Usulan Aksi Mitigasi Tahap Penghitungan

Pokja juga harus memperkirakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap usulan kegiatan mitigasi dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap operasionalisasi. Semua informasi ini digunakan oleh Tim Penyusun untuk menyusun Bab IV dan Lampiran dokumen RAD- GRK. Contoh-contoh format penghitungan tersebut di atas dapat dilihat di Lampiran 3 dan 4. 3 Pemetaan Kelembagaan Daerah Pemetaan kelembagaan stakeholder mapping dilakukan untuk menganalisis lebih jauh tentang peran penting dan pengaruh setiap lembagapelaku dari unsur pemerintah, swasta, dan kelompok masyarakat yang berperan sebagai penghasil emisi GRK dan sekaligus berperan sebagai pelaku penurunan emisi GRK di wilayah Provinsi. Kegiatan ini dilakukan oleh Pokja dengan menggunakan data dan informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya yaitu identiikasi kelembagaan publik, swasta dan masyarakat. Contoh format pemetaan kelembagaan daerah dapat dilihat di Lampiran 7. Informasi dari tabel ini digunakan oleh Tim Penyusun sebagai masukan untuk menyusun Bab V dokumen RAD-GRK.

3.5. Tahap Perumusan Rencana Aksi

Pemerintah Provinsi melalui Tim Penyusun RAD-GRK dapat menetapkan dan memilih usulan-usulan mana yang akan diprioritaskan untuk dimasukan ke dalam dokumen RAD-GRK. Penetapan tersebut menggunakan beberapa kriteria yang merupakan gabungan antara aspek teknis dan non teknis, misalnya ekonomi, sosial, politis, dll. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pilihan yang dibuat berdasarkan pada berbagai pertimbangan, khususnya kebijakan pembangunan berkelanjutan. Kriteria umum yang dapat digunakan adalah: technically feasible pelaksanaan aksi dimungkinkan secara teknis, economically inancially feasible dimungkinkan secara ekonomispembiayaan, politicallysocially viable diterima secara politis dan sosial, serta administratively operable dapat dilaksanakan sesuai prosedur administrasi yang ada. Tahap perumusan rencana aksi setidaknya terdiri dari beberapa kegiatan dan berlangsung dalam jangka waktu 2-3 bulan. Prosesnya dapat dilihat dalam Gambar 3.7.

13. Skala Prioritas Usulan Aksi

Mitigasi

14. Penentuan Target Penurunan Emisi

GRK

15. Formulasi Strategi

Implementasi RAD-GRK Gambar 3.7. Tahap Perumusan Rencana Aksi Mitigasi 1 Konsolidasi hasil Pokja Tahap perumusan rencana aksi diawali dengan mengadakan Sidang pleno Tim yang ke-2 untuk mengkonsolidasikan hasil kerja dari setiap Pokja, dan menyusun daftar usulan kegiatan penurunan emisi setiap bidang berikut dengan hasil penghitungan penurunan emisi GRK, biaya mitigasi dan jangka waktu implementasi. 2 Skala Prioritas Usulan Aksi Mitigasi Tim Penyusun RAD-GRK dalam sidang pleno dapat melakukan penentuan skala prioritas dari berbagai usulan aksi mitigasi yang telah dihitung perkiraan jumlah penurunan emisi, biaya mitigasi, serta perkiraan waktu implementasinya Sub Bab 3.4.2. Secara bersama-sama, Tim penyusun dapat memilih dan menyusun daftar prioritas kegiatan inti mitigasi sektoral yang beremisi rendah atau efektif menghasilkan penurunan emisi dan berbiaya lebih rendah eisiensi biaya untuk dimasukan ke dalam dokumen RAD-GRK. Gambar 3.8. mengilustrasikan mengenai proses tersebut berdasarkan 2 dua kriteria utama yaitu: 1 Tingkat Kelayakan Biaya, dan 2 Tingkat Kelayakan Pelaksanaan. Untuk kriteria yang lebih rinci dapat dilihat di Lampiran 4 mengenai contoh format matrik penentuan skala prioritas aksi mitigasi. Gambar 3.8. Proses Penetuan Skala Prioritas Usulan-Usulan Aksi Mitigasi 3 Penentuan target penurunan emisi GRK Penentuan perkiraan target penurunan emisi GRK per bidang atau gabungan beberapa bidang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dengan menggunakan hasil penghitungan emisi dari aksi-aksi mitigasi sektoral Sub Bab 3.4.2. Secara spesiik, Pokja menghitung jumlah penurunan emisi GRK dari baseline untuk setiap kegiatanaksi penurunan emisi GRK, kemudian menjumlahkan semua perkiraan penurunan emisinya lihat Lampiran 3. Proses penentuan target ini harus dikonsultasikan dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam suatu pertemuan khusus konsultasi publik, serta dikoordinasikan dengan KL dan Sekretariat RAN-GRK di BappenasKementerian PPN. Informasi yang dihasilkan penentuan target digunakan oleh Tim Penyusun untuk menyusun Bab IV dokumen RAD-GRK. 4 Formulasi strategi implementasi RAD-GRK Pokja dengan arahan dari Tim Pengarah merumuskan menetapkan kebijakan dan strategi umum yang diperlukan untuk melaksanakan RAD-GRK di daerah. Untuk itu diperlukan beberapa langkah berikut ini: 1. Pemetaan kelembagaan publik dan swasta yang akan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya penurunan emisi GRK daerah, menggunakan hasil pemetaan kelembagaan pada Sub Bab 3.4.3. Lihat Lampiran 7 2. Mengidentiikasi sumber-sumber pendanaan baik yang berasal dari daerah APBD, nasionalAPBN, swasta serta bantuan hibah untuk membiayai kegiatan penurunan emisi yang tercantum dalam RAD-GRK . 3. Menyusun waktujadwal pelaksanaan dari rencana aksi yang telah dibuat untuk keperluan pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan 4. Sosialisasi rencana implementasi RAD-GRK agar mendapat tanggapan yang sesuai dari masyarakat dan pelaku usaha atau lembagaorganisasi yang mewakilinya. Informasi ini poin 1-4 digunakan oleh Tim Penyusun untuk menyusun Bab V dokumen RAD-GRK. Secara khusus, untuk mendukung kebijakan dan strategi implementasi RAD-GRK yang telah dirumuskan tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi dapat memfungsikan lembaga pemerintah daerah yang telah ada untuk terlibat di dalam pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan RAD-GRK di masa yang akan datang, misalnya antara lain :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Berperan sebagai koordinator umum pelaksanaan, pemantaun dan pelaporan seluruh bidang kegiatan RAD-GRK

2. Instansi daerah yang menangani bidang Lingkungan Hidup

Berperan sebagai koordinator pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan penyelengaraan Inventarisasi GRK

3. Instansi daerah yang menangani bidang Industri

Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang industri

4. Instansi Daerah yang menangani pengelolaan Limbah Padat dan Cair

Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang limbah padat dan cair domestik

5. Instansi Daerah yang menangani bidang Perhubungan

Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang transportasi

6. Instansi Daerah yanng menangani bidang Energi dan Pertambangan

Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang energi pembangkit listrik

7. Instansi Daerah yang menangani bidang Kehutanan

Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang kehutanan dan lahan gambut

8. Instansi Daerah yang menangani bidang Pertanian

Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang pertanian

3.6. Tahap Penetapan

Pada tahap ini Pokja RAD-GRK bertugas menyusun Rancangan Naskah Peraturan Gubernur mengenai RAD-GRK Provinsi. Rancangan ini selanjutnya akan ditetapkan dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak diterbitkannya Perpres 612011. Setelah itu, RAD-GRK ini diserahkan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri untuk dapat diintegrasikan ke dalam upaya-upaya pencapaian target penurunan emisi GRK nasional. Penetapan RAD-GRK Provinsi tersebut perlu diikuti oleh kegiatan sosialisasi kepada publik, untuk meningkatkan koordinasi dan partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan RAD-GRK sesuai jadwal yang telah ditentukan bersama.

16. Draft Naskah Peraturan Gubernur

17. Penetapan Peraturan Gubernur Tentang

RAD-GRK 18. Sosialisasi RAD-GRK Gambar 3.9. Tahap Penetapan