Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Signifikansi Simultan Uji F

Hasil Uji Multikolinearitas ditunjukkan oleh tabel 4.4 berikut: Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas atau tidak ada korelasi antar variabel independen, hal ini ditunjukkan oleh semua variabel independen memiliki nilai tolerance 0,1 serta semua variabel independen memiliki VIF 10.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

1. Pendekatan Grafik Uji Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan program SPSS 18.0 Dasar pengambilan keputusan: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 20.207 3.428 5.895 .000 Ln_ROA -2.538 1.332 -.680 -1.906 .065 .159 6.286 Ln_ROE 2.659 1.279 .780 2.079 .045 .144 6.941 Ln_HARGA_SAHAM -.917 .298 -.529 -3.078 .004 .687 1.457 a. Dependent Variable: Ln_VOLUME_PENJUALAN_SAHAM Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 2011 Universitas Sumatera Utara menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas 2. jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas ditunjukkan oleh gambar 4.3 berikut: Berdasarkan Grafik ScatterPlot pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar baik diatas maupun Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 2011 Universitas Sumatera Utara dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini menunjukkan regresi layak digunakan untuk memprediksi Volume Penjualan Saham.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson dan uji The Run Test, pengambilan keputusan uji Durbin Watson dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. Berikut ini hasil tampilan output SPSS 18.0 Uji Autokorelasi: Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson dimensi on0 1 .520 a .270 .209 3.70470 2.544 a. Predictors: Constant, Ln_HARGA_SAHAM, Ln_ROA, Ln_ROE b. Dependent Variable: Ln_VOLUME_PENJUALAN_SAHAM Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi 1,08-2,34 Tanpa Kesimpulan 1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi 2,34-2,92 Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,92 Ada autokorelasi Sumber: Algifari 2000:89 Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 2011 Tabel 4.5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa tidak dapat ditarik kesimpulan Autokorelasi, hal ini terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,544 yakni berada diantara 2,34-2,92, artinya dalam model regresi ini tidak dapat ditarik kesimpulan terjadi atau tidaknya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Uji autokorelasi dapat juga dideteksi melalui uji The Run Test, hasil uji The Run Test pada penlitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual, hal ini ditunjukkan oleh nilai Asyimp. Sig. 2-tailed sebesar 0,149 diatas atau lebih besar dari tingkat kepercayaan 5 0,05 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.13112 Cases Test Value 20 Cases = Test Value 20 Total Cases 40 Number of Runs 26 Z 1.442 Asymp. Sig. 2-tailed .149 a. Median Tabel 4.7 Uji Autokorelasi The Run Test Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 2011 Universitas Sumatera Utara

3. Pengujian Hipotesis a. Koefisien Determinasi

Pada dasarnya digunakan untuk mengukur persentase atau proporsi variabel independen terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Berikut hasil dari pengolahan data pada tabel 4.8 dengan menggunakan analisis regresi berganda dimana dapat dilihat nilai koefisien determinasi sebagai berikut. Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai R sebesar 0,520, berarti hubungan antara variabel independen ROA, ROE dan Harga Saham terhadap Volume Penjualan Saham sebesar 52 . Artinya memiliki hubungan yang cukup erat, semakin besar nilai R berarti hubungan semakin erat. 2. Adjust R Square sebesar 0,209 berarti 20,9 faktor-faktor Volume Penjualan Saham dapat dijelaskan oleh Return On Assets ROA, Return On Equity ROE dan Harga Saham. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimensi on0 1 .520 a .270 .209 3.70470 a. Predictors: Constant, Ln_HARGA_SAHAM, Ln_ROA, Ln_ROE Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 2011 Tabel 4.8 Nilai Koefisien Determinasi Universitas Sumatera Utara Sedangkan sisanya sebesar 79,1 dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi, Standard Error of Estimated. Pada tabel 4.8 dapat dilihat nilai Standard Error of Estimated sebesar 3,70470, semakin kecil Standard Error of Estimated maka model semakin baik.

b. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis: : = = = 0, Artinya Return On Assets , Return On Equity , dan Harga Saham secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan Saham Y : , , 0, Artinya Artinya Return On Assets , Return On Equity , dan Harga Saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan Saham Y Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: diterima apabila pada α = 5 diterima apabila pada α = 5 Universitas Sumatera Utara ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 182.874 3 60.958 4.441 .009 a Residual 494.093 36 13.725 Total 676.967 39 a. Predictors: Constant, Ln_HARGA_SAHAM, Ln_ROA, Ln_ROE b. Dependent Variable: Ln_VOLUME_PENJUALAN_SAHAM Berdasarkan hasil uji statistik SPSS 18.0 pada tabel 4.9 diperoleh nilai Sig. F sebesar 0,009 0,05, dan nilai F hitung lebih besar dari pada F Tabel 4,441 2,866. Artinya variabel independen Return On Assets , Return On Equity , dan Harga Saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan Saham Y.

c. Uji Signifikansi Parsial Uji t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 54 113

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 20 6

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 25 19

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 96

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 150

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 0 25

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15