Topografi wilayah Kabupaten Mandailing Natal yang terletak di dataran tinggi dan bergunung-gunung sangat potensial untuk pengembangan sektor
perkebunan. Jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Mandailing Natal ialah karet, sawit, kopi robusta, kopi arabika, kelapa,
kakao, cengkih, kulit manis, aren, kemiri, dan jarak pagar. Sebagian besar perkebunan yang ada di kabupaten ini ialah perkebunan rakyat. Bahkan,
berdasarkan Kabupaten Mandailing Natal dalam Angka 2010, hanya terdapat 28.567,65 ha perkebunan yang dikembangkan oleh perusahaan besar. Angka
tersebut terdiri atas 28.666,65 ha perkebunan kelapa sawit, 60 ha perkebunan kopi, dan 441 perkebunan cengkih.
Berdasarkan kuantitas produksi, komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Mandailing Natal ialah karet. Dari 23 kecamatan yang ada, Kecamatan
Panyabungan memiliki luas dan produksi karet tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal, yaitu 9.213,76 ha dengan produksi 4.298,93 ton. Sementara itu, Kecamatan
Bukit Malintang memiliki luas lahan dan produksi terendah di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 1.545,78 ha dengan produksi 69,60 ton.
3.2 Sejarah Singkat BPS Badan Pusat Statistik
3.2.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh
Direktur pertanian, Kerajinan dan Perdagangan Directure Vand Landbow
Universitas Sumatera Utara
Nijeverheiden Handed dan Berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang
anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh
mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.
3. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan
nama Central Kantor Voor de Statistik CKS atau kantor statistik dan di pindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan
mekanisme Statistik Perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invoer Vitvoer en Accijnsen IUA yang sekarang disebut kantor Bea dan
Cukai.
3.2.2 Masa Pemerintahan Jepang
1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer.
2. Pada masa ini Central Kantor Voor de Statistik CKS diganti namanya
menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Setelah Proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan
Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidik Perangkaan Umum
Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintah Belanda NICA di
Jakarta mengaktifkan kembali Central Kantor Voor de Statistik CKS.
2. Berdasarkan surat edaran kementrian kemakmuran tanggal 12 Juni 1950
Nomor 219S.C, KAPURRI Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia dan Central Voor de Statistik CKS dilebur menjadi
Kantor Pusat Statistik KPS dan berada dibawah dan bertanggung jawab menteri Kemakmuran.
3. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor p44,
Lembaga Kantor Pusat Statistik KPS berada dibawah dan bertanggungjawab menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri
Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor:18.099M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan
bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
4. Dengan keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, kementrian
Perekonomian dipecah menjadi kementrian Perdagangan dan kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172,
Universitas Sumatera Utara
terhitung tanggal 1 Juni 1957 Kantor Pusat Statistik KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang
berada dibawah perdanana mentri.
3.2.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
1. Dalam rangka perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk
mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan pada organisasi Badan Pusat Statistik.
2. Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik telah mengalami empat
kali perubahan struktur organisasi: 1
Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 tentang organisasi Badan Pusat Statistik.
2 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi
Badan Pusat Statistik. 3
Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1992 tentang organisasi Badan Pusat Statistik dan Keputusan Presidan Nomor 6 tahun 1992
tentang kedudukan, fungsi, susunan dan tata Kerja Biro Pusat Statistik.
4 Undang-undang Nomor 16 tahun 1917 tentang Statistik
5 Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun1998 tentang Badan Pusat
Statistik 6
Keputusan Pemerintah Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
Universitas Sumatera Utara
3. Tahun 1968,ditetapkan peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah.Tahun 1980 peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai
pengganti peraturan pemerintah Nomor 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 di tiap Propinsi terdapat
perwakilan BPS.
4. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 86 tahun1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.2.5 Visi dan Misi BPS Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara
1. Visi BPS Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional,
didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi yang mutakhir.
2. Misi BPS Badan Pusat Statistik
Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan
data statistik yang bermutu, handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik serta pengembanan
ilmu pengetahuan statistik.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara