Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. Prof. T. M. Hanifah, SH. Kampus USU Medan 20155 Telp. (061) 8225421, 8218532, 8214545 Fax. (061) 8218532Website: www.fe.usu.ac.id
KUESIONER
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKUNTANSI (STUDI PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CAB.
BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL)
I. Data Responden
1. Nama :
2. Usia :
3. Lama Bekerja :
4. Jenis kelamin : Pria Wanita
5. Tingkat pendidikan terakhir : S1 S2 S3 Lainnya: ...
II. Petunjuk Pengisian
- Responden diharapkan membaca terlebih dahulu deskripsi masing-masing pertanyaan sebelum memberikan jawaban
- Beri tanda checklist (√ ) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih. Hanya satu jawaban saja untuk setiap pertanyaan.
- Pertanyaan untuk kuesioner, Berikut penjelasannya: SS = Sangat Setuju
S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
- Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini.
1. Budaya Organisasi (X1)
No Pernyataan SS S N TS STS
(2)
berkoordinasi dengan pimpinan
2 Untuk kesempurnaan tugas yang dilakukan, Bapak/Ibu melakukan pemeriksaan kembali atas pekerjaan yang telah selesai dilakukan.
3 Dengan menggunakan sistem informasi (sistem terkomputerisasi), Bapak/Ibu menyelesaikan tugas/pekerjaan dengan lebih cepat.
4 Bapak/Ibu menganalisa data/laporan yang diterima dari bagian lain secara detail sebelum melanjutkan tugas dari bagian lain.
5 Untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan Bapak/Ibu menggunakan fasilitas sistem informasi (sistem terkomputerisasi) yang telah disediakan.
6 Bapak/Ibu melakukan verifikasi data laporan secara detail dari hasil kerja yang dilakukan sebelum menyerahkan tugas yang menjadi tenggung jawab ke atasan.
2. Struktur Organisasi (X2)
No Pernyataan SS S N TS STS
7 Dalam struktur organisasi terlihat dengan jelas hubungan antara satu bagian dan bagian lain dan masing-masing bagian memiliki wewenang tersendiri.
8 Wewenang yang diberikan kepada Bapak/Ibu telah sesuai dengan pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan. 9 Seluruh bagian mampu menyelesaikan tugas tanpa
membebankan tugas tersebut kepada bagian lain. 10 Bapak/Ibu menyadari pentingnya bekerjasama dalam
menyelesaikan tugas dalam satu bagian.
11 Dalam melaksanakan pekerjaan, Bapak/Ibu melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan.
12 Dalam pengambilan keputusan kepala bagian selalu berkoordinasi dengan stafnya untuk mendapatkan keputusan yang paling tepat.
3. Persepsi Kegunaan (X3)
No Pernyataan SS S N TS STS
13 Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi Bapak/Ibu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat.
14 Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan kinerja kerja Bapak/Ibu
15 Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan produktivitas Bapak/Ibu.
16 Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi akan meningkatkan efektivitas kerja Bapak/Ibu.
(3)
pekerjaan Bapak/Ibu lebih mudah.
18 Bapak/Ibu merasa menggunakan sistem informasi akuntansi berguna dalam pekerjaan Bapak/Ibu.
Sumber: Dian Urna, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
4. Persepsi Kemudahan Penggunaan (X4)
No Pernyataan SS S N TS STS
19 Mudah bagi Bapak/Ibu untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem informasi akuntansi.
20 Bapak/Ibu merasa mudah untuk mengoperasikan sistem informasi akuntansi sesuai dengan keinginan Bapak/Ibu. 21 Interaksi Bapak/Ibu dengan sistem informasi akuntansi
sangat jelas dan dapat dipahami.
22 Bapak/Ibu merasa sistem informasi akuntansi cukup fleksibel untuk digunakan.
23 Akan mudah bagi Bapak/Ibu untuk menjadi ahli dalam menggunakan sistem informasi akuntansi.
24 Bapak/Ibu merasa sistem informasi akuntansi mudah digunakan.
Sumber: Dian Urna, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
5. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (Y)
No Pernyataan SS S N TS STS
25 Isi informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi yang digunakan, memang Bapak/Ibu butuhkan. 26 Bapak/Ibu merasa puas dengan tingkat akurasi sistem
informasi akuntansi yang digunakan.
27 Sistem informasi akuntansi yang digunakan mampu menghasilkan informasi yang dapat dipahami secara jelas.
28 Sistem informasi akuntansi yang Bapak/Ibu gunakan bersifat user friendly.
29 Bapak/Ibu dapat memperoleh informasi yang Bapak/Ibu butuhkan tepat waktu.
30 Sistem informasi akuntansi yang Bapak/Ibu gunakan mampu menghasilkan informasi yang bersifat mutakhir / up to date.
(4)
Lampiran 2. Data Mentah Penelitian
Data Hasil Jawaban Kuesioner Budaya Organisasi
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 4 3 4 4 4 4 23
2 5 4 5 5 4 5 28
3 5 4 4 4 3 5 25
4 4 3 4 3 3 4 21
5 4 4 5 4 4 5 26
6 5 4 5 4 4 5 27
7 5 3 3 4 3 4 22
8 4 4 4 3 4 4 23
9 4 4 4 4 4 4 24
10 4 3 3 3 3 3 19
11 5 4 4 3 4 4 24
12 4 5 3 3 4 3 22
13 5 3 3 4 3 3 21
14 4 4 4 2 4 3 21
15 4 4 5 4 3 5 25
16 5 4 5 4 3 4 25
17 5 5 5 4 4 3 26
18 3 3 3 2 3 2 16
19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 5 4 3 5 4 25
21 3 4 5 4 4 5 25
22 5 4 4 3 4 5 25
23 4 5 5 4 5 4 27
24 5 4 4 3 5 4 25
25 5 4 4 4 4 5 26
26 3 4 3 3 3 4 20
27 5 5 4 4 4 3 25
28 5 4 4 4 5 4 26
29 4 5 4 3 4 4 24
30 4 5 5 4 5 4 27
31 5 4 4 5 4 4 26
32 5 4 4 4 4 5 26
33 4 5 4 5 4 4 26
34 5 5 5 4 5 4 28
35 4 3 5 3 4 5 24
(5)
38 4 5 5 5 4 4 27
39 3 4 3 4 4 5 23
40 4 4 4 4 4 4 24
41 3 4 4 5 5 4 25
42 4 5 5 4 5 4 27
43 4 4 4 5 4 5 26
44 5 3 5 4 5 4 26
45 5 4 4 4 4 3 24
46 4 3 4 4 4 4 23
47 4 4 5 4 3 3 23
48 4 4 4 3 4 4 23
Data Hasil Jawaban Kuesioner Struktur Organisasi
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 4 3 4 4 4 3 22
2 4 3 4 4 4 4 23
3 4 4 3 4 4 4 23
4 4 4 3 3 4 4 22
5 3 4 4 4 3 3 21
6 4 4 4 3 4 3 22
7 4 3 4 4 4 4 23
8 4 3 3 4 4 4 22
9 4 4 3 4 4 5 24
10 5 4 4 3 3 3 22
11 4 4 5 4 5 4 26
12 4 4 4 4 4 4 24
13 4 5 4 5 4 4 26
14 5 4 4 4 3 3 23
15 4 4 3 4 4 3 22
16 4 4 3 4 4 4 23
17 4 4 4 5 5 5 27
18 4 4 4 5 5 5 27
19 5 4 5 4 4 4 26
20 4 4 5 4 4 5 26
21 3 4 4 4 4 4 23
22 3 3 4 4 3 3 20
23 4 5 4 4 4 5 26
(6)
27 4 4 5 4 4 4 25
28 4 3 3 3 4 4 21
29 5 4 4 4 3 3 23
30 4 4 4 4 4 5 25
31 5 5 5 4 5 4 28
32 4 4 3 3 3 4 21
33 4 4 4 3 4 3 22
34 4 5 4 4 4 3 24
35 5 4 3 3 4 4 23
36 4 5 4 4 4 4 25
37 5 5 5 4 3 3 25
38 4 4 5 5 4 4 26
39 5 5 5 5 4 4 28
40 5 5 5 4 4 4 27
41 4 5 5 4 5 5 28
42 4 4 4 5 4 4 25
43 5 5 5 4 5 5 29
44 4 4 5 5 4 4 26
45 5 3 4 4 5 5 26
46 4 4 4 5 4 4 25
47 4 5 5 4 4 5 27
48 4 4 5 5 5 4 27
Data Hasil Jawaban Kuesioner Persepsi Kegunaan
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 4 4 4 4 5 4 25
2 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 4 4 20
4 4 4 5 5 3 4 25
5 4 4 4 4 4 4 24
6 4 5 4 4 4 4 25
7 5 4 4 4 4 4 25
8 4 4 4 4 4 5 25
9 4 5 5 5 4 4 27
10 3 4 3 2 3 3 18
11 4 4 3 4 4 4 23
12 3 5 4 4 4 4 24
13 4 4 4 4 4 5 25
(7)
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 4 4 4 4 4 24
18 3 3 3 3 3 3 18
19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 4 3 3 4 4 22
21 4 4 4 5 4 4 25
22 4 4 3 4 4 5 24
23 4 5 4 4 4 4 25
24 4 4 4 4 3 4 23
25 5 4 4 4 5 4 26
26 4 5 4 4 4 5 26
27 5 4 4 4 4 4 25
28 4 4 4 5 5 4 26
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 5 4 4 4 4 25
31 5 4 4 4 3 4 24
32 5 4 4 4 4 5 26
33 4 5 4 5 4 4 26
34 4 5 4 4 4 5 26
35 5 4 4 4 3 4 24
36 4 4 4 4 4 3 23
37 4 5 4 4 4 5 26
38 5 4 4 4 5 4 26
39 4 5 5 5 5 4 28
40 4 4 5 5 4 4 26
41 4 5 4 4 5 5 27
42 5 4 4 5 4 4 26
43 4 4 4 4 4 5 25
44 4 3 4 4 4 4 23
45 4 4 4 5 5 4 26
46 4 4 5 4 3 4 24
47 3 4 4 3 4 3 21
48 4 5 4 4 4 4 25
Data Hasil Jawaban Kuesioner Persepsi Kemudahan Penggunaan
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 4 4 4 3 4 4 23
(8)
5 5 4 4 4 4 4 25
6 3 4 3 4 4 4 22
7 4 4 5 4 4 4 25
8 3 4 4 4 4 4 23
9 4 4 3 4 4 4 23
10 3 3 3 3 3 3 18
11 4 4 3 3 4 4 22
12 4 5 4 4 4 5 26
13 4 4 3 4 4 4 23
14 3 3 3 3 3 3 18
15 3 3 3 3 3 3 18
16 4 4 3 4 4 4 23
17 4 4 4 4 4 4 24
18 3 3 3 3 3 3 18
19 5 4 4 4 4 4 25
20 4 4 4 4 5 4 25
21 4 4 4 5 4 4 25
22 4 5 4 4 3 4 24
23 4 4 4 5 4 4 25
24 5 5 4 4 4 4 26
25 4 5 4 4 5 4 26
26 4 4 4 5 4 4 25
27 4 4 4 4 3 4 23
28 4 2 4 4 4 4 22
29 5 4 4 4 5 5 27
30 4 4 4 4 4 4 24
31 4 4 4 5 4 4 25
32 5 4 3 3 4 3 22
33 5 4 5 4 5 4 27
34 4 5 4 4 4 4 25
35 4 4 5 4 4 5 26
36 5 4 4 5 4 4 26
37 4 4 5 4 4 4 25
38 5 4 4 5 4 4 26
39 4 4 5 4 5 5 27
40 5 4 4 5 4 4 26
41 2 4 5 4 4 4 23
42 4 3 3 3 3 4 20
43 4 4 4 5 5 4 26
(9)
46 3 2 3 4 4 3 19
47 2 3 4 4 4 4 21
48 4 4 4 4 4 4 24
Data Hasil Jawaban Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 4 4 5 4 5 4 26
2 4 4 4 4 4 4 24
3 3 2 4 2 3 4 18
4 5 4 4 5 4 4 26
5 4 4 3 4 4 4 23
6 5 4 4 4 4 4 25
7 4 5 4 5 4 4 26
8 5 4 4 4 4 4 25
9 5 4 4 4 4 5 26
10 3 3 3 3 2 2 16
11 5 4 4 3 4 2 22
12 5 4 4 5 4 3 25
13 4 4 5 3 4 4 24
14 3 3 4 4 2 2 18
15 3 3 3 3 3 3 18
16 3 3 3 3 3 3 18
17 3 4 4 4 4 4 23
18 3 3 3 3 3 3 18
19 4 5 4 5 4 4 26
20 4 4 5 4 4 5 26
21 4 5 4 4 4 5 26
22 4 5 4 4 4 4 25
23 5 4 4 4 4 5 26
24 4 4 4 4 4 5 25
25 4 5 4 4 5 4 26
26 4 5 4 4 5 4 26
27 4 4 5 4 4 5 26
28 4 4 4 3 4 5 24
29 4 5 4 5 4 4 26
30 4 3 4 2 4 4 21
31 4 4 4 4 3 4 23
(10)
35 4 4 4 5 4 5 26
36 4 4 4 4 4 5 25
37 4 5 4 2 4 4 23
38 4 5 5 5 4 5 28
39 4 5 4 4 5 5 27
40 4 5 4 5 5 5 28
41 5 4 4 4 5 5 27
42 4 1 3 1 4 5 18
43 5 4 4 5 4 5 27
44 5 4 4 4 4 5 26
45 4 4 2 3 4 5 22
46 4 4 4 4 4 4 24
47 5 4 4 4 4 1 22
(11)
Lampiran 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif
(12)
(13)
(14)
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan
(15)
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi
(16)
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas
Lampiran 10. Hasil Uji Multikolinearitas
(17)
Lampiran 12. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Hasil Uji T
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Adam Ibrahim, Indrawijaya,. 2000, Perilaku Organisasi. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
_______. 2010. Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama.
Adamson, I., & Shine, J. 2003. Extending the New Technology Acceptance Model
to Measure the End User Information Systems Satisfaction in a Mandatory Environment: A Bank’s Treasury. Technolgy Analysis & Strategic
Management. Vol. 15 No. 4.
Ajzen, I. and Fishbein, M. 1991. Attitude-Behavior Relations: A Theoretical
Analysis And Review Of Empirical Research. Psychological Bulletin: 84,
1977, pp. 1888- 1918.
Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Bodnar George dan William S. Hopwood. 2001. Accounting Information Systems,
Eigth Edition Prentice Hall.
_______. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta. Davis, F.D. 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance
of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol.13. No.3.
Doll dan Torkzadeh. 1988. Information Systems Success in the Public Sector:
Stakeholders’ Perspectives and Emerging Alignment Model. Issues in
Informing Science and Information Technology (Volume 3).
Erlina. 2011. Metodologi Penelitian: Untuk Akuntansi, USU PRESS, Medan. George M. Scott. 2001. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen, Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Ghozali, Imam. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
______. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Goodhue, D.L and Thompson, R.L. 1995. Task-Teknologi Fit and Idividual
performance, MIS Quartely.
Gordon, L. A. & Narayanan, V. K. 1984. Management Accounting Systems,
(19)
Empirical Investigation. Accounting, Organizations and Society. Volume 9.
Greenberg, Jerald. 2011. Behavior in Organizations. 10th edition. Pearson Education Limited. England.
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Indeje, Wanyama G. dan Qin Zheng. 2010. Organizational Culture and
Information Systems Implementation: A Structuration Theory Perspective.
Working Papers on Information Systems. ISSN 1535-6078 10(27).
Jen, Tjhai Fung .2002.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2.
Iskandar Muda, Agus Bagja, 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi (Survei pada Seluruh Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) PT. PLN (Persero) di Bandung),
Skripsi: Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Jogiyanto, Hartono. M. 1997. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Edisi Kedua. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta
_______. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E. 2011. Systems analysis and design. 8th
Edition, Prentice Hall.
Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2012. Management Information
Systems-Managing The Digital Firm. 12th Edition. Pearson Prentice Hall.
Malayu S. P Hasibuan. 2010. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara. Nabizadeh, Seyed Mohammadali. 2014. Effective Factors on Accounting
Information System Alignment; a Step towards Organizational Performance Improvement, International Journal: Indian Institute of Technology (IIT) Delhi, India.
Nasution, S. (2000) Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta. Pramesti, I Gusti Ayu Asri, 2015. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
pada Profitabilitas Dengan Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung), Tesis: Universitas Udayana Denpasar, Bali.
(20)
Rapina. 2014. Factors Influencing The Quality of Accounting Information System
And Its Implications on The Quality of Accounting Information, International Journal: Padjajaran University, Bandung
Robbins, Stephen dan Judge, Timothy A. 2007. Organizational Behaviour. 12nd ed. Upper Saddle River. New Jersey
_______. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat. _______. 2009. Organizational Behaviour. International ed. Prentice Hall.
Rockart, J.F. 1988. The Line Takes the Leadership IS Management in a Wired
Society, Sloan Management Review, Summer. pp.57-64.
Schein, Edgar H, 2004, Organizational Culture and Leadership, Third Edition, Jossey-Bass Publishers, San Francisco.
Scott, George. 2001. Principles of Management Information System. McGraw Hill NewYork.
Setya Nusa, Inta Budi. 2013. Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Sistem
Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi (Survey Pada 10 KPP di Kanwil Jawa Barat I), Jurnal Penelitian: Universitas
Komputer Indonesia
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan.
Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting the Performance of Accounting
Information. Gadjah Mada International Journal of Business 2001, III(2).
Stair, Ralph M. dan Reynolds, George W. 2010. Principles of Information
Systems. 9th Edition. Course Technology. Boston-USA.
_______. 2011. Principles of Information Systems. Cengage Learning USA.
Stanbury, W. 2003. Accountability to Citizen in The Westminster Model of
Government: More Myth Than Reality. Fraser Institute Digital Publication:
Canada
Susanto, Azhar. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Lingga Jaya. Bandung.
Suwira, Fein. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Pendanaan di Yogyakarta, Skripsi, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(21)
Tampubolon, Biatna Dulbert. 2008. Analisis Faktor-Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001” Jurnal Standardisasi. Vol. 9.
Tika, H. Moh. Pabundu. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tricker, Bob. 1993. Hamessing Information Power. Hongkong University Press. Tripambudi, Norman Alvi. 2014. Pengaruh Budaya Organisasi dan Struktur
Organisasi pada Sistem Informasi Akuntansi dan Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi, Skripsi: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Semarang.
Turban, Efraim dan Volonino, Linda. 2011. Information Technology for
Management - Improving Strategic and Operational Performance. 8th
edition. Wiley & Sons.
Urna, Dian. 2015. Pengaruh kualitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja perusahaan di bank pembangunan daerah daerah istimewa Yogyakarta (BPD DIY). Skripsi Thesis. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta
Wilkinson, Joseph W. 1989. Accounting Information System: Essential Concepts
And Applications. John Wiley & Sons Inc.
Wilkins, Alan L & William G. Ouchi. 1983. Efficient Cultures: Exploring the
Relationship Between Culture and Organizational Performance.
Administrative Science Quarterly.
Xu. Hong Jiang. 2003. Key Issue of Accounting Information Quality Management:
Australian Case Studies. Industrial Management and Data System,
(22)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Jenis PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan antara budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2011) menyatakan bahwa populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai kareteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab.
Belawan International Container Terminal.
Menurut Erlina (2011) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan kareteristik populasi. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian adalah teknik Purposive Sampling.
Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel penelitian berdasarkan seleksi
khusus.
Untuk kriteria pemilihan sampel yang digunakan yaitu seluruh staf yang menggunakan sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal.
(23)
3.3 Jenis Data
Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran atas suatu keadaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, cara memperoleh data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada staf pengguna sistem informasi akuntansi yang menjadi objek penelitian dengan pengiriman secara langsung kepada pihak yang bersangkutan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner agar diperoleh data yang relevan, dapat dipercaya, obyektif dan dapat dijadikan landasan dalam proses analisis. Prosedur pengumpulan data melalui metode kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi mengenai, budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan sehingga dapat dianalisis pengaruhnya terhadap sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara penyebaran langsung kepada pengguna sistem informasi akuntansi pada perusahaan yang menjadi objek penelitian.
Tabel 3.1. Pertanyaan Dengan Skala Likert
Keterangan Kode Skala
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
(24)
3.5 Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur dan memanipulasinya. Variabel operasional dalam penelitian ini antara lain:
3.5.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat memperngaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
3.5.1.1Budaya Organisasi
Budaya organisasi digambarkan sebagai nilai-nilai dan keyakinan bersama, yang menuntun dan mempengaruhi para anggota organisasi dan mempengaruhi cara anggota organisasi bertindak. Dalam konteks sistem informasi, budaya organisasi adalah pemersatu yang kuat yang menahan konflik politik dan mendorong pemahaman bersama, kesepakatan atas prosedur, dan praktek yang lazim.
Indikator budaya organisasi dalam penelitian ini adalah : 1. Inovatif
2. Responsif 3. Orientasi Hasil 4. Kerjasama 5. Agresif
(25)
6. Stabilitas Kerja
3.5.1.2Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan sebuah sistem formal yang mencerminkan pendistribusian tanggung jawab, tugas dan otoritas yang mengontrol koordinasi aktivitas dari orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi membantu organisasi untuk mengkoordinasi kinerja melalui pembagian tugas dan komunikasi dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, struktur organisasi merupakan aset penting organisasi.
Struktur organisasi membantu pelaksanaan strategi yang dilaksanakan oleh organisasi. Apabila manajemen memutuskan untuk melakukan perubahan terhadap organisasi, maka struktur organisasi pun akan dimodifikasi untuk mendukung perubahan tersebut (Robbins dan Judge, 2007).
Indikator struktur organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Spesialisasi Kerja
2. Departementalisasi 3. Rantai Komando 4. Rentang kendali
5. Sentralisasi dan Desentralisasi 6. Formalisasi
(26)
3.5.1.3Persepsi Kegunaan
Persepsi kegunaan adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu penggunaan teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Davis 1989). Adamson dan Shine (2003) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai konstruk kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu meningkatkan kinerja mereka.
Indikator persepsi kegunaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Menyelesaikan pekerjaan lebih mudah (Work more quickly)
2. Kinerja pekerjaan (Job performance)
3. Peningkatan produktivitas (Increase productivity) 4. Efektivitas (Effectiveness)
5. Membuat perkerjaan lebih mudah (Makes job easier) 6. Berguna (Useful)
3.5.1.4Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi Kemudahan Penggunaan merupakan tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami (Davis, 1989). Definisi tersebut juga didukung oleh Wibowo (2006) yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.
Indikator struktur organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Mudah untuk dipelajari (Easy to learn)
(27)
2. Terkendali (Controllable)
3. Jelas dan mudah dipahami (Clear and understandable) 4. Fleksibel (Flexible)
5. Mudah untuk menjadi ahli (Easy to became skillful) 6. Mudah digunakan (Easy to use)
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang utama yang diteliti oleh peneliti dengan tujuan untuk memahami dan mendeskripsikan variabel dependen atau menjelaskan variabilitisnya atau memprediksinya.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penggunaan sistem informasi akuntansi yang ada di PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab.
Belawan International Container Terminal.
Untuk mengukur pengunaan sistem informasi akuntansi, indikator yang digunakan adalah:
1. Kelengkapan isi (Content) 2. Keakuratan (Accuracy) 3. Tampilan (Format) 4. Kemudahan (Ease of Use) 5. Ketepatan (Timeliness)
(28)
Tabel 3.2. Defenisi Operational dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel
Independen Defenisi Operasional Indikator Penelitian Skala Budaya
Organisasi
Budaya organisasi digambarkan sebagai nilai-nilai
dan keyakinan bersama, yang menuntun dan mempengaruhi para anggota organisasi dan mempengaruhi cara anggota organisasi bertindak. Dalam konteks sistem informasi, budaya organisasi adalah pemersatu yang kuat yang menahan konflik politik dan mendorong pemahaman bersama, kesepakatan atas prosedur, dan praktek yang lazim.
1. Inovatif 2. Responsif 3. Orientasi Hasil 4. Kerjasama 5. Agresif
6. Stabilitas Kerja
Likert
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan
organisasi, kedudukan dan jenis wewenang, bidang, dan hubungan kerja, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
1. Spesialisasi Kerja 2. Departementalisasi 3. Rantai Komando 4. Rentang kendali 5. Sentralisasi dan
Desentralisasi 6. Formalisasi
Likert
Persepsi Kegunaan
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai suatu ukuran penggunaan suatu teknologi informasi dipercaya akan mendatangkan manfaat
bagi orang yang menggunakannya
1. Menyelesaikan pekerjaan lebih mudah
2. Kinerja Pekerjaan
3. Peningkatan produktivitas 4. Efektivitas
5. Membuat pekerjaan lebih mudah
6. Berguna
(29)
Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi tentang kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai suatu ukuran seseorang percaya bahwa teknologi informasi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.
1. Mudah dipelajari 2. Terkendali
3. Jelas dan mudah dipahami 4. Fleksibel
5. Mudah menjadi ahli (lancar)
6. Mudah digunakan
Likert
Variabel
Dependen Defenisi Operasional Indikator Penelitian Skala Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi yaitu kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
1. Kelengkapan isi 2. Keakuratan 3. Tampilan 4. Kemudahan 5. Ketepatan
Likert
3.6 Metode Analisis Data
Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian ke dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).
Metode analisis yang digunakan adalah linear regression. Ghozali (2006) menjelaskan linear regression adalah regresi yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan berbagai
(30)
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statisitk deskriptif digunakan untuk memberi gambaran dan deskripsi mengenai variabel-variabel dalam penelitian. Alat yang digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan adalah rata-rata, median, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
3.6.2 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid, maka perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas.
3.6.2.1 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Azwar (1997), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda apabila dilakukan kembali kepada subyek yang sama.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one
shot. Pengukuran variabel tersebut dilakukan sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Ghozali (2006) mengatakan pada umumnya suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa lebih besar dari 0,60
3.6.2.2 Uji Validitas
Kesahihan (validity) suatu alat ukut adalah kemampuan alat ukur itu untuk mengukur apa yang sebenarnya harus diukur atau dengan perkataan lain alat ukur
(31)
dapat mengukur indikator-indikator suatu obyek pengukuran. Kesahihan itu perlu sebab pemrosesan data yang tidak sahih atau bias akan menghasilkan kesimpulan yang tidak benar.
Untuk melihat apakah instrument tersebut valid, maka dilakukan uji validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan terhadap total skor. Bila korelasi antara masing-masing butir terhadap total skor tersebut signifikan maka data tersebut dinyatakan valid.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan memiliki distribusi normal. Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, maka asumsi klasik telah terpenuhi.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi secara normal. Uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.
Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Analisi grafik dapat dilakukan dengan: (a) melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dan (b) normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
(32)
Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Cara lain adalah dengan uji statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dari one-sample Kolmogorov-Smirnov adalah:
1. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di atas tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas
2. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di bawah tingkat signifikansi 0,05 tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pad asuatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).
- Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut
(33)
- Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada/tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter Plot dengan ketentuan:
- Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas. - Jika tidak ada pola yang kelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Pengolahan data akan dilakukan dengan alat bantu aplikasi software SPSS for windows. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan koefisien determinasi dan uji T. 3.6.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji koefisien determinasi, uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji f).
(34)
3.6.5.1 Koefisien determinasi
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen. Range nilainya antar 0-1, apabila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen besar.
3.6.5.2 Uji F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2011), uji f digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.6.5.3 Uji T (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2011), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebgai berikut:
H0 : Xi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 : Xi = 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
(35)
1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel, maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
(36)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data PenelitianVisi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dirumuskan, ditetapkan sebagai berikut: “Menjadi nomor satu di bisnis kepelabuhanan di Indonesia”
Misi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) ditetapkan sebagai berikut: “Menyediakan jasa kepelabuhanan yang terintegrasi, berkualitas dan bernilai tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah”
Belawan International Container Terminal (BICT) adalah operator terminal petikemas di bawah manajemen PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) 4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah staf pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International
Terminal Container (BICT).
Kuesioner yang penulis bagikan kepada responden sejumlah 48 kuesioner yang dibagikan kepada staf yang menggunakan sistem informasi akuntansi pada perusahaan tersebut. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016.
Berikut karakteristik responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan usia responden.
(37)
Tabel 4.1
Pengelompokkan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Alternatif Jawaban Frekuensi %
Pria Wanita 35 13 72.9 27.1
Total 48 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.1 menunjukkan komposisi responden berdasarkan jenis kelamin. Pada tabel tersebut menggambarkan bahwa responden yang paling banyak berjenis kelamin pria yaitu 35 orang (72.9%), sedangkan wanita sebanyak 13 orang (27.1%)
Tabel 4.2
Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Alternatif Jawaban Frekuensi % <25 Tahun 25-34 Tahun 35-45 Tahun >45 Tahun 5 12 14 17 10.4 25 29.2 35.4
Total 48 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan komposisi responden berdasarkan usia responden. Responden yang berusia dibawah 25 tahun sebanyak 5 orang (10.4%), berusia 25-34 tahun sebanyak 12 orang (25%), berusia 35-45 tahun sebanyak 14 orang (29.2%) dan berusia diatas 45 tahun sebanyak 17 orang (35.4%)
Tabel 4.3
Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Alternatif Jawaban Frekuensi %
S1 S2 Lainnya (SMA) 34 6 8 70.8 12.5 16.7
(38)
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan komposisi responden berdasarkan pendidikan terakhir responden. Responden yang berpendidikan akhir S1 sebanyak 34 orang (70.8%), berpendidikan akhir S2 sebanyak 6 orang (12.5%), dan berpendidikan akhir Lainnya sebanyak 8 orang (16.7%).
4.3 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Informasi tentang statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Range Min. Max. Mean Variance
Budaya Organisasi 48 12 16 28 24.40 5.819
Struktur Organisasi 48 9 20 29 24.44 4.932
Persepsi Kegunaan 48 10 18 28 24.33 4.397
Persepsi Kemudahan Penggunaan 48 9 18 27 23.60 5.989
SIA 48 12 16 28 23.92 9.270
Valid N (listwise) 48
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.4, variabel independen Budaya Organisasi memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 24.40 dengan nilai minimum 16 dan nilai maksimum 28. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki pemahaman yang cukup tinggi terhadap budaya organisasi.
Stuktur Organisasi memiliki nilai rata-rata sebesar 24,44 dengan nilai minimum 20 dan nilai maksimum 29. Hal ini menunjukkan bahwa responden
(39)
dalam penelitian ini memiliki pemahaman yang cukup tinggi terhadap struktur organisasi.
Persepsi kegunaan memiliki nilai rata-rata sebesar 24.33 dengan nilai minimum 18 dan nilai maksimum 28. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki pemahaman yang cukup tinggi terhadap persepsi kegunaan.
Persepsi kemudahan penggunaan memiliki nilai rata-rata sebesar 23.60 dengan nilai minimum 18 dan nilai maksimum 27. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki pemahaman yang cukup tinggi terhadap persepsi kemudahan penggunaan.
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) memiliki nilai rata-rata sebesar 23.92 dengan nilai minimum 16 dan nilai maksimum 28. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan sistem informasi akuntansi pada PT Pelabuhan I (Persero). Cab. Belawan International Container Terminal (BICT) tinggi. Dapat disimpulkan bahwa responden (sampel) yang digunakan sudah layak untuk menunjukkan fenomena yang diteliti dalam penelitian ini.
4.4 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas 4.4.1 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot.
Pengukuran variabel tersebut dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban
(40)
pertanyaan. Ghozali (2006) mengatakan pada umumnya suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Budaya Organisasi Struktur Organisasi Persepsi Kegunaan
Persepsi Kemudahan Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
0.626 0.629 0.705 0.710 0.739
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Tabel 4.5, menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,6 sehingga alat ukur dalam penelitian ini adalah reliabel.
4.4.2 Uji Validitas
Kesahihan (validity) suatu alat ukut adalah kemampuan alat ukur itu untuk mengukur apa yang sebenarnya harus diukur atau dengan perkataan lain alat ukur dapat mengukur indikator-indikator suatu obyek pengukuran. Kesahihan itu perlu sebab pemrosesan data yang tidak sahih atau bias akan menghasilkan kesimpulan yang tidak benar.
Untuk melihat apakah instrument tersebut valid, maka dilakukan uji validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan terhadap total skor. Bila korelasi antara masing-masing butir terhadap total skor tersebut signifikan maka data tersebut dinyatakan valid.
(41)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi
Item r Rtabel Keterangan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 0.426 0.567 0.713 0.655 0.608 0.588 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan hasil Tabel 4.6, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel budaya organisasi lebih besar dari nilai rtabel 0.284 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner budaya organisasi valid.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Struktur Organisasi
Item r rtabel Keterangan
P7 P8 P9 P10 P11 P12 0.343 0.608 0.705 0.576 0.661 0.623 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan hasil Tabel 4.7, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel struktur organisasi lebih besar dari nilai rtabel 0.284 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner struktur organisasi valid.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Persepsi Kegunaan
Item R rtabel Keterangan
P13 P14 P15 P16 P17 P18 0.544 0.572 0.678 0.811 0.581 0.615 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 Valid Valid Valid Valid Valid Valid
(42)
Berdasarkan hasil Tabel 4.8, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel persepsi kegunaan lebih besar dari nilai rtabel 0.284 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner persepsi kegunaan valid.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan
Item r rtabel Keterangan
P19 P20 P21 P22 P23 P24 0.623 0.609 0.653 0.632 0.690 0.666 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan hasil Tabel 4.9, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel persepsi kemudahan penggunaan lebih besar dari nilai rtabel 0.284 sehingga semua pernyataan dalam kuesioner persepsi kemudahan penggunaan valid.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi
Item R rtabel Keterangan
P25 P26 P27 P28 P29 P30 0.595 0.784 0.582 0.707 0.759 0.597 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan hasil Tabel 4.10, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel sistem informasi akuntansi lebih besar dari nilai rtabel 0.284 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner sistem informasi akuntansi valid.
(43)
4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Penulis memilih One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test karena hasil dari uji ini lebih relevan daripada
melakukan uji grafik.
Dalam uji One-Sampe Kolmogorov-Smirnov Test, suatu data dikatakan
memiliki distribusi normal jika nilai signifikansi atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2006). Jadi, pengambilan keputusan dalam test ini berdasarkan:
1. Jika hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov dibawah tingkat signifikansi 0.05 tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
(44)
Tabel 4.11
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual N
Normal Parametersa..b Mean
Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
48 .0000000 1.79289172 .153 .075 -.153 1.058 .213 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.213 lebih besar dari 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data yang diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
- Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut
- Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.
(45)
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)
Budaya Organisasi Struktur Organisasi Persepsi Kegunaan
Persepsi Kemudahan Penggunaan
.784 .954 .743 .704
1.275 1.048 1.346 1.420 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.12, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas pada interaksi variabel budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan dan sistem informasi akuntansi.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot dengan ketentuan:
- Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas. - Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
(46)
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari output uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk menentukan hubungan antara budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan terhadap sistem informas akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab.
Belawan International Container Terminal. Hasil analisis regresi dapat dilihat
(47)
Tabel 4.13
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.414 5.038 -.876 .386
Budaya Organisasi -.120 .140 -.095 -.859 .395 Struktur Organisasi .084 .138 .062 .613 .543 Persepsi Kegunaan .539 .165 .371 3.263 .002 Persepsi Kemudahan
Penggunaan
.682 .145 .548 4.694 .000
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui persamaan regresi linier bergandanya, yaitu :
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui persamaan regresi linier bergandanya, yaitu :
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = -4.414 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka variabel SIA (Y) sama dengan -4.414. b. Koefisien budaya organisasi (BO) = -0.120, artinya jika variabel lain nilainya
tetap dan budaya organisasi mengalami kenaikan 1% maka SIA akan mengalami penurunan sebesar 0.120 (12%). Koefisien bernilai negatif menunjukkan bahwa terjadi hubungan negatif antara budaya organisasi (X1) dengan SIA (Y). Artinya jika variabel budaya organisasi ditingkatkan maka akan menurunkan SIA.
(48)
c. Koefisien struktur organisasi (SO) = 0.084, artinya jika variabel lain nilainya tetap dan struktur organisasi mengalami kenaikan 1% maka SIA akan mengalami kenaikan sebesar 0.084 (8.4%). Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara struktur organisasi (X2) dengan SIA (Y). Artinya jika variabel struktur organisasi ditingkatkan maka akan meningkatkan SIA.
d. Koefisien persepsi kegunaan (PK) = 0.539, artinya jika variabel lain nilainya tetap dan persepsi kegunaan mengalami kenaikan 1% maka SIA akan mengalami kenaikan sebesar 0.539 (53.9%). Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara persepsi kegunaan (X3) dengan SIA (Y). Artinya jika variabel persepsi kegunaan ditingkatkan maka akan meningkatkan SIA.
e. Koefisien persepsi kemudahan penggunaan (PKP) = 0.682, artinya jika variabel lain nilainya tetap dan persepsi kemudahan penggunaan mengalami kenaikan 1% maka SIA akan mengalami kenaikan sebesar 0.539 (53.9%). Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara persepsi kemudahan penggunaan (X4) dengan SIA (Y). Artinya jika variabel persepsi kemudahan penggunaan ditingkatkan maka akan meningkatkan SIA.
f. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
4.7 Pengujian Hipotesis
4.7.1 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen. Range nilainya antar
(49)
0-1, apabila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen besar. Nilai R2 dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model R R Square Std. Error of
the Estimate
1 .766 .549 2.045
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.14, besarnya nilai R Square (R2) adalah 0.549 yang berarti sebesar 0.549 atau (54.9%) variabel independen yaitu budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan mampu menggambarkan sistem informasi akuntansi. Sedangkan sisanya sebesar 45.1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
4.7.2 Uji T (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2011), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebgai berikut:
- H0 artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
- H1 artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
(50)
Penerimaan atau penolakan hipotesis dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi t statistik < 0,05 atau thitung > ttabel, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.15 Hasil Uji T (Parsial) Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig B Std. Error Beta
(Constant) Independen1 Independen2 Independen3 Independen4 -4.414 -.120 .084 .539 .682 5.038 -.140 .138 .165 .145 -.095 .062 .371 .548 -.876 -.859 .613 3.263 4.694 .386 .395 .543 .002 .000 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.15, hasil analisis uji parsial menyatakan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan pada sistem informasi akuntansi, berpengaruh positif dapat dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient variabel yang bernilai positif, sementara untuk melihat signifikansi dapat dilihat dengan membandingkan nilai signifikansi dengan 0.05, apabila nilai signifikansi < 0.05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan pada variabel dependen.
(51)
Tingkat signifikansi untuk budaya organisasi sebesar 0.395 lebih besar dari 0.05. Dan nilai koefisien beta unstandardized coefficient budaya organisasi bernilai negatif yaitu 0.120. Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 1 ditolak.
Tingkat signifikansi untuk struktur organisasi sebesar 0.543 lebih besar dari 0.05. Dan nilai koefisien beta unstandardized coefficient struktur organisasi bernilai positif yaitu 0.084. Hasil ini menunjukkan bahwa struktur organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 2 ditolak.
Tingkat signifikansi untuk persepsi kegunaan sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05. Dan nilai koefisien beta unstandardized coefficient persepsi kegunaan bernilai positif yaitu 0.539. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 3 diterima.
Tingkat signifikansi untuk persepsi kemudahan penggunaan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05. Dan nilai koefisien beta unstandardized coefficient persepsi kemudahan penggunaan bernilai positif yaitu 0.682. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 4 diterima.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinan besarnya nilai R Square (R2) adalah 0.549 yang berarti sebesar 0.549 atau (54.9%) variabel independen yaitu budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
(52)
penggunaan mampu menggambarkan sistem informasi akuntansi. Dengan begitu budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan secara stimultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil ini maka Hipotesis 5 diterima.
(53)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian ini, maka penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda dan uji t, budaya organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 1 ditolak. 2. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda dan uji t, struktur
organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 2 ditolak. 3. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda dan uji t, persepsi
kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 3 diterima.
4. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda dan uji t, persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil tersebut maka Hipotesis 4 diterima.
5. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan secara stimultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi. Dengan hasil ini maka Hipotesis 5 diterima.
(54)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan pengaruh sistem informasi akuntansi dalam akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT , maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukan sebagai berikut:
1. Budaya organisasi dan struktur organisasi merupakan variabel yang tidak memiliki sumbangan efektif terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT. Maka dari itu, diharapkan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT dapat meningkatkan dan budaya organisasi dan struktur organisasi yang terdapat dalam lingkungan organisasinya untuk dapat meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT tersebut.
2. Sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT sudah dapat dikatakan baik, namun untuk memaksimalkan kualitas informasi masih dibutuhkan peningkatan bukan hanya pada persepsi kemudahan penggunaan, namun juga diperlukan peningkatan pada budaya organisasi, struktur organisasi dan persepsi kemudahan.
3.
Untuk PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT diharapkan dapat meningkatkan fungsi website yang dimiliki agar informasi yang ada pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. BICT dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja.(55)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Defenisi Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu lembaga atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja lembaga atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.
Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto, 2005). Masih dalam buku Analisia dan Desain Sistem Informasi karangan Jogiyanto menerangkan: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
2.1.1.2 Defenisi Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam
(56)
Menurut Scott dalam buku Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen pengertian sistem informasi adalah: “Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi” (Scott 2001)
Sedangkan definisi dari Leitch dan Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi , bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto 2005)
Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
Informasi dapat dikatakan sebagai salah satu sumber daya utama yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena peran informasi yang sangat penting baik bagi pihak manajemen (intern) maupun pihak-pihak eksternal yang berkepentingan dengan perusahaan.
Bodnar & Hopwood (2006) mendefinisikan bahwa informasi merupakan suatu data yang diorganisasi, yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan.
(57)
2.1.1.3 Defenisi Akuntansi
Sedangkan akuntansi merupakan bahasa dari bisnis. Setiap organisasi menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classyfing), perangkuman (summarizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi yang terjadi. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan-laporan akuntansi.
2.1.1.4 Defenisi Sistem Informasi Akuntansi
Setelah mengetahui defenisi-defenisi dari sistem, informasi dan akuntansi, para ahli mencoba untuk mendefenisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah: Widjajanto yang menjelaskan sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001) “an accounting information system
is a collection of resources, such as people an equipment, design to transform financial and other data into information to a variety of decision makers according to their needs and entitlement”.
Menurut Hall (2001) “Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga subsistem, yaitu transaction processing system, general
(58)
Defenisi-defenisi tersebut menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi yaitu kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
2.1.2 Budaya Organisasi
Menurut Wilkins dan Ouchi mendefinisikan budaya organisasi yaitu: “Budaya sebagai sesuatu yang dianggap biasa dan dapat dibagi bersama yang diberikan orang terhadap lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial dalam pengertian ini mungkin berupa negara, kelompok etnis tertentu, desa di daerah, atau sebuah organisasi. (Indrawijaya, 2010)
Menurut Cushway dan Lodge (2000), menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku.
Budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi ekternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan, terkait dengan masalah-masalah tersebut (Tika, 2010)
Soedjono (2005) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sistem informasi yang meliputi penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya, budaya organisasi juga dapat menjadi instrumen keunggulan kompetitif yang utama, yaitu
(59)
bila budaya organisasi mendukung strategi organisasi, dan bila budaya organisasi dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat.
Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi dengan pemuktahiran setiap komponen sistem informasi pada pokoknya merupakan upaya peningkatan integrasi setiap komponen sistem informasi akuntansi pada organisasi. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
Tampubolon (2008), menyimpulkan indikator budaya organisasi menjadi 6 yaitu:
1. Inovatif
Inovatif memperhitungkan risiko, norma yang dibentuk beradasarkan kesepakatan menyatakan bahwa setiap karyawan akan memberikan perhatian yang sensitif terhadap segala permasalahan yang mungkin dapat membuat resiko kerugian bagi kelompok dan oragnisasi secara keseluruhan. Perilaku karyawan yang demikian dibentuk apabila berdasarkan kesepakatan bersama sehingga secara tidak langsung membuat rasa tanggung jawab bagi karyawan untuk melakukan tindakan mencegah terjadi kerugian secara konsisten. Kerugian ini lebih pada waktu, dari rasa sensitifnya karyawan dapat mengantisipasi risiko yang mengakibatkan kerugian lain, seperti merusak nama baik perusahaan yang kemungkinan larinya konsumen ke produk lain.
(60)
2. Responsif
Memberi perhatian pada setiap masalah secara detail, memberikan perhatian pada setiap masalah secara detail di dalam melakukan pekerjaan akan mengambarkan ketelitian dan kecermatan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Sikap yang demikian akan menggambarkan tingkat kualitas pekerjaan yang sangat tinggi. Apabila semua karyawan memberikan perhatian secara detail terhadap semua permasalahan yang ada dalam pekerjaaan, maka tingkat penyelesaian masalah dapat digambarkan menjadi suatu pekerjaan yang berkualitas tinggi dengan demikian kepuasan konsumen akan terpenuhi.
3. Orientasi Hasil
Berorientasi terhadap hasil yang akan dicapai, supervisi seorang manejer terhadap bawahannya merupakan salah satu cara manajer untuk mengarahkan dan memberdayakan staf. Melalui supervisi dapat diuraikan tujuan organisasi dan kelompok serta anggotanya, dimana tujuan dan hasil yang hendak dicapai. Apabila persepsi bawahan dapat dibentuk dan menjadi satu kesatuan didalam melakukan tugas untuk mencapai hasil. Dengan demikian semua karyawan berorientasi pada pencapaian tujuan/hasil.
4. Kerjasama
Berorientasi kepada semua kepentingan karyawan, keberhasilan atau kinerja organisasi salah satunya ditentukan ke kompakan tim kerja, di mana kerjasama tim dapat dibentuk jika manajer dapat melakukan supervisi dengan baik. Kerjasama tim yang dimaksud adalah setiap karyawan bekerjasama dalam persepsi dan sikap yang sama didalam melakukan pekerjaannya dan secara tidak
(61)
langsung, sesama karyawan akan selalu memeerhatikan permasalahan yang dihadapi masing-masing. Dengan demikian karyawan selalu berorientasi kepada sesama agar dapat tercapai target tim dan organisasi.
5. Agresif
Agresif dalam bekerja, produktivitas yang tinggi dapat dihasilkan apabila performa karyawan dapat memenuhi standard yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya. Performa yang baik dimaksudkan antara lain: kualifikasi keahlian (ability and skill) yang dapat memenuhi persyaratan produktivitas serta harus diikuti dengan disiplin dan kerajinan yang tinggi. Apabila kualifikasi ini telah di penuhi, maka masih dibutuhkan ketahanan fisik dan keagresifan karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik.
6. Stabilitas Kerja
Mempertahankan dan menjaga stabilitas kerja, performa yang baik dari karyawan harus didukung oleh kesehatan yang prima. Performa yang baik tidak akan dapat tercipta secara kontinu apabila karyawan tidak dalam kondisi kesehatan yang prima. Kesehatan yang prima akan membentuk stamina yang prima, dengan stamina yang prima akan terbentuk ketahanan fisik yang akurat (endurance) dan stabil, serta dengan endurance yang prima, maka karyawan akan dapat mengendalikan (drive) semua pekerjaan dengan baik. Dengan tingkat pengendalian yang prima, menggambarkan performa karyawan tetap prima dan stabilitas kerja dapat dipertahankan.
(62)
2.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya, maka logis jika strategi dan struktur harus terkait erat, jika manajemen melakukan perubahan terhadap organisasi maka struktur organisasi pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini (Robins dan Judge, 2007).
Pengertian Struktur Organisasi menurut Hall (2007) adalah : “Struktur Organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntanbilitas diseluruh perusahaan. Perusahaan mencapai tujuan umumnya dengan menetapkan tujuan keuangan yang dapat diukur untuk unit operasionalnya. Pemahaman atas pola distribusi, tanggung jawab, otoritas, dan akuntanbilitas sangat penting untuk menilai kebutuhan informasi para pengguna”.
Pengertian struktur organisasi menurut Hasibuan (2010) adalah sebagai berikut: “Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang, bidang, dan hubungan kerja, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi”.
Penelitian yang dilakukan oleh Gordon dan Narayanan (1984) yang menemukan bahwa antara struktur organisasi dan sistem informasi merupakan dua hal yang saling terkait. Hal tersebut dipertegas oleh Tricker (1993) yang menyatakan bahwa struktur organisasi dan sistem informasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena sifatnya yang saling tergantung satu dengan yang lainnya.
(63)
Menurut Greenberg (2011) struktur organisasi mengacu pada konfigurasi formal antara individu dan kelompok sehubungan dengan alokasi tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi.
Ditambahkan oleh Judge (2009), bahwa struktur organisasi merupakan sebuah kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana pembagian tugas), sumber daya dan bagian perusahaan di koordinasikan.
Suatu struktur organisasi menetapkan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikoordinasi secara formal. Adapun indikator mengenai struktur organisasi menurut Robbins (2008) adalah sebagai berikut:
1. Spesialisasi Kerja
Spesialisasi maksudnya adalah sampai tingkat mana tugas dalam organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan yang terpisah-pisah. Hakikatnya, daripada dilakukan satu individu, lebih baik pekerjaan tersebut dipecah menjadi sejumlah langkah, dan tiap langkah dilaksanakan oleh individu yang berlainan.
Spesialisasi meningkatkan efisiensi, tapi pada tingkat tertentu, spesialisasi menimbulkan kerugian-kerugian. Contoh kerugian yang mungkin timbul adalah kebosanan, kelelahan, stres, produktifitas kerja rendah, kualitas kerja buruk, meningkatkan mangkir kerja/membolos, bahkan pada perusahaan swasta bisa meningkatkan jumlah pekerja yang keluar dari perusahaan.
(64)
2. Departementalisasi
Departementalisasi maksudnya adalah dasar yang dipakai dalam pengelompokan pekerjaan sehingga tugas yang sama atau mirip dapat dikoordinasikan dengan lebih baik. Penggolongan pekerjaan dapat dilakukan atas dasar fungsi, produk, lokasi/geografi, pelanggan, atau kategori lain.
3. Rantai Komando
Rantai Komando adalah garis tidak terputus dari wewenang yang tertentu, dari puncak organisasi sampai ke eselon terbawah. Intinya, rantai komando memperjelas siapa melapor ke siapa. Agar berjalan dengan baik, rantai komando memerlukan dua unsur pelengkap, yaitu:
1) Wewenang, yaitu hak-hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk member perintah dan mengharapkan agar perintah itu dipatuhi.
2) Kesatuan komando, yaitu seorang bawahan seharusnya punya satu atasan kepada siapa ia bertanggung jawab langsung.
4. Rentang kendali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diatur manajer secara efektif dan efisien. Dalam rentang kendali yang lebar, terdapat efisiensi dalam hal biaya, tetapi kurang efektif, karena penyedia/supervisor/atasan tidak punya cukup waktu untuk memberi kepemimpinan dan dukungan kepada bawahan. Sedangkan jika rentang kendalinya kecil, konsekuensinya adalah adanya kontrol yang akrab. Meskipun demikian, akibat negatifnya adalah:
(65)
1) Mahal, karena harus menambah tingkat manajemen.
2) Komunikasi vertikal menjadi rumit karena hirarki tambahan memperlambat pengambilan keputusan.
3) Cenderung pengawasannya lebih ketat dan berlebihan sehingga tidak mendorong otonomi karyawan. Kecenderungan dalam praktek manajemen adalah rentang kendali yang lebar.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Sedangkan dalam desentralisasi ada keleluasaan, dimana pengambilan keputusan didorong ke bawah pada tingkat pekerja terendah.
6. Formalisasi
Formalisasi adalah suatu tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dilakukan. Jika pekerjaan sangat diformalkan, pelaksana pekerjaan hanya punya sedikit keleluasaan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan bagaimana seharusnya mengerjakannya. Dalam formalisasi, siapapun yang melaksanakan pekerjaan, dengan input dan proses yang sama, maka akan menghasilkan output yang konsisten dan seragam. Dalam kondisi formalisasi yang tinggi terdapat:
1) Uraian jabatan yang tersurat 2) Banyak aturan organisasi
(66)
3) Prosedur yang terdefinisi dengan jelas yang meliputi proses kerja dalam organisasi.
Bodnar dan Hopwood (2006) menyatakan bahwa Struktur Organisasi berpengaruh pada Sistem Informasi Akuntansi, yaitu sebagai berikut: “Struktur organisasi dalam sistem informasi yang paling lazim adalah sistem informasi berdasarkan fungsi, yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf. Semakin besar depatemen sistem informasi, setiap fungsi dalam departemen tersebut akan cenderung semakin terspesialisasi”. Susanto (2009) menyatakan bahwa Struktur Organisasi berpengaruh pada Sistem Informasi Akuntansi, yaitu sebagai berikut: ”Sistem informasi merupakan salah satu komponen dalam suatu organisasi. Didalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat memberikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang berkepentingan”.
2.1.4 Persepsi Kegunaan
Davis (1989) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaanya. Definisi diatas mengungkapkan bahwa perceived usefulness merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Pengguna sistem informasi yang mempercayai bahwa sistem informasi yang digunakannya bermanfaat, maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika pengguna sistem informasi percaya
(67)
bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007).
2.1.5 Persepsi Kemudahan Penggunaan
Lamb (2004) berargumen bahwa salah satu faktor terpenting dalam sistem informasi adalah pengguna (user). Dengan demikian, penelitian seputar pengguna di dalam sistem informasi akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam optimasi manfaat teknologi informasi. Beberapa penelitian tentang pengaruh penggunaan sistem teknologi informasi terhadap kinerja telah dilakukan melalui perluasan teori Technology Acceptance Model (TAM). Natalia (2004) mengemukakan tujuan utama TAM adalah dasar untuk memahami pengaruh faktor-faktor eksternal pada keyakinan internal dan tingkah laku (attitude). TAM yang pertama kali diperkenalkan oleh Jogiyanto (2007) mengemukakan bahwa persepsi persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) adalah faktor utama yang mempengaruhi penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat penulis memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.
(68)
\
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalah sistem informasi akuntansi, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah budaya organisasi, struktur organisasi, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan.
2.3 Hipotesis Penelitian
Menurut Nasution (2000) bahwa hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih harus diuji, dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
Budaya Organisasi
Struktur Organisasi
Persepsi Kegunaan
Persepsi Kemudahan Penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi
(1)
vi Medan, 05 September 2016 Penulis,
Rudi Hartono NIM : 120503032
(2)
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 8
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 8
2.1.1.1 Defenisi Sistem ... 8
2.1.1.2 Defenisi Informasi ... 8
2.1.1.3 Defenisi Akuntansi... 10
2.1.1.4 Defenisi Sistem Informasi Akuntansi ... 10
2.1.2 Budaya Organisasi ... 11
2.1.3 Struktur Organisasi ... 15
2.1.4 Persepsi Kegunaan ... 19
2.1.5 Persepsi Kemudahan Penggunaan ... 20
2.2 Kerangka Konseptual ... 20
2.3 Hipotesis Penelitian ... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
3.3 Jenis Data ... 27
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.5 Definisi Operasional... 28
3.5.1 Variabel Independen ... 28
3.5.1.1 Budaya Organisasi ... 28
3.5.1.2 Struktur Organisasi ... 29
3.5.1.3 Persepsi Kegunaan ... 30
3.5.1.4 Persepsi Kemudahan Penggunaan ... 30
3.5.2 Variabel Dependen ... 31
3.6 Metode Analisis Data ... 33
3.6.1 Statistik Deskriptif ... 34
(3)
viii
3.6.2.1 Uji Reliabilitas ... 34
3.6.2.2 Uji Validitas ... 34
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 35
3.6.3.1 Uji Normalitas ... 35
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas ... 36
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas... 37
3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda... 37
3.6.5 Pengujian Hipotesis ... 37
3.6.5.1 Koefisien Determinasi ... 38
3.6.5.2 Uji F (Uji Simultan) ... 38
3.6.5.3 Uji T (Uji Parsial) ... 38
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian ... 40
4.2 Hasil Penelitian ... 40
4.2.1 Karakteristik Responden ... 40
4.3 Statistik Deskriptif ... 42
4.4 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas ... 43
4.4.1 Uji Reliabilitas ... 43
4.4.2 Uji Validitas ... 44
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 47
4.5.1 Uji Normalitas ... 47
4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 48
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 49
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda ... 50
4.7 Pengujian Hipotesis ... 52
4.7.1 Uji Koefisien Determinasi ... 52
4.7.2 Uji T (Uji Parsial) ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
(4)
ix
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
3.1 Pertanyaan Dengan Skala Interval ... 27
3.2 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 32
4.1 Pengelompokkan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
4.2 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia ... 41
4.3 Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 41
4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 42
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 44
4.6 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi ... 45
4.7 Hasil Uji Validitas Struktur Organisasi ... 45
4.8 Hasil Uji Validitas Persepsi Kegunaan ... 45
4.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan ... 46
4.10 Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi ... 46
4.11 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov ... 48
4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 49
4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 51
4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53
(5)
x
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 21 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 50
(6)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 63
2 Data Mentah Penelitian ... 66
3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 73
4 Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Budaya Organisasi ... 73
5 Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Struktur Organisasi ... 74
6 Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Persepsi Kegunaan ... 75
7 Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan ... 76
8 Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi ... 77
9 Hasil Uji Normalitas ... 78
10 Hasil Uji Multikolinearitas ... 78
11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 78