Langkah-langkah Pengolahan dan Analisis Data

Sandy Suwardi Suherman, 2014 Karakteristik Kepribadian Siswa Underachiever D an Implikasinya Bagi Bimbingan D an Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Menghubungi Guru-guru BK SMAN 18 Bandung untuk mendapatkan data IQ dan data nilai raport siswa kelas XI untuk menentukan siswa underachiever. 3. Meminta data hasil test Edward Personal Preference Schedule EPPS siswa kelas XI. 4. Menentukan siswa underachiever untuk dijadikan sampel penelitian dengan cara mengambil rata-rata nilai rapot yang kemudian dibandingkan dengan kritesia prestasi dari Silvia B. Rimm berdasarkan IQ siswa. 5. Meminta rekomendasi siswa yang termasuk siswa underachiever kepada guru Bimbingan dan Konseling. 6. Mengumpulkan data hasil tes Edward Personal Preference Schedule EPPS dari siswa yang dijadikan sampel penelitian.

F. Langkah-langkah Pengolahan dan Analisis Data

Adapun langkah- langkah pengolahan data yang dilakukan untuk mengetahui siswa underachiever adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses pengolahan data adalah mengidentifikasi nilai raport yang tidak memenuhi standar dengan cara membandingkan nilai raport semester 1, semester 2 dan semester 3 dengan kriteria prestasi yang dikemukakan oleh Silvia B. Rimm berdasarkan IQ siswa. 2. Melakukan analisis terhadap nilai raport setiap semester untuk mengetahui jenis underachiever dan pada mata pelajaran apa saja siswa terindikasi sebagai siswa underachiever. 3. Setelah sampel siswa underachiever didapatkan, kemudian disiapkan data hasil tes EPPS dari setiap siswa yang dijadikan sampel. 4. Melakukan analisis terhadap data hasil tes EPPS dari siswa yang dijadikan sampel, melakukan analisis secara umum dengan mencari rata-rata skor secara umum dan menganalisis data hasil tes EPPS terhadap siswa underachiever. Sandy Suwardi Suherman, 2014 Karakteristik Kepribadian Siswa Underachiever D an Implikasinya Bagi Bimbingan D an Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Melakukan analisis terhadap hasil tes EPPS berdasarkan program studi siswa underachiever. 6. Melakukan analisis terhadap hasil tes EPPS berdasarkan klasifikasi IQ siswa underachiever. 7. Melakukan analisis terhadap hasil tes EPPS berdasarkan jenis kelamin sisa underachiever. Sandy Suwardi Suherman, 2014 Karakteristik Kepribadian Siswa Underachiever D an Implikasinya Bagi Bimbingan D an Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dibawah ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dari penelitian ini berikut merupakan beberapa kesimpulan yang diperoleh; 1. Siswa underachiever di kelas XI SMAN 18 bandung Tahun Ajaran 2013- 2014 terdiri dari siswa yang memiliki IQ 120-129 dan siswa yang memiliki IQ ≥130. Siswa yang terindikasi sebagai siswa underachiever terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Dari semua siswa yang terindikasi sebagai siswa underachiever , siswa dengan IQ ≥130 yang lebih banyak tidak mencapai kriteria prestasi. 2. Secara umum, kepribadian siswa underachiever dilihat dari hasil tes Edward Personal Preference Schedule EPPS menunjukan bahwa beberapa aspek kepribadian siswa underachiever kelas XI SMAN 18 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014 tergolong tinggi, terdapat kecenderungan dalam aspek eksibisi, otonomi dan afiliasi yang tinggi, aspek agresi yang rendah serta aspek berprestasi yang tergolong sedang namun cenderung mengarah pada kategori rendah. Kemudian, untuk lebih spesifik, dilakukan analisis berdasarkan program studi IPA dan IPS, berdasarkan tingkatan IQ, dan berdasarkan jenis kelamin yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara siswa kelas XI IPA dan kelas XI IPS khususnya pada aspek eksibisi, siswa kelas IPA dan siswa underachiever yang memiliki IQ≥130 memiliki aspek eksibisi yang lebih tinggi dari kelas IPS dan siswa underachiever yang memiliki IQ 120-129. Aspek Perubahan pada siswa underachiever perempuan lebih tinggi dari siswa underachiever laki-laki.

Dokumen yang terkait

PROFIL RASA PERCAYA DIRI SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING: Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 35

BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN PERILAKU SISWA : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 3

PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN KELOMPOK PEMINATAN DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif di Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 0 41

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA BAGI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Bogor Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 46

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif terhadap Siswa di Salah Satu SMA Swasta Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

5 16 52

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI AKADEMIK: Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri 18 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 49

PROFIL SURVIVAL AND SAFETY SKILLS REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN DAN Konseling : Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

0 0 36

STABILITAS EMOSI SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL: Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas VIII SMP Yayasan Atikan Sunda Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

4 30 61

PROFIL KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA ST Angela Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 41

Resiliensi siswa SMA Negeri I Wuryantoro (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wuryantoro tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial).

0 0 99