BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Mandailing Natal sejak zaman penjajahan Belanda dikenal memiliki alam yang sangat subur. Bahkan, hampir 50 wilayah kabupaten ini masih
berupa hutan dengan kayu sebagai produksi utamanya. Berdasarkan Kabupaten Mandailing Natal dalam angka 2010, kabupaten ini juga memiliki potensi di
sektor pertanian padi, palawija, dan beberapa jenis tanaman hortikultura. Sementara itu, tanaman perkebunan yang paling menonjol di Kabupaten
Mandailing Natal ialah tanaman karet.
Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sektor pertanian, perkebunan dan
pertambangan. Salah satu komoditi dari perkebunan adalah karet yang pengolahannya masih tetap pengolahan bahan baku. Daerah ini juga merupakan
daerah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani karet.
Luas perkebunan karet di Mandailing Natal yaitu 42.891 hektar kebun karet rakyat dan 23.425 hektar dikelola perkebunan pasar. Meskipun luas
Universitas Sumatera Utara
perkebunan rakyat lebih besar, tetapi hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya masih di bawah kebun rakyat. Hal itulah yang
menjadi permasalahan, tentu saja masalah ini menjadi hal yang menarik untuk dipelajari. Karena jika tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat meningkat,
efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Mandailing Natal akan meningkat. Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal
yang dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan serta sumber daya manusia
SDM petani juga masih rendah.
Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat yang saat ini tingkat produksinya hampir sama
dibandingkan dengan perkebunan besar meskipun luas tanah lebih besar milik rakyat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka penulis membuat
tugas akhir dengan judul tulisan yaitu “Peramalan Tingkat Produksi Karet Rakyat Pada Tahun 2013-2014 Di Kabupaten Mandailing Natal”.
1.2 Rumusan Masalah