PELAKSANAAN PENELITIAN Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Terhadap Pemberian Pupuk N dan K

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

Persiapan Lahan Areal pertanaman diukur dan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tumbuhan lain. Kemudian digemburkan dan dibuat plot percobaan dengan ukuran 1m x 1 m. Parit drainase dibuat dengan jarak antar plot 30 cm dan jarak antar blok 50 cm dengan jumlah plot sebanyak56. Persiapan Media Tanam Wadah tanam yang digunakan adalah polybag yang berukuran 10 kg. Polybag diisi dengan tanah top soil sebagai media tanam. Penanaman Penanaman dilakukan dengan membuat 3 lubang tanam sedalam 3 cm dalam satu polybag dan dimasukkan satu benih jagung per lubang tanam, kemudian ditutup dengan tanah top soil. Pemupukan Aplikasi pupuk N diberikan dua kali yaitu 13bagian pada saat tanam, dan 23 bagian pada saat tanaman berumur 28 HST, sedangkan pengaplikasian pupuk P dan K dilakukan pada saat tanam. Pemeliharaan Tanaman Penjarangan Penjarangan dilakukan apabila dalam 1 polybag tumbuh lebih dari 1 tanaman. Penjarangan dilakukan dengan cara memotong batang tanaman sehingga Universitas Sumatera Utara dalam satu polybag hanya terdapat 1 tanaman. Dilakukan pada saat tanaman berumur 2 MST. Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari dan selanjutnya dikurangi bila keadaan tanah masih basah dan lembab. Pada hari turun hujan, penyiraman tidak dilakukan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor. Penyiangan Penyiangan dilakukan dengan tujuan menghindari persaingan antara gulma dan tanaman. Penyiangan dilakukan dengan cara manual yaitu, dengan mencabut langsung gulma danuntuk membersihkan gulma di luar polybag digunakan cangkul. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman yang terserang hama dan penyakit disemprot dengan insektisida dan fungisida sesuai dosis anjuran sebanyak dua kali selama penelitian ini berlangsung. Panen Pemanenan dilakukan setelah tanaman memenuhi kriteria panennya yaitu sebagian besar daun dan kelobot telah menguning, rambut tongkol telah bewarna hitam, bijinya keras, kering dan mengkilat. Cara pemanenannya dilakukan dengan mengupas kelobot lalu memetik tongkolnya. Pengeringan dan Pemipilan Setelah panen, dilakukan pengeringan tongkol jagung selama ± 4 hari hingga kering angin. Setelah kering dilakukan pemipilan dengan tangan. Universitas Sumatera Utara Pengamatan Parameter Tinggi Tanaman cm Diukur mulai dari pangkal batangsampai dengan daun tertinggi tanaman dengan menggunakan meteran, pengukuran tinggi tanaman ini dimulai pada saat tanaman berumur 2 MST dengan interval pengukuran 2 minggu dan dihentikan saat bunga jantan mulai muncul Fase Tasseling pada 8 MST. Jumlah Daun helai Dilakukan dengan menghitung seluruh daun yang telah membuka sempurna. Pengukuran jumlah daun dilakukan setiap dua minggu sejak tanaman berumur 2 MST hingga fase taselling 8 MST. Jumlah daun diatas tongkol helai Ditentukan dengan menghitung seluruh daun yang berada di atas tongkol utama pada masing-masing sampel. Dihitung saat keluarnya bunga betina. Umur Keluar Bunga Jantan HST Dihitung pada saat bunga jantan muncul pada setiap tanaman. Kriteria yang digunakan adalah munculnya daun bendera pembungkus malai. Pengamatan dilakukan setiap hari setelah bunga jantan pertama keluar hingga seluruh tanaman sampel berbunga. Umur Keluar Bunga Betina HST Dihitung pada saat bunga betina muncul pada setiap tanaman. Kriteria yang digunakan adalah munculnya rambut silk. Pengamatan dilakukan setiap Universitas Sumatera Utara hari setelah rambut bunga betina pertama keluar hingga seluruh tanaman sampel berbunga. Umur Panen hari Dihitung mulai dari penanaman sampai dilakukan pemanenan pada setiap tanaman. Laju Pengisian Biji ghari Dihitung dengan membagi bobot biji setiap tongkol dengan selisih umur panen dengan umur keluar rambut. Secara matematis ditulis LPB = berat biji g umur panen hari − umur keluar rambut hari Panjang Tongkol cm Diukur mulai dari pangkal tongkol sampai ujung tongkol yang berisi biji setelah kelobot dikelupas. Diameter Tongkol cm Dihitung pada bagian tengah tongkol terbesar setelah kelobot dikelupas. Jumlah baris per Tongkol baris Dihitung pada setiap sampel dengan cara menghitung jumlah baris biji yang terdapat pada tongkol tersebut. Jumlah Biji per Tongkol biji Dihitung pada semua tongkol dari tanaman sampel. Bobot 100 biji Kering Per Sampel g Diukur per sampel setelah bijijagung kering angin. Produksi Pipilan Kering Per Sampel g Biji jagung kering angin per sampel ditimbang secara analitik Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN