Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

BAB II PELAKU PERDAGANGAN PEREMPUAN MELALUI

PROSTITUSI ONLINE MENURUT HUKUM POSITIF A. Pengertian Pelaku Perdagangan Perempuan Dewasa ini, seks telah menjelma dalam berbagai bentuk, baik yang dilakukan secara langsung dengan bersetubuhan normal dan yang dilakukan melalui berbagai media elektronik, walaupun hingga saat ini jasa pelayanan seks yang diatur dalam peraturan permerintah dan ditawarkan di lokalisasi atau kompleks-komples pelacur masih dapat diperoleh, pelayanan seks komersil di luar lokalisasi tetap marak biasanya secara sembunyi-sembunyi seperti perumahan, hotel, SPA, bar, restoran, diskotik, salon kecantikan, tempat khusus, dan sebagainya yang menyediakan teman pendamping atau teman kencan. Perdagangan orang trafficking in person dapat diartikan sebagai rekrutmen, transportasi, pemindahan, penyembunyian atau penerimaan seseorang, dengan acaman atau penggunaa kekerasaan atau bentuk-bentuk tekanan lain, penculikan pemalsuan, penipuan atau pencurangan, atau penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, ataupun penerimaan pemberian bayaran, atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memberi kendali atas orang tersebut untuk dieksploistasi, yang secara minimal termasuk eksploistasi lewat prostitusi atau bentuk-bentuk eksploistasi seksual lainnya, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik-praktik yang menyerupainya, adopsi illegal atau pengambilan organ-organ tubuh. 1 Perdagangan perempuan berarti setiap tindakan atau transaksi di mana seorang perempuan dan anak dipindahkan kepada orang lain oleh siapa pun atau kelompok demi keuntungan atau dalam bentuk lain. Meskipun perdagangan trafficking anak dan perempuan didefinisikan secara jelas, perdagangan trafficking perempuan dan anak dapat juga 1 Maidi Gultom, Perlindungan Hukum terha dap Anak dan Perempuan , cetakan kesatu, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012, h. 30. diartikan sebagai suatu tindakan yang menyertakan aspek-aspek proses rekrutmen dan atau perpindahan tempat terhadap seseorang, sering kali untuk kerja yang eksploitatif, termasuk eksploitasi seksual dengan kekerasan, ancaman, penipuanjerat hutang. Berdasarkan pengertian perdagangn trafficking perempuan dan anak di atas dapat diketahui paling sedikit 5 lima unsur untk dikategorikan sebagai perdagangan perempuan children and woman of trafficking yaitu rekrutmen, transportasi, tidak ada persetujuan consern, paksaan atau eksploitasi dan lintas batas across border . Perdagangan perempuan, merupakan bagian dari bentuk terburuk tindakan secara sindikat yang harus dihapuskan, sebab akibat dari perdagangan tersebut, perempuan pada situasi yang sangat buruk. Praktik perdagangan perempuan, merupakan suatu tindakan kejahatan yang bergerak di bawah tanah atau masih terselubung dengan jalur mata rantai yang panjang, cukup rumit yang sifatnya sangat tertutup, antarmata rantai tidak saling mengenal namun, ada juga jalur pendek di mana satu-sama lain saling mengetahui bahkan masih berhubungan kerabat atau pertemanan. Banyak faktor yang mendorong orang terlibat dalam trafficking , yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu penawaran dan permintaan. Faktor-faktor penyebab dari sisi penawaran antara lain: 1. Trafficking merupakan bisnis yang menguntungkan, merupakan sumber keuntungan terbesar ketiga setelah pedaganagn narkoba dan perdagangan senjata 2. Kemiskinan akibat multi krisi. Kurangnya kesempatan kerja dan peluang berusaha menyebabkan orang tua tega menjual anaknya dan menyebabkan anak-anak tidak sekolah sehingga tidak memiliki keterampilan untuk bersaing di pasar kera dan memaksa mereka untuk bermigrasi karena jeratan utang sehingga perkerjaan yag dilakukanhanya untuk memayar hutang. 3. Keinginan untuk hidup lebih layak tetapi dengan kemampuan yang minim dan kurang mengetahui informasi pasar kerja