisan

skripsi

ini

penulis

ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,

karena tanpa bantuan, saran, kritik, serta dukungan mungkin penulis

tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Herlino Nanang, MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dalam penyelesain skripsi ini.

4. Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak membantu dalam penyelesain skripsi ini.


(8)

5. Seluruh Dosen dan Karyawan Non reguler Fakultas Sains dan Teknologi , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bagian Keuangan pada Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan studi kasus.

7.

Kedua Orang Tua dan Keluargaku yang selalu memberikan do’a,

motifasi dan dukungan, baik material maupun spiritual.

8.

Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2004 yang tidak bisa

disebutkan satu per satu.

9.

Semua pihak - pihak yang telah membantu dalam penyelesaikan

skripsi ini.

Akhir kata, Semoga dengan laporan ini dapat berguna

bagi pembaca, memberikan pemikiran baru yang berguna yang

dapat disumbangkan bagi pengembangan ilmu sains dan

teknologi dan memberikan manfaat bagi pihak yang

membutuhkannya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 10 Juni 2011

Yudianto Saputra


(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas dukungan moral maupun material yang sangat berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, diantaranya:

1. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua tercinta “Baba” (Mardanih), Ema’(Munhana), Ka Een, Ka Mimi, Ka Neneng, Ka Erna, Semua Abang-abang Iparku, “Ayah Sadih” (Alm) yang selalu memposisikan dirinya sebagai seorang kakak dan orang tua yang selalu perhatian dan sayang pada anak dan adiknya serta Semua Keponakanku yang selalu ceriwis disaat Omnya gajian dan semua keluarga yang selalu memberikan semangat dan support selama pembuatan skripsi ini.

2. Calon Ma’mumKu “Tha” Fila Anggraeny, S.Kom yang selalu memberikan semangat, dukungan serta sayangnya kepada penulis, yah walaupun cerewet banget tapi telah berhasil membuatku menyelesaikan skripsi ini. Kamu banyak mengajarkan hal baru dalam hidup ini, mengajarkan akan kehidupan dan tanggung jawab sebagai seorang laki-laki. “Makasi ya sayang, kalo gak ada

kamu skripsi ini gak akan selesai”.

3. Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemani penulis dan selalu membrikan semangat serta dukungan (Daffy, Vina Monica, Unay, Imut, Pras, Acit, Thalie, Ejha, Iyas, Andi Hamimah) dan teman-teman seperjuanganku didalam ruangan (Badrun, Herman, Kang Endang, Nunu, Bang Edo, Regi, Rian, Fikri) “Tiada hari dan waktu yang berharga selain bersama kalian, Dimana kita selalu bersama berbagi cerita, canda dan tawa...Tanpa kalian hidup gw gak berwarna sobat”.

4. Ramdhan, M.Kom yang telah membantu penulis disaat penulis membutuhkan sebuah solusi dalam menyelesaikan skripsi ini .

5. Teman-teman seperjuangan dari awal masuk bangku kuliah hingga menyelesaikan tugas skripsi ini dan seluruh kelas TI dan SI Angkatan 2004.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini dan untuk itu semua saran dan kritik yang sifatnya membangu sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini serta besar harapan Penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 10 Juni 2011


(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Lembar Persembahan ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Simbol... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penulisan ... 3

1.5 Manfaat Penulisan ... 3

1.6 Metodologi Penelitian... 4

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem... 4


(11)

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Pengertian Aplikasi ... 7

2.2 Sekretariat Daerah ... 7

2.2.1 SPM (Surat Perintah Membayar) ... 8

2.2.1.1 SPM-GU ... 8

2.2.1.2 SPM-UP... 9

2.2.1.3 SPM-TUP ... 9

2.2.1.4 SPM-LS ... 9

2.2.2 SPP (Surat Permintaan Pembayaran) ... 10

2.2.2.1 SPP-GU ... 10

2.2.2.2 SPP-UP ... 11

2.2.2.3 SPP-TUP ... 11

2.2.2.4 SPP-LS ... 11

2.2.3 SPTJB (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja)... . 11

2.3 Basis Data (Database) ... 12

2.4 Metode penelitian ... 13

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem ... 13

2.5 Unified Modeling Language (UML)... 15

2.5.1 Sekilas tentang UML ... 15

2.5.2 Diagram-diagram dalam UML... 16

2.5.2.1 Use Case Diagram... 16


(12)

2.5.2.3 Class Diagram... 20

2.5.2.4 Sequence Diagram... 22

2.6 Visual Basic 6.0 ... 23

2.6.1 Pengertian Visual Basic 6.0 ... 23

2.6.2 Dasar Pemikiran Menggunakan Visual Basic 6.0 ... 24

2.6.3 Lingkungan Kerja Visual Basic 6.0... 25

2.6.3.1 Mengatur Lingkungan Kerja Visual Basic…………. 26 2.7 Microsoft SQL Server 2000 ... 32

2.7.1 Pengertian Microsoft SQL Server 2000 ... 32

2.7.1 Database Default ... 32

2.7.1 Fitur-fitur MSSQL Server 2000 ... 33

2.7.1 Objek dalam MSSQL Server 2000 ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Metode Pengumpulan Data... ... 36

3.1.1 Studi Pustaka... 36

3.1.2 Studi Lapangan... 36

3.2 Metode Pengembangan Sistem... 37

3.2.1 Fase Perancangan Syarat-syarat... 37

3.2.2 Fase Perancangan... 38

3.2.3 Fase Konstruksi... 40

3.2.4 Fase Pelaksanaan... 41


(13)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Sejarah Singkat Kota Tangerang Selatan ………. 44

4.2 Visi dan Misi Kota Tangerang Selatan ... 45

4.2.1 Visi Pejabat Walikota Tangerang Selatan ... 45

4.2.2 Misi Pejabat Walikota Tangerang Selatan ... 45

4.3 Struktur Organisasi ... 46

4.3.1 Tugas Pokok Pejabat Walikota Tangerang Selatan ... 47

4.3.2 Logo Kota Tangerang Selatan... 49

4.4 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat Informasi... 49

4.4.1 Menentukan Tujuan... 49

4.4.2 Menentukan Syarat-syarat Informasi... 50

4.4.3 Analisa Sistem Berjalan... 50

4.4.4 Kelebihan dari Sistem Berjalan... 52

4.4.5 Kekurangan dari Sistem Berjalan... 52

4.4.6 Identifikasi Permasalahan... 53

4.4.7 Solusi Pemecahan Masalah... ... 54

4.5 Fase Perancangan... 54

4.5.1 Perancangan Proses... 55

4.5.1.1 Use Case Diagram... 55


(14)

4.5.1.3 Activity Diagram... 62

4.5.1.4 Sequence Diagram... 67

4.5.1.5 Class Diagram... 70

4.5.2 Perancangan Antar Muka... 72

4.6 Fase Konstruksi... 76

4.6.1 Pemrograman... 76

4.6.2 Spesifikasi Hardware dan Software... .... 77

4.7 Fase Pelaksanaan... 78

BAB V PENUTUP ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penggunaan Perangkat Komputer... 42

Tabel 4.1 Solusi Permasalahan Sistem Berjalan ... 55

Tabel 4.2 Spesifikasi naratif Use case Login ... 58

Tabel 4.3 Spesifikasi naratif Use case Input Data Penyediaan Dana SPD… ... 59

Tabel 4.4 Spesifikasi naratif Use case Input Pengajuan SPP ... 60

Tabel 4.5 Spesifikasi naratif Use Case Input SPTJB ... 61

Tabel 4.6 Spesifikasi naratif Use Case Input Pengajuan SPM ... 62


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fase-Fase RAD (Rapid Application Development) ... 15

Gambar 2.2 Notasi Use case dan Actor ... 18

Gambar 2.3 Contoh Usecase Diagram ... 18

Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram ... 21

Gambar 2.5 Notasi Class dalam UML ... 22

Gambar 2.6 Contoh Class Diagram ... 23

Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram ... . 24

Gambar 2.8 Kotak Dialog New Project ... 26

Gambar 2.9 IDE ( Integrated Development Environment) VB 6.0 ... 27

Gambar 2.10 Kotak Dialog Options : Tab Editor... 28

Gambar 2.11 Kotak Dialog Option : Tab Editor Format………. 29

Gambar 2.12 Kotak Dialog Option : Tab General………... 30 Gambar 2.13 Kotak Dialog Option : Tab Docking…………..………... 30

Gambar 2.14 Kotak Dialog Option : Tab Environment……….. 31

Gambar 2.15 Kotak Dialog Option : Tab Advanced………..… 32

Gambar 3.1 Fase-Fase RAD (Rapid Application Development) ... 39

Gambar 3.2 Penelitian Kerangka Berfikir Perancangan Aplikasi Dokumen Pengajuan Pencairan Dana Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan……….. 45

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kota Tangerang Selatan ... 49


(17)

Gambar 4.3 Penyusunan SPTJB menggunakan MSExcel... 52

Gambar 4.4 Use case Diagram yang diusulkan ... 57

Gambar 4.5 ActivityDiagram Login... 63

Gambar 4.6 ActivityDiagram Input Data Penyediaan Dana SPD………. 64

Gambar 4.7 ActivityDiagram Input Pengajuan SPP ... 65

Gambar 4.8 ActivityDiagram Input SPTJB ... 66

Gambar 4.9 ActivityDiagram Input Pengajuan SPM ... 67

Gambar 4.10 Sequence Diagram Login ... 68

Gambar 4.11 Sequence Diagram Input Data Penyediaan Dana SPD ... 69

Gambar 4.12 Sequence Diagram Input Pengajuan SPP ... 69

Gambar 4.13 Sequence Diagram Input SPTJB ... 70


(18)

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAM

(Jeffrey l. Written, dkk, 2006 : 256 -261)

Simbol Keterangan

Actor1

Aktor

Use Case

Association


(19)

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Jeffrey l. Written, dkk, 2006 : 428 - 429)

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Decision Activity

Start of the Process


(20)

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

(Jeffrey l. Written, dkk, 2006 : 256 -261)

Simbol Keterangan

Object

Lifetime

Message1 Messages

Messages retur

Behaviors (Operations)


(21)

SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Jeffrey l. Written, dkk, 2006 : 411 - 418)

Simbol Keterangan

Class

Class

1. Class Name

2. Attributes

3. Behaviors

Association


(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan pesat, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi, seperti dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, telah bermunculan pula berbagai media penyajian informasi yang dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses berbagai informasi yang cepat dan akurat.

Pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahannya tidak akan lepas dari pengajuan anggaran, penyusunan anggaran, pengajuan pencairan dana, laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban. Kota Tangerang Selatan yang merupakan Daerah Otonomi Baru dan merupakan Kota termuda di wilayah Provinsi Banten yang masih memerlukan banyak penataan dalam menjalankan roda pemerintahannya.

Setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di Kota Tangerang Selatan dalam mengajukan permohonan pencairan dana harus melampirkan dokumen pencairan dana dalam setiap pengajuannya. Dokumen pencairan dana tersebut terdiri dari SPM (Surat Perintah Membayar), SPP (Surat Permintaan Pembayaran) 1,2 dan 3, SPP Untuk LS(Langsung) Pihak-III, Surat Pengajuan SPP, Surat Pengajuan SPM, SPTJB (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja), Surat Pengantar, Nota Dinas dan NPD (Nota


(23)

Pencairan Dana) yang pada pelaksanaannya selama ini pada SKPD Sekretariat Daerah masih menggunakan MSExcel dalam pembuatannya dimana pada observasi yang dilakukan dengan staf Bagian Keuangan mereka hanya bisa membuat dokumen pengajuan pencairan dana tetapi tidak dapat secara langsung membuat laporan-laporan keuangan sehingga mereka membutuhkan sebuah aplikasi yang tidak hanya dapat menyusun dokumen pengajuan melainkan dapat menyusun laporan keuangan secara langsung.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulisan skripsi ini mengambil

judul “Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan”. Diharapkan dengan adanya sistem ini, dapat dengan mudah dalam penyusunan dokumen pencairan dana mulai dari penyusunan SPM, SPP, laporan keuangan dan Dokumen Pengajuan lainnya pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana menerapkan Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan, sehingga dapat memudahkan Bagian Keuangan dalam membuat dokumen pengajuan dana dan penyusunan laporan keuangan.


(24)

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penulisan ini yaitu :

1. Sistem ini membahas proses penginputan data pengajuan, pengurangan pagu anggaran dan pengantar pengajuan dana.

2. Penggunaan Tool Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 Sebagai Database.

3. Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development), menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools dan tidak membandingkan dengan metode lainnya.

4. Dalam penilisan skripsi ini penulis membahas bentuk dokumen pengajuan pencairan dana (SPP,SPM, SPTJB, SP2D) dan membahas jenis pencairan yang dilakukan yaitu GU atau LS.

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah perancangan sistem informasi penatausahaan keuangan pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan.

1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis :

a. Dengan adanya sistem informasi penatausahaan keuangan daerah dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam bidang penataan keuangan dan laporan keuangan daerah.


(25)

2. Bagi Instansi Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan

a. Merancang suatu aplikasi yang dapat memudahkan Bagian Keuangan dalam membuat dan mengajukan permohonan pencairan dana.

b. Staf Bagian Keuangan dapat dengan mudah membuat dokumen pengajuan pencairan dana dalam setiap pengajuan.

c. Staf Bagian Keuangan dapat dengan mudah menyusun BKU (Buku Kas Umum) sebagai bahan Laporan Keuangan.

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data ada beberapa tahap yaitu :

1. Studi Pustaka 2. Studi Lapangan

a. Observasi b. Wawancara

1.6.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam penelitian skripsi ini adalah metode Rapid Application Development (RAD), Model ini dibuat oleh James Martin untuk membuat sistem yang cepat tanpa harus mengorbankan kualitas.


(26)

Tahap-tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid Application Development), (Kendall & Kendall, 2003 : 239), yaitu:

1. Fase Perencanaan syarat-syarat 2. Fase Perancangan

3. Fase Konstruksi 4. Fase Pelaksanaan

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan dari skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penulisan skripsi ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku referensi dan khusus yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.


(27)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode-metode yang digunakan dalm pengembangan sistem.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan dan membahas hasil perancangan sistem yang dibuat untuk diimplementasikan pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang hasil dari kesimpulan berdasarkan analisa, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan. Bab ini juga berisi saran-saran secara keseluruhan sehingga sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan menjadi sistem yang lebih baik atau sistem yang lebih besar.


(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah softwere atau perangkat lunak yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, atau suatu perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tetapi tidak secara langsung menarapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan tugas yang menguntungkan pengguna, Contoh: Ms Word dan Ms Exel. (Miski, 2005 : 11) begitu juga pada aplikasi ini yang berbagai informasinya dapat dilihat dan dibagikan kepada semua Bagian pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan.

2.2. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pembantu pimpinan Pemerintah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh


(29)

Perangkat Daerah Kabupaten/Kota. Sekretaris Daerah untuk kabupaten/kota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas sebanyak-banyaknya 3 Asisten; dimana Asisten masing-masing terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 bagian.

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah diangkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah Provinsi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina pengawai negeri sipil di daerahnya.

2.2.1. SPM (Surat Perintah Membayar)

SPM (Surat Perintah Membayar) adalah Dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.

Dasar Hukum :

a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 134/PMK.06/2005 b. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: Per-66/PB/2005


(30)

2.2.1.1. SPM-GU

SPM-GU (Surat Perintah Membayar Penggantian Uang) adalah SPM yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk dengan membebani Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan UP yang telah dipakai.

SPM-GU Nihil (Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Nihil) adalah SPM penggantian UP Nihil yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk untuk selanjutnya disahkan oleh KPPN.

2.2.1.2. SPM-UP

SPM-UP (Surat Perintah Membayar Uang Persediaan) adalah SPM yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk, yang dananya dipergunakan sebagai UP untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari.

2.2.1.3. SPM-TUP

SPM-TUP (Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan) adalah SPM yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk, karena kebutuhan dananya melebihi dari pagu UP yang ditetapkan.


(31)

2.2.1.4. SPM-LS

SPM-LS (Surat Perintah Membayar Langsung) adalah SPM langsung kepada Bendahara Pengeluaran/Penerima Hak yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk atas dasar kontrak kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya. 2.2.2. SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

SPP (Surat Permintaan Pembayaran) adalah Suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan.

Dasar Hukum :

a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 134/PMK.06/2005 b. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: Per-66/PB/2005

2.2.2.1. SPP-GU

SPP-GU (Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang) adalah dokumen permintaan pembayaran yang dibuat/diterbitkan oleh PPK yang digunakan sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan UP.

SPP-GU Nihil (Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Nihil) adalah dokumen permintaan


(32)

pembayaran yang dibuat/diterbitkan oleh PPK yang digunakan sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan TUP dan UP pada tahun anggaran dan akhir tahun anggaran. 2.2.2.2. SPP-UP

SPP-UP (Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan) adalah dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh PPK untuk permintaan pembayaran UP.

2.2.2.3. SPP-TUP

SPP-TUP (Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan) adalah dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh PPK untuk permintaan pembayaran TUP.

2.2.2.4. SPP-LS

SPP-LS (Surat Permintaan Pembayaran Langsung) adalah dokumen permintaan pembayaran yang dibuat/diterbitkan oleh PPK yang dibayarkan langsung kepada Bendahara Pengeluaran/ Penerima Hak atas dasar kontrak kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya.

2.3.3. SPTJB (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja)

SPTJB (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja) adalah Pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh PA/Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.


(33)

2.3. Basis Data (Database)

Basis data merupakan kumpulan data yang umumnya mendeskripsikan aktifitas suatu organisasi atau lebih yang berhubungan. (Paryudi, 2006 : 1)

Komponen penyusun basis data menurut (Paryudi, 2006 : 36) yaitu: 1. Skema basis data

Skema basis data adalah sekelompok objek dalam basis data yang saling berhubungan atau memiliki relasi.

2. Tabel

Tabel adalah unit penyimpan fisik utama untuk data dalam basis data. Pada saat melakukan akses basis data, maka pengguna mengacu pada tabel untuk data yang diinginkan.

3. Kolom atau field

Kolom adalah kategori informasi yang terdapat di dalam tabel. 4. Baris

Baris atau record adalah kumpulan semua kolom yang berhubungan dengan kejadian tunggal.

5. Tipe data

Tipe data menentukan tipe data yang disimpan didalam kolom. Umumnya hanya terdapat tiga tipe data yang digunakan, yaitu: Alfanumerik, Numerik dan tanggal atau waktu.


(34)

2.4. Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan meliputi dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

2.4.1. Metodologi Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem dalam penelitian yang penulis lakukan menggunakan model Rapid Aplication Development (RAD). Menurut Kendall & Kendall (2003), RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.

Model RAD penulis gunakan untuk melakukan pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu model pengembangan perangkat-perangkat lunak. Tujuan yang lain adalah mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta proses yang dihasilkan didapat secara tepat dan cepat.

Syarat-syarat menggunakan RAD adalah pihak perekayasa perangkat lunak telah mengetahui dengan jelas kebutuhan user (pengguna) dengan tepat, mengetahui proses-proses apa saja yang ada didalam perangkat lunak yang dibuat, dan input-output yang dihasilkan. Menurut James Martin, (dalam Kendall & Kendall 2003), proses RAD memiliki fase-fase seperti pada gambar 2.1 :


(35)

1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan tersebut.

2. Fase Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem dan perancangan antarmuka yaitu perancangan antarmuka masukkan dan antarmuka keluaran.

3. Fase Konstruksi

Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

4. Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem.

Menurut James Martin, Kendall & Kendall (2003 : 237), model

Rapid Application Development seperti pada gambar 2.1 berikut ini :


(36)

(Sumber : Kendall & Kendall, 2003: 238)

2.5. Unified Modeling Language (UML) 2.5.1. Sekilas tentang UML

Menurut Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson (1998) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian benda-benda dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak.

Menurut Hermawan (2004 : 7) UML memungkinkan bahasa yang berkomunikasi dalam perspektif objek antara user dengan

developer, antara developer dengan analis desain atau programer. UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi bagi pelaku dalam proses analisis dan desain. (Hermawan, 2004 : 14-27)

Sedangkan menurut Kendall dan Kendall (2005 : 403) UML Merupakan alat yang sangat baik yang dapat meningkatkan kualitas analisis dan perancangan sistem dengan sangat besar dan oleh karena itu dapat membantu menciptakan sistem informasi yang berkualitas tinggi.

Komponen user interface adalah komponen default yang harus ada setidaknya di dalam sistem-sistem. Sebuah software bisa saja tidak memiliki komponen sistem interface. Tetapi tidak mungkin bila tidak memilii komponen user interface. Merancang


(37)

komponen user interface pada prinsipnya mudah pembuatannya dapat dilakukan dengan menggunakan RAD tools compiler, seperti

boorland Delphi studio dan microsoft visual studio. Jika menggunakan java bisa menggunakan Borland j buler dan bisa menggunakan Borland C++ Built. (Djon irawan, 2006 : 74)

2.5.2. Diagram-diagram dalam UML

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman yang menyeluruh (Adi Nugroho, 2005:18). Untuk upaya tersebut UML menyediakan beberapa jenis diagram, di antaranya yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case Diagram,Activity Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram

yang akan dijelaskan sebagai berikut: 2.5.2.1. Use Case Diagram

Use Case Diagram (UCD) pada umumnya tersusun dari elemen actor, use case, dependency, interaction dan

assosiation. UCD memberikan gambaran yang statis mengenai sistem yang akan dibangun berupa artifak dari proses analisis. Menurut Hermawan (2004 : 23-24).


(38)

Gambar 2.3 di bawah ini adalah notasi use case dan

actor yang digunakan dalam use case diagram.

Gambar 2.2 Notasi Use Case dan Actor

Contoh Use Case Diagram dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram

(Sumber : Hermawan, 2004:16)

Di dalam use case terdapat teks untuk menjelaskan urutan kegiatan yang di sebut use case specification. Use case specification terdiri dari (Hermawan, 2004 : 16): 1. Nama use case

Actor

Actor1

UseCase1

UseCase2

UseCase3 «uses»

«uses» «uses»


(39)

Mencantumkan nama dari use case yang bersangkutan. Sebaiknya diawali dengan kata kerja untuk menujukan suatu aktivitas.

2. Deskripsi singkat (brief description)

Menjelaskan secara singkat dalam satu atau dua kalimat tentang tujuan dari use case ini.

3. Aliran normal (basic flow)

Ini adalah jantung dari use case. Menjelaskan interaksi antara actor dan sistem dalam kondisi normal, yaitu segala seuatu berjalan dengan baik, tiada halangan atau hambatan dalam mencapai tujuan dari use case.

4. Aliran alternatif (alternate flow)

Merupakan perlengkapan dari basic flow karena tidak ada yang sempurna dalam setip kali use case

berlangsung. Di dalam alternate flow ini dijelaskan apa yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi sewaktu

use case berlangsung. 5. Pre-condition

Menjelaskan persyaratan yang harus di penuhi sebelum

use case bisa di mulai. 6. Post-condition


(40)

Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi saat use case selesai di eksekusi.

2.5.2.2. Activity Diagram

Actuvity Diagram (AD) adalah diagram rangkaian untuk menggambarkan pemprosesan yang digambarkan dalam skenario kasus dan memperlihatkan aliran aktivitas dalam sebuah proses. Atau bisa dikatakan serangkaian kegiatan interaksi antara actor dan pengguna sistem lainnya. (Kendall, 2005 : 445-448). Menurut (Munawar, 2005 : 109) Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.

Contoh Activitty Diagram dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini.


(41)

Terima Order

Isi Order Kirim Invoice

Terima Pembayaran Overnight Delivery Regular Delivery

Close Order

Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram

(Sumber : Munawar, 2005 : 111) 2.5.2.3. Class Diagram

Class diagram (CD) merupakan permodelan yang selalu ada dalam sistem berorentasi objek. CD menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan. (Hermawan, 2004 : 28)


(42)

Notasi class dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.5 Notasi Class dalam UML (Sumber : Nugroho, 2005 : 111)

Bagian paling atas memuat nama kelas. Bagian tengah mendaftarkan atribut-atribut yang dimiliki sebuah kelas sedangkan paling bawah mendaftarkan operasi-operasi yang dimiliki kelas yang bersangkutan. (Nugroho, 2005 : 112)

Class diagram umumnya tersusun dari elemen class, interface, dependency, Generalization dan Association.

Relasi dependency menunjukan bagaimana terjadi ketergantungan antar class yang ada. Relasi Generalization

menunjukan bagaimana suatu class menjadi superclass dari

class lainnya dan class tersebut menjadi subclasss dari class

tersebut. Relasi Association menggambarkan navigasi antar

class, berapa banyak obyek lain bisa berhubungan dengan satu obyek (multiplicity antar class), dan apakah satu class

menjadi bagian dari class lainnya (agregation). (Hermawan, 2004 : 28)

Nama Kelas Atribut Operasi


(43)

Contoh Class Diagram dapat dilihat pada gambar 2.6 di bawah ini.

Gambar 2.6 Contoh Class Diagram

(Sumber : Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson, 1998)

2.5.2.4. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi class dan operasi yang terlibat. Pembuatannya merupakan hal paling kritikal dalam proses desain artifak. (Hermawan, 2004 : 24)


(44)

Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram

(Sumber : Fowler, 2005 : 85)

2 . 6 . V i s u a l B a s i c 6 . 0

2 . 6 . 1 . Pe n g e rt i a n V i s u a l B a s i c 6 . 0

Visual Basic 6.0 merupakan Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis Graphical User Interface. Visual Basic merupakan event-driven programming yang berasal dari BASIC, artinya program menunggu sampai adanya respon dari user berupa event atau kejadian tertentu (tombol di klik, menu di pilih, dll). Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan. (Nugroho 2006:1).


(45)

Dalam pengembangan Sistem Aplikasi ini, peneliti memilih bahasa pemrograman Visual Basic 6 karena didasari dengan pemikiran sebagai berikut :

1. Visual Basic 6 merupakan pemrograman yang sangat populer secara umum, baik di kalangan programmer profesional, mahasiswa, maupun di kalangan pelajar atau pemula.

2. Visual Basic 6 adalah program pilihan yang sangat handal dan hingga kini paling banyak digemari oleh application sistem developer kerena memiliki sejumlah fasilitas Active X, add-in, data project dan fasilitas-fasilitas penting lainnya dalam pembuatan berbagai aplikasi, khususnya aplikasi database.

3. Visual Basic 6 dapat memproses file database yang sudah dibuat dengan program database yang sudah ada seperti : MSSQL Server 2000, MySQL, Access, Dbase, Foxpro, Paradox, dan Iain-lain.

4. Literatur yang peneliti peroleh untuk mengerjakan akhir ini, sebagian besar menggunakan bahasa pemrogaman Visual Basic 6.0.

2.6.3. Lingkungan Kerja Visual Basic 6.0

Program Visual Basic 6.0 menyediakan beberapa komponen yang dapat digunakan sebagai fasilitas penunjang dalam pembuatan sebuah program. Tidak seperti bahasa pemrograman yang lain dimana harus menuliskan kode program untuk segala


(46)

sesuatunya. Visual Basic mampu menambahkan sendiri kode program secara otomatis ke dalam program sehingga dapat memudahkan pekerjaan programmer (Pandia, 2004:1).

Untuk memulai sebuah program aplikasi, pilihlah ikon

standart.exe seperti dibawah ini :

Gambar 2.8 kotak Dialog New Project

(Sumber : Pandia, 2004 : 5)

Setelah itu baru pengguna akan masuk ke lingkungan kerja Visual Basic yang disebut dengan Integrated Development Environment (IDE), tempat kerja untuk membangun program aplikasi. Pada bagian tengah IDE akan muncul sebuah window

kosong atau form yang akan menjadi tampilan window pada aplikasi yang akan dibuat. Berikut gambaran lengkapnya :


(47)

Gambar 2.9 IDE ( Integrated Development Environment) VB 6.0

(Sumber : Pandia, 2004 : 7)

2.6.3.1.Mengatur Lingkungan Kerja Visual Basic

Untuk dapat mengatur lingkungan kerja atau

environment pada VB, harus terlebih dahulu membuka sebuah project. Kemudian dari menu Tool, pilihlah option

dan setelah itu akan muncul kotak dialog option yang terdiri dari beberapa menu seperti berikut :

Gambar 2.10 Kotak dialog options : Tab Editor

(Sumber : Pandia, 2004 : 10)


(48)

Pada Tab Editor, aktifkanlah Require Variable Declaration sehingga pada bagian atas setiap modul yang dibuat akan ditempatkan statemen Option Explicit.

Statemen ini akan meminta pendeklarasian setiap variabel yang digunakan di program yang berfungsi untuk mempermudah pencarian error yang terjadi pada saat program dijalankan.

2. Tab Editor Format

Fungsi dari tab ini adalah untuk mengatur jenis dan ukuran font yang ingin ditampilkan dalam kode program.

Gambar 2.11 Kotak Dialog Option : Tab Editor Format

(Sumber : Pandia, 2004 : 12)


(49)

Tab ini digunakan untuk memilih ukuran grid

yang ingin ditampilkan pada form aplikasi untuk menempatkan kontrol sesuai grid atau tidak. Pilihan

Error Trapping pada tab ini digunakan untuk mengatur bagaimana error ditangani pada saat program dijalankan.

4.Tab Docking

Berfungsi untuk mengaitkan satu window dengan

window yang lain di lingkungan kerja Visual Basic.

Gambar 2.12 Kotak Dialog Option : Tab General


(50)

Gambar 2.13 Kotak Dialog Option : Tab Docking

(Sumber : Pandia, 2004 : 15)

5. Tab Environment

Tab ini digunakan apabila ingin memilih apa yang akan dijalankan secara otomatis menjadi default project pada saat memulai program atau tepat saat membuka project.


(51)

Gambar 2.14 Kotak Dialog Option : Tab Environment

(Sumber : Pandia, 2004 : 17)

6. Tab Advanced

Pilihan yang mungkin ingin diubah pada tab ini hanya satu, yaitu SDI Development Environment atau


(52)

memperlihatkan Windows Dekstop pada saat menggunakan VB IDE.

Gambar 2.15 Kotak Dialog Option : Tab Advanced

(Sumber : Pandia, 2004 : 18)

2.7. Microsoft SQL Server 2000


(53)

Microsoft SQL Server 2000 atau biasa disingkat MSSQL Server 2000, Kusrini & Koniyo (2007:145) adalah perangkat lunak Relational Database Management System (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database yang berukuran besar dengan berbagai fasilitas. MSSQL 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.

2.7.2. Database Default

Database default adalah database yang tersedia dalam MSSQL Server 2000, Kusrini & Koniyo (2007:146), database itu antara lain :

1. Master, fasilitas untuk gabungan dari tabel-tabel sistem yang mencatat instalasi server secara keseluruhan di mana seluruh database dibuat.

2. Model, template untuk setiap proses pembuatan database. 3. Pups, database contoh.

4. Msdb, database yang berisi penjadwalan dan pesan.

5. Tempdb, database yang digunakan untuk menyimpan tabel temporer yang dibuat oleh MSSQL Server 2000.


(54)

Kusrini & Koniyo (2007:146 ) menyatakan bahwa MSSQL Server 2000 mempunyai fitur-fitur sebagai berikut : 1. Web Assistant Wizard, yang berfungsi untuk membentuk file

html dari hasil query untuk dipublikasikan ke internet.

2. SQL Server Profiler, yang berfungsi memonitor dan merekam seluruh aktivitas database.

3. SQL Server Manager, yang berfungsi mengatur seluruh objek SQL Server, SQL Server Agent dan MS DTC.

4. SQL Enterprise Manager, yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pembuatan database.

5. SQL Query Analyzer, yang berfungsi untuk menjalankan perintah query yang dapat memproses database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus dan lain sebagainya.

2.7.4. Objek Dalam MSSQL Server 2000

Objek-objek yang ada di dalam MSSQL Server 2000 adalah sebagai berikut :

1. Database, yang berisi berbagi objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data.

2. Tabel, yang berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.


(55)

3. Data Diagram, yang secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL.

4. Indeks, yang merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View, menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Procedure, merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.

7. Fungsi, kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel). Contoh, fungsi SUM untuk menambahkan beberapa nilai. Fungsi DATEDIFF untuk menemukan perbedaan antara duabuah tanggal. Fungsi @SERVERNAME untuk mendapatkan nama dari server maupun fungsi-fungsi yang kita buat sendiri.

8. Trigger, yaitu sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel. UML (Unified Modelling Language).


(56)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Untuk penyusunan skripsi ini, diperlukan data yang berkaitan sesuai dengan judul yaitu “Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan”. Dalam pengumpulan data, penulis melakukan :

3.1.1. Studi Pustaka

Mencari dan mendapatkan informasi sebagai data dari buku–buku yang di dapat dari perpustakaan, toko buku, dan lain sebagainya. Adapun jumlah buku cetak yang digunakan penulis sebagai referensi sebanyak 14 buku cetak.

Untuk selebihnya dapat dilihat pada daftar pustaka.

3.1.2. Studi Lapangan 1. Observasi

Dalam observasi ini penulis mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dengan cara meninjau langsung penggunaan sistem yang dilakukan pada bulan : Oktober-November 2010 dengan lokasi:


(57)

Nama Instansi : Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan

Alamat : Jl. Raya Siliwangi No. 1 Pamulang, Kota Tangerang Selatan

2. Wawancara

Sedangkan pada wawancara, penulis menanyakan langsung kepada pihak yang berkepentingan di Bagian Keuangan yaitu pada Bapak Drs. H. Warman (Kepala Bagian Keuangan) dan kepada Bapak Aditya Hendra Anggoro (Staf Bagian Keuangan yang menyusun SPP dan SPM) berupa pertanyaan dan wawancara pada Bagian Keuangan dilakukan dengan dua tahap, yaitu sebelum aplikasi dibuat dan setelah aplikasi selesai dibuat.

Untuk selebihnya dapat dilihat pada lampiran wawancara.

3.2. Metode Pengembangan Sistem

3.2.1. Fase Perencanaan Syarat-syarat

Secara terperinci yang penulis lakukan pada tahap Tujuan dan Syarat-syarat Informasi adalah:

a. Menganalisa sistem yang berjalan pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada sub bab 4.4.


(58)

b. Mengidentifikasi permasalahan yang berjalan pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada sub bab 4.4.6.

c. Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada sub bab 4.4.7.

Hasil yang penulis dapatkan dari tahap Tujuan dan Syarat-syarat Informasi adalah:

a. Memperoleh informasi mengenai sistem pengajuan pencairan dana yang berjalan.

b. Memperoleh informasi dari permasalahan pada staf Bagian Keuangan dalam menyusun dokumen pengajuan pencairan dana secara manual.

c. Dengan menerapkan sistem pengajuan pencairan dana secara otomatis.

3.2.2. Fase Perancangan

Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan antara lain :

a. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem menggunakan diagram UML yakni dengan membuat

Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan

Sequence Diagram. b. Perancangan Antar Muka


(59)

Antar muka pemakai memberikan fasilitas pada staf Bagian Keuangan dan sistem, memberikan berbagai kemudahan dalam penginputan dokumen pengajuan pencairan dana dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi adapun jumlah antar muka sebanyak 14 antar muka yaitu : halaman login, halaman utama, halaman memasukan SPD, Program dan Kegiatan, SPP/SPM, halaman memasukan data SPD organisasi, halaman memasukan data SPD Organisasi dan Nilai SPD, halaman memasukan Program dan Kegiatan, halaman pilihan memasukan SPP/SPM, halaman pengajuan SPP, halaman pengajuan SPP yang telah dipilih Organisasinya, halaman memasukan data SPP, halaman memasukan data SPTJB, halaman registrasi SPM, halaman registrasi SPM yang telah dipilih Organisasinya, halaman inputan SPM.

c. Menganalisis atau merencanakan tampilan untuk tata letak sesuai dengan fungsi sistem informasi penatausahaan keuangan.


(60)

a. Mendapatkan ide rancangan awal antar muka aplikasi yang akan di bangun.

b. Mendapatkan ide tampilan fasilitas informasi dan berbagai keterangan dalam membantu mengarahkan staf pada Bagian Keuangan dan sistem.

c. Mendapatkan ide akan tampilan untuk tata letak tampilan Aplikasi Pengajuan Pencairan Dana yang akan penulis buat.

3.2.3. Fase Konstruksi

Pada tahapan ini diketahui juga sebagai tahap pembuatan program yang telah dirancang sebelumnya. pada fase ini dilakukan:

a. Melakukan persiapan untuk pembuatan aplikasi Pengajuan Pencairan Dana.

b. Melakukan serangkaian tes untuk memutuskan bahwa setiap komponen dari aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Hasil yang penulis dapatkan dari fase Konstruksi adalah: a. Dapat memutuskan bahwa aplikasi ini sesuai dengan

kebutuhan staf Bagian Keuangan dimana dari segi tampilan, proses memasukan data dan kemudahan dalam


(61)

penggunaannya, untuk selebihnya dapat dilihat pada pengujian black box pada dub bab 4.8.

b. Mempersiapkan apa saja yang menjadi bagian dari pembuatan aplikasi Pengajuan Pencairan Dana.

3.2.4. Fase Pelaksanaan

Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan antara lain : a. Spesifikasi PC yang digunakan.

b. Pengujian aplikasi dilakukan pada PC dengan menguji seluruh fitur yang terdapat pada aplikasi Pengajuan Pencairan Dana pada program MSSQL Server 2000.

c. Mencoba Aplikasi Pengajuan Pencairan Dana yang telah dibangun dan melakukan dokumentasi terhadap hasil dari percobaan aplikasi.

Hasil yang penulis dapat dari Fase Pelaksanaan:

a. Spesifikasi PC yang harus dimiliki untuk penerapan aplikasi.

b. Mendapatkan Aplikasi Pengajuan Pencairan Dana dengan hasil yang maksimal.

c. Mendapatkan hasil Aplikasi Pengajuan Pencairan Dana yang telah diuji menggunakan balck box.


(62)

Pada tabel 3.1 dapat dilihat penggunaan perangkat komputer yang dianjurkan.

Tabel 3.1 Penggunaan Perangkat Komputer

KET HAL MINIMAL YANG

DIANJURKAN

YANG DIGUNAKAN

OLEH PENULIS

SOFTWARE OS WINDOS ME WINDOWS XP WINDOWS VISTA HARDWARE PROCESSOR RAM HARD DISK PENTIUM IV 1 GB 80 GB CORE2DUO 2 GB 250 GB DUAL CORE 1 GB

3.3. Penelitian Kerangka Berfikir

Pada Gambar 3.2 diberikan siklus RAD yang diimplementasikan untuk membuat Aplikasi Pengajuan Pencairan Dana sesuai dengan fase-fase RAD yang telah digambarkan pada Gambar 3.1


(63)

Observasi Sejarah Singkat Instansi Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengembangan Sistem Interview RAD (Rapid Aplication Development) Analisa Sistem Berjalan Fase Perencanaan Syarat-syarat Fase Konstruksi Fase Pelaksanaan Fase Perancangan Desain Solusi Pemecahan Masalah Identifikasi Permasalah Analisa Sistem Berjalan Perancangan Proses Perancangan Antar Muka Activity Diagram Sequence Diagram Use case Diagram Class Diagram Tahap Pembuatan Program Testing Implementasi

Gambar 3.2 Penelitian Kerangka Berfikir Sistem Informasi Penatausahaan Keuangan Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota


(64)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten. Secara administratif Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km².

Wilayah Kota Tangerang Selatan di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, di sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Depok, di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Tangerang.

Berdasarkan peneliitian di stasiun Geofisika Klas I Tangerang, temperatur Kota Tangerang Selatan rata-rata berkisar antara 23,5-32,6ºC dengan kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 78.3% dan 59.3%. Pejabat Walikota Tangerang Selatan Ir. H. M. Saleh MT dilantik secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri RI Mardianto pada tanggal 24 Januari 2009 di pendopo kantor Gubernur Banten, Serang. Terbentuknya Kota Tangerang Selatan ini melalui jalan yang panjang dan melelahkan. Sehingga, amanah yang diemban oleh Pejabat Walikota akan dilaksanakan sebaik-baiknya dengan fokus kepada hakekat dasar terbentuknya Kota Tangerang Selatan, yaitu menciptakan masyarakat adil, makmur, bermatabat dan sejahtera.


(65)

4.2 Visi dan Misi Kota Tangerang Selatan

4.2.1 Visi Pejabat Walikota Tangerang Selatan

“Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik di Kota

Tangerang Selatan guna menciptakan pelayanan publik yang berkualitas”. Sumber: Bappeda Kota Tangerang Selatan Tahun 2009.

4.2.2 Misi Pejabat Walikota Tangerang Selatan

1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan. Indikator dan target:

a. Tersusunnya Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) dan pengisian personil.

b. Terselenggaranya pemilihan kepala daerah dengan lancar.

c. Terbangunnya gedung pusat pemerintahan. 2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Indikator dan target:

Meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita.

3. Meningkatkan kualitas infrastruktur Indikator dan target:

a. Meningkatnya sistem jaringan transportasi.

b. Meningkatnya cakupan pelayanan pengelolaan sampah.


(66)

4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indikator dan target:

a. Meningkatnya angka partisipasi sekolah.

b. Meningkatnya pelayanan infrastruktur pendidikan. c. Menurunnya angka kejadian gizi buruk.

d. Meningkatnya pelayanan kesehatan (ratio puskesmas/puskesling: jumlah penduduk).

4.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi perusahaan dan jenis kewenangan, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, dan sistem pimpinan organisasi.

Struktur organisasi dibuat untuk meningkatkan efisiensi kerja dan efektifitas kerja dalam manajemen perusahaan dan ditetapkan oleh pimpinan sebagai kerangka dalam melakukan pekerjaan, sehingga tercipta penempatan pegawai atau karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Dibawah ini disajikan struktur organisasi Kota Tangerang Selatan, Lihat Gambar 4.1


(67)

WALIKOTA SEKRETARIS DAERAH ASISTEN TATA PEMERINTAHAN&KESRA ASISTEN EKONOMI&PEMBANGUNAN ASISTEN ADMINISTRSI UMUM LEMBAGA TEKNIS DAERAH SEKRETARIAT DPRD DINAS DAERAH KECAMATAN KELURAHAN

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kota Tangerang Selatan (Sumber : Kota Tangerang Selatan)

4.3.1 Tugas Pokok Pejabat Walikota Tangerang Selatan

Sesuai Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 2008 Tanggal 26 November 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten, tugas pokok Pejabat Walikota Tangerang Selatan adalah:

1. Menyusun Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Kota Tangerang Selatan.

2. Memfasilitasi pembentukan DPRD Kota Tangerang Selatan.

3. Pelaksanaan PILKADA Walikota/Wakil Walikota Tangerang Selatan tahun 2010.


(68)

4. Bersama Bupati Tangerang melakukan inventarisasi, pengaturan dan melaksanakan pemindahan personil, penyerahan aset dan dokumen, meliputi:

a. Barang milik dan/ atau yang dikuasai baik barang bergerak maupun tidak bergerak dan/ atau yang dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang berada dalam wilayah Kota Tangerang Selatan.

b. BUMD Kabupaten Tangerang yang kedudukan, kegiatan dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan.

c. Utang piutang Kabupaten Tangerang yang kegunaannya untuk Kota Tangerang Selatan. d. Dokumen dan arsip yang karena sifatnya

diperlukan oleh Kota Tangerang Selatan.

5. Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah yang bersifat wajib dan pilihan.


(69)

4.3.2 Logo Kota Tangerang Selatan

Gambar 4.2 Logo Kota Tangerang Selatan (Sumber : Kota Tangerang Selatan)

4.4 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-Syarat Informasi 4.4.1 Menentukan Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai solusi yang dapat membantu user atau staf Bagian Keuangan dalam menyusun dokumen pencairan dana tanpa harus menginput secara manual setiap dokumen dalam pengajuan pencairan dana. Selain itu, user juga dapat memperoleh manfaat lain berupa laporan-laporan yang berhubungan dengan pelaporan keuangan.

4.4.2 Menentukan Syarat-Syarat Informasi

Untuk menentukan syarat-syarat informasi yang dibutuhkan, maka dilakukan wawancara dengan staf Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan, dimana dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan adalah Menampilkan dalam


(70)

satu tampilan untuk menginput data-data pengajuan pencairan dana seperti: SPTJB, Surat Pengantar SPP GU, Surat Permintaan Pembayaran 1, 2 dan 3, SPP untuk LS (Nilai Pagu Anggaran dan jumlah dana dalam tiap triwulannya), Surat Pengantar, SPM (Nama Program dan Kegiatan, Kode Rekening Kegiatan), Nota Dinas, NPD.

4.4.3 Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka penulis dapat menganalisa sistem yang sedang berjalan dalam penginputan data dokumen pengajuan pencairan dana pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan.

Sistem penginputan dokumen pencairan dana pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. User atau Staf Bagian Keuangan melakukan penginputan awal dimulai dari SPTJB, didalam SPTJB terdapat uraian dari SPJ per Kegiatan yang akan di jadikan dokumen pencairan dalam pengajuan pencairan dana, nilai yang diperoleh setelah selesai penginputan SPTJB akan terhubung dengan uraian nilai pada SPM, SPP, NPD dan Nota Dinas.

2. User atau Staf Bagian Keuangan melakukan penginputan pada SPP 2, didalam SPP 2 terdapat uraian nilai pagu anggaran dan jumlah anggaran dalam tiap triwulannya. Nilai pada SPP 2 disesuaikan


(71)

dengan pencairan sebelumnya karena berhubungan dengan sisa anggaran yang ada.

3. User atau Staf Bagian Keuangan melakukan penginputan pada form inputan SPM yang didalamnya terdapat inputan Nama Program, Nama Kegiatan, Kode Rekening Kegiatan, Nomor SPM, Nilai Pajak (jika dalam kegiatan tersebut kena pajak). Dalam SPM terdapat informasi tentang uraian dalam pengajuan, nilai total, jumlah terbilang, dan semua informasi yang berhubungan dengan rekening dan nama kegiatan.

4. Setelah selesai proses penginputan SPTJB, SPP dan SPM dilanjutkan dengan penginputan NPD, didalam NPD terdapat inputan berupa akumulasi pencairan sebelumnya dari kegiatan yang akan dicairkan dan informasi rincian pencairan yang akan kita ajukan.

5. Setelah selesai melakukan penginputan seluruh dokumen dicetak satu persatu, mulai dari SPTJB, SPP 1,2 dan 3, SPM, Surat Pengantar, Nota Dinas dan NPD.

6. Tampilan memasukan data pada sistem yang berjalan dengan menggunakan MSExcel.


(72)

Gambar 4.3 Penyusunan SPTJB menggunakan MSExcel.

4.4.4 Kelebihan dari Sistem Berjalan

Analisa yang didapat dari perusahaan dapat disimpulkan beberapa keunggulan dari sistem yang sedang berjalan, diantaranya proses penginputan yang dilakukan secara bertahap memudahkan Staf Bagian Keuangan dalam melakukan pencetaakaan ulang apabila ada kesalahan dalam proses verifikasi.

4.4.5 Kekurangan dari Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil dari analisa yang diperoleh dari perusahaan dapat diuraikan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan diantaranya :

1. Staf Bagian Keuangan harus memasukan dokumen pengajuan satu persatu pada setiap dokumen pengajuan .


(73)

2. Staf Bagian Keuangan harus menyalin satu file pada setiap pengajuannya sehingga terdapat banyak file pengajuan dan laporan yang dihasilkan hanya sebatas kelengkapan dokumen pengajuan. 3. Apabila ada kesalahan dalam hubungan di setiap halamannya maka

nilai yang diinput pada SPTJB tidak akan sama atau terhubung dengan halaman yang lain.

4.4.6 Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan pada sistem yang berjalan, diuraikan beberapa permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Proses penginputan yang berulang, dimana user atau staf Bagian Keuangan dalam menginput data harus melakukan penginputan pada semua sheet.

2. Tidak tersedianya laporan-laporan, user atau staf Bagian Keuangan tidak dapat mencetak secara langsung register-register yang terdapat pada dokumen pencairan dana.


(74)

4.4.7 Solusi Pemecahan Masalah

Dari hasil analisa permasalahan, peneliti mencoba untuk memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Solusi Permasalahan Sistem Berjalan

No Permasalahan Solusi

1 Staf Bagian Keuangan harus menginput dokumen pengajuan satu persatu pada setiap dokumen pengajuan

Dengan membangun sebuah sistem pengajuan dokumen pencairan dana maka user atau staf Bagian Keuangan dapat mrnyusun dokumen pencairan dana dengan hanya menginput pada satu tampilan.

2 Tidak tersedianya laporan-laporan, user atau staf Bagian Keuangan tidak dapat mencetak secara langsung register-register yang terdapat pada dokumen pencairan dana

Aplikasi Pengajuan Dokumen Pemcairan Dana dibuat dengan tujuan memudahkan staf pada Bagian Keuangan dalam penginputan, melihat laporan berupa register SPP, SPM, SP2D dan langsung dapat mencetaknya.

4.5 Fase Perancangan

Tahapan selanjutnya dalam RAD setelah menganalisis masalah pada sistem yang berjalan adalah tahap perancangan sistem yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dan memberikan usulan rancangan sistem. Pada tahap ini gambaran sistem yang diusulkan digambarkan dengan menggunakan UML dengan tools sebagai berikut :


(75)

4.5.1 Perancangan Proses 4.5.1.1 Use CaseDiagram

Pada Use Case Diagram ini menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan actor yang akan berinteraksi dengan sistem. Actor dan use case ditentukan atas dasar kebutuhan fungsi-fungsi. Kebutuhan fungsi ini diakomodir di use case.

Selanjutnya use case menyediakan nilai hasil kepada aktor.

Atas dasar spesifikasi diatas terdapat 1 Actor yang berinteraksi dengan sistem, yaitu:

1. Staf Bagian Keuangan, bertindak sebagai admin ataupun pengguna sistem yang mempunyai hak penuh terhadap aplikasi sistem.

Gambar rancangan use case diagram yang diusulkan bisa dilihat pada gambar 4.3 dan pada tabel 4.1 s/d 4.6.


(76)

User (Staf Bag. Keuangan)

Login

Input Data Penyediaan Dana SPD Pertriwulan

DPA

Program dan Kegiatan

Input Pengajuan SPP

Ket. Keperluan Pembayaran Jenis SP2D

Nama Bank No. NPWP

No. Rek

Input SPTJB

<<dependency>>

<<dependency>>

<<dependency>>

<<dependency>> Input Pengajuan SPM

Ket. Keperluan Pembayaran Jenis SP2D

Nama Bank No. NPWP

No. Rek


(77)

4.5.1.2 Deskripsi Use Case

Setiap use case di atas harus dideskripsikan dalam dokumen yang disebut dengan dokumen flow of event. Dokumen ini mendefinisikan apa yang harus dilakukan oleh sistem ketika actor

mengaktifkan use case. Struktur dari dokumen use case ini mempunyai deskripsi penjelas berupa brief description, actor yang terlibat, precondition, main flow, alternative flow, dan postcondition : 1. Login

Tabel 4.2 Spesifikasi naratif use case ’Login’

Use case name Login (verifikasi account).

Brief Description User (Staf Bag. Keuangan) login terhadap sistem memasukkan identitas user dan password maka sistem akan memvalidasi identitas user dan

password tersebut.

Actor User (Staf Bag. Keuangan).

Precondition User harus mengetahui user id dan password yang dimiliki sebelum masuk ke halaman utama.

Main Flow Sistem menampilkan jendela input, kemudian masukkan identitas user, password. Jika identitas user dan password yang diinginkan benar maka sistem akan menampilkan halaman utama.

Alternate flow Jika dalam menginput identitas user dan password

salah maka sistem akan menampilkan pesan error

dan memintanya untuk mengisikan kembali. Postcondition Sistem menampilkan halaman utama.


(78)

2. Input Data Penyediaan Dana SPD

Tabel 4.3 Spesifikasi naratif use case ’Input Data Penyediaan Dana SPD’

Use case name Input Data Penyediaan Dana SPD. Brief Description User dapat melakukan penginputan SPD. Actor User (Staf Bag. keuangan).

Precondition User menginput data dalam master SPD untuk dapat melakukan pilihan penginputan selanjutnya. Main Flow User masuk ke menu pilih nama kegiatan yang

sudah diedit atau diinput dalam master SPD. Alternate flow User dapat mengubah kembali inputan nilai SPD

dan menyimpannya, jika user ingin membatalkan penginputan nilai SPD dengan menekan tombol batal.

Postcondition User dapat melakukan penginputan data penyediaan dana SPD dan menyimpannya ke dalam database.


(79)

3. Input Pengajuan SPP

Tabel 4.4 Spesifikasi naratif use case ’Input Pengajuan SPP’

Use case name Input Pengajuan SPP.

Brief Description User dapat melakukan penginputan pengajuan SPP. Actor User (Staf Bag. Keuangan).

Precondition User sudah mengisi Ket. Keperluan Pembayaran, Jenis SP2D, Nama Bank, No. NPWP dan No. Rekening.

Main Flow User menginput data pengajuan SPP dan uraian Kode Rekening, Keterangan dan Jumlah.

Alternate flow User dapat mengubah kembali inputan nilai SPP dan menyimpannya, jika user ingin membatalkan penginputan nilai SPP dengan menekan tombol batal.

Postcondition User dapat melihat dan mencetak Surat Pengantar SPP-GU, Ringkasan SPP-GU, Rincian SPP-GU dan SPTJB.


(80)

4.Input SPTJB

Tabel 4.5 Spesifikasi naratif use case ’ Input SPTJB’

Use case name Input SPTJB.

Brief Description User dapat melakukan uraian pembelanjaan. Actor User (Staf Bag. Keuangan).

Precondition User mengisi Nama Penerima dan No. Urut Kwitansi.

Main Flow User masuk ke tampilan form SPTJB.

Alternate flow User dapat memindahkan data dari sistem ke office

dengan menekan tombol ekspor.


(81)

5. Input Pengajuan SPM

Tabel 4.6 Spesifikasi naratif use case ’ Input Pengajuan SPM’

Use case name Input Pengajuan SPM

Brief Description User dapat melakukan penginputan pengajuan SPM.

Actor User (Staf Bag. Keuangan).

Precondition User sudah mengisi Ket. Keperluan Pembayaran, Jenis SP2D, Nama Bank, No. NPWP dan No. Rekening.

Main Flow User menginput data pengajuan SPM dan uraian Kode Rekening, Keterangan dan Jumlah.

Alternate flow User dapat mengubah kembali inputan nilai SPM dan menyimpannya, jika user ingin membatalkan penginputan nilai SPM dengan menekan tombol batal.

Postcondition User dapat melihat dan mencetak Surat form SPM, Pengantar SPM dan Pernyataan SPM.


(82)

4.5.1.3 Activity Diagram

Menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem.

Activity diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukan business workflow. Atau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalui suatu use case. Untuk activity diagram aplikasi E-commerce pada perusahaan, seperti berikut :

1. Activity Diagram Login

User

Sistem

klik menu Login

finish masuk ke Main Menu

tampilkan Form Login

Input identitas user dan password

Login berhasil

Yes No


(83)

2. Activity Diagram Input Data Penyediaan Dana SPD

User

Sistem

Klik menu Master SPD

finish

Tampilkan Master SPD

Pilih Nama Kegiatan

Tampilkan menu Nama Kegiatan

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Data Penyediaan Dana SPD


(84)

3. Activity Diagram Input Pengajuan SPP

User

Sistem

Klik menu Pengajuan SPP

Menu Input Ket. Keperluan Pembayaran, Jenis SP2D,

Nama Bank, No. NPWP, No. Rek

Tampilkan Menu Input Data Surat Pengantar, Ringkasan,

Rincian & SPTJB

Cetak

finish

Tampilkan menu Pengajuan SPP


(85)

4. Activity Diagram Input SPTJB

User

Sistem

Klik menu Input SPP

Klik menu Input SPTJB

Tampilkan form SPTJB

finish

Tampilkan menu Input Nama Penerima dan No. Urut Kwitansi

Cetak

Gambar 4.8Activity Diagram Input SPTJB


(86)

5. Activity Diagram Input Pengajuan SPM

User Sistem

Klik menu Pengajuan SPM

Cetak

Tampilkan menu Pengajuan SPM

Menu Input Ket. Keperluan Pembayaran, Jenis SP2D, Nama Bank, No. NPWP,

No. Rekening

Tampilkan Data form SPM, Pengantar & Pernyataan SPM

Masukan Nama, Nama Bank, No. Rekening, Jumlah Pembayaran

Finish


(87)

4.5.1.3Sequence Diagram

Sequence Diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem, untuk mencapai tujuan dari use case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut ada beberapa sequence diagram dari perancangan sistem aplikasi Dokumen Pengajuan Pencairan Dana Pada SKPD Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan, yaitu :

1. Sequence Diagram Login

Welcome Login form Main Window

User start

Login

return to

saveAndSubmitToDbase

return to


(88)

2. Sequence Diagram Input Data Penyediaan Dana SPD

Form menu Master SPD

Menu Pilih Nama Kegiatan

Database Master SPD

User

editData

return to

saveAndSubmitToDbase

return to InputNewData

Gambar 4.11Sequence Diagram Input Data Penyediaan Dana SPD

3. Sequence Diagram Input Pengajuan SPP Form

Pengajuan SPP

Database Pengajuan SPP User InputNewData

Menu Input Ket. Keperluan Pembayaran, Jenis SP2D, Nama

Bank, No. NPWP&No. Rek

save to

cancelAction InputData


(89)

4. Sequence Diagram Input SPTJB

Form Input SPP

Form Input Nama Penerima&No. Urut

Kwitansi

Database Form SPTJB

inputNewData

cancelAction editData

saveTo ::User

Gambar 4.13Sequence Diagram Input SPTJB

5. Sequence Diagram Input Pengajuan SPM

Form Pengajuan SPM

Database Pengajuan SPM User InputNewData

Menu Input Ket. Keperluan Pembayaran, Jenis SP2D, Nama

Bank, No. NPWP&No. Rek

save to

cancelAction InputData


(90)

4.5.1.5 Class Diagram

Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun, Setiap class akan diwakili oleh tabel, attribut class yang akan menjadi field, struktur data class diagram yang disajikan adalah sebagai berikut:


(91)

+Masuk() +Keluar() -Identitas User -Password User

User (Staf Keuangan )

+Tambah() +Ubah() +Hapus() +Segarkan() +Cetak() -Nomer -Tahun -KodeSO -KodeBidang -KodePro -KodeKeg -NomorSPP -TglSPP -NomorSP2D -Status SP2D -TglSP2D -FlagSP2D -NomorSPM -TglSPM -FlagSPM -NIPBendahara -KodePerusahaan -Keperluan -FlagSPPTolak -FlagSPMTolak -FlagSP2DTolak -FlagSPP -UserInput -DateInput -UserEdit -DateEdit Inputan SPP/SPM (HeaderSP2D) +Simpan() +Batal() +Segarkan() -NomorSPK -TglSPK -NomorSPP -NomorADM -TglADM -NilaiSPK -Vol -JangkaSPK -JangkaADM -Cara -TglFinishSPK -TglFinishADM -Sanksi -BAPeriksa -BAkemajuan -BATerima -BABayar -WaktuPelaksanaan -Deskripsi -NIP -Nama Kontrak +Tambah() +Ubah () +Hapus() +Segarkan() +Cetak() -Nomor -Tahun -KodeSO -KodeBidang -KodeKegiatan -KodeSubKegiatan -NoSP2D -NoSPP -NoSPM -KodeRek -Rek -Ket -JumlahSPP -JumlahSPM -JumlahSP2D DetailSP2D +Simpan() +Ubah () +Hapus() -NoSPTJB -TglSPTJB -NoSPP

Inputan SPTJB (HeaderSPTJB)

+Simpan() +Ubah() +Hapus() -Nomer -NomerSPTJB -KodeSO -NoSPP -KodeKeg -KodeBidang -KodeSubKegiatan -KodeRek -Rekening -Ket -Jumlah -NoKwitansi -TglKwitansi -Penerima -FlagSPTJB DetailSPTJB +Tambah() +Ubah() +Hapus() +Segarkan() +Cetak() -Nomer -KodeSo -NoSPP -NoSPM -NoSP2D -KodeKeg -kodeBidang -KodePsh -NamaPsh -BentukPsh -NPWPPsh -PimpinanPsh -AlamatPsh -NamaBank -NoRek -NIPBendahara -Nama -Jabatan -NoRek -Bank -NPWP DetailPerusahaan +Simpan() +Ubah() +Hapus() -No -KodeSo -NoSPP -NoSPM -NoSP2D -KodeKeg -KodeBidang -Uraian -Jumlah -Ket DetailInfo +Simpan() +Ubah () +Hapus() -Nomer -KodeSo -NoSPP -NoSPM -NoSP2D -KodeKeg -KodeBidang -Uraian -Jumlah -Keterangan DetailPotongan 1 * 1..* 1..* 1..* 1..* 1 1..* 1 1 1 1 1 1 1 1


(92)

4.5.2 Perancangan Antar Muka

Pada tahap ini penulis melakukan perancangan terhadap user interface dari aplikasi ini. Perancangan yang dilakukan meliputi halaman-halaman yang ada di dalam sistem, seperti melakukan perancangan antar muka aplikasi dan tata letak yang akan dibangun.

1. Halaman Menu Login

Lambang Daerah

Identititas User

Password User

Keluar Masuk

Gambar 4.16 Halaman Menu Login


(93)

2. Halaman Menu Utama

MENU UTAMA

1. MASTER

3. LAPORAN

2. PENYUSUNAN SPP/SPM

4. INFORMASI 5. UTILITAS

PILIH KELUAR

Gambar 4.17 Halaman Menu Utama

3. Halaman Input Pengajuan SPD

Input Data SPD Organisasi

Tambah

01. Nama Kegiatan

Tanggal Nomor Jumlah

Triwulan 1.

2.

Batal Simpan

Ubah Hapus Import Keluar

SPD


(94)

4. Halaman Input Pengajuan SPP

No. Urut Jenis Belanja

No. SPP Tgl SPP

Validasi Tolak SPP

Tahun Jenis SP2D Kegiatan

Bendahara/Pihak ketiga No. Rek

Bank Keperluan

NPWP

Detail Pot. Gaji Pot. Non Gaji SPTJB Simpan SPD Simpan SPD Rekening

Pagu Rek DPA Jml Realisasi Sisa Pagu Rek Sisa SPD Triwulan II Jml SPD

Jml Kotor Jml SPP Rek Jml Pot. Gaji Jml Pot. BL Pagu DPA

Simpan Batal Segarkan Keluar


(95)

5. Halaman Input Pengajuan SPM

No. Urut Jenis Belanja

No. SPM Tgl SPM

Validasi Tolak SPM

Tahun Jenis SP2D Kegiatan

Bendahara/Pihak ketiga No. Rek

Bank Keperluan

NPWP

Detail Pot. Gaji Pot. Non Gaji SPTJB Simpan SPD Simpan SPD Rekening

Pagu Rek DPA Jml Realisasi Sisa Pagu Rek Sisa SPD Triwulan II Jml SPD

Simpan Batal Segarkan Keluar Jml Kotor

Jml SPM Rek Jml Pot. Gaji Jml Pot. BL Pagu DPA


(96)

6. Halaman Input SPTJB

Lembar SPTJB Salinan

Pengguna Anggaran

SPM Rapel

Keluar Oke Setup Printer

Ekspor Cetak No. Awal

Gambar 4.21 Halaman Input SPTJB

4.6 Fase Konstruksi

Pada tahap ini penulis melakukan pembangunan sistem aplikasi yang telah dirancang sebelumnya. Pembangunan aplikasi meliputi pemenuhan kebutuhan hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang digunakan.

4.6.1 Pemrograman

Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman dengan Visual Basic dan sebagai software yang menunjang database, penulis menggunakan MSSQL.


(97)

4.6.2 Spesifikasi Hardware dan Software

1. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam membuat aplikasi pada penelitian ini penulis menggunakan 1 (satu) buah PC (Personal Computer) yang berfungsi sebagai server dan client, dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Prossesor : Laptop Intel Pentium Dual Core b. RAM : Memory 1 GB

c. Harddisk : COMPAQ Presario CQ40 160 GB IDE d. VGA : Mobile Intel 4 Series Express Chipset 2. Perangkat Lunak (Software)

Spesifikasi perangkat lunak (software) yang penulis gunakan dalam perancangan aplikasi ini dijelaskan sebagai berikut :

a. Sistem Operasi : Microsoft Windows Vista b. Bahasa Program : Visual Basic 6.0

c. Server : MSSQL Server 2000 d. Crystal Report 9.0


(98)

4.7 Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem. Penulis menggunakan metode pengujian dengan pendekatan black box testing. Dengan melakukan testing tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user untuk mengamati program apakah telah menerima input, memproses, dan menghasilkan output, dan ternyata berjalan dengan benar. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.15 Hasil Pengujian Aplikasi dengan Black Box Testing.


(1)

19. Tampilan Output SPM


(2)

21. Tampilan Output Surat Pengantar Permohonan Penerbitan SP2D


(3)

23. Tampilan Pilihan Laporan


(4)

25. Tampilan Output Laporan Register SPP


(5)

27. Tampilan Output Register SP2D


(6)