Elevasi Muka Air METODOLOGI PENELITIAN

b. Elevasi Muka Air

Elevasi muka air ditentukan oleh aksi pasang surut pasut dikawasan Aceh. Hasil dari kisaran pasut dapat dilihat sesuai table berikut : Tabel 3.1 Elevasi Mauka Air Wilayah Kisaran Pasut LLWS-HHWS Pantai barat aceh Pantai banda aceh Pantai timur aceh 0,85 – 1,05 m 1,60 – 1,70 m 1,80 – 2,70 m Sumber : kajian dasar pantai aceh dan nias laporan utama strategi dan pedoman, sea defence consultants mei 2007 c . Arus Pantai utara bercirikan oleh perbedaan slope elevasi yang cukup besar terkait dengan elevasi muka air pasut yang juga besar. Pulau-pulau yang berada di utara banda aceh bertindak sebagai sebuah penahan pergerakan gelombang pasang surut. Sehingga hasilnya arus yang relatif kuat akan dihasilkan diantara pulau- pulau dan daratan kombinasi pasut dan sisa arus. Arus pasut maksimum pada saat pasang tinggi spring tide diantara pulau-pulau mencapai 1,8 ms. untuk pantai timur dan barat arus pasang surut dan arus laut sangat kecil.

3.1.7. Drainase Lingkungan

Secara umum, system drainase dapat didefinisikan sebagai sarangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari satu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima interceptor drain, saluran pengumpul collector drain, saluran pembawa conveyor drain, saluran induk main drain, dan badan air penerima receiving waters. Di Universitas Sumatera Utara sepanjang sistem sering di jumpai bangunan lainnya seperti gorong-gorong, jembatan air aquaduct, pelimpah, dan pintu-pintu air. Dalam rangka pengembangan dan penataan kawasan permukiman dan peningkatan taraf hidup masyarakat di Kota Lhokseumawe, penanganan drainase merupakan salah satu prioritas yang perlu mendapatkan penanganan. Karena gangguan dan kerugian akan masalah banjir dan genangan telah mengakibatkan dampak penurunan kondisi sosial ekonomi masyarakat, kerusakan lingkungan pemukiman dan sektor-sektor ekonomi yang potensial. Rencana pengembangan prasarana drainase disesuaikan dengan tingkat perkembangan kawasan terbangun dan prasana jalannya serta terintegrasi dengan pengendalian banjir dan program perbaikan jalan.Perencanaan sistem drainase Kota Lhokseumawe meliputi pembuatan sistem saluran primer, sekunder, dan tersier kawasan permukiman, rehabilitasi saluran yang kondisinya buruk.Saluran pembuangan air yang direncanakan adalah krueng cunda dan krueng meuraksa serta alur-alur sungai lainnya. Saluran drainase primer mengikuti jalan utama arteri primer, arteri sekunder dan kolektor primer, sedangkan saluran drainase sekunder mengikuti jalan kolektor sekunder dan jalan local, sementara saluran drainase tersier mengikuti jalan lingkungan permukiman penduduk. 3.1.7.1.Rencana Pengembangan Drainase Sistem drainase yang direncanakan adalah system saluran terbuka dan tertutup. Untuk mengatasi masalah banjir dan genangan dikawasan pusat kota dan pemukiman disekitarnya, telah di buat reservoir diteluk pusong yang digunakan sebagai kolam penampungan air sebelum di alirkan ke laut. Reservoir ini dibuat dengan kedalaman 1 meter dibawah permukaan air laut sehingga air limpasan dari Universitas Sumatera Utara kota dapat mengalir ke reservoir. Saluran primer akan langsung terhubung dengan reservoir teluk pusong. Untuk saluran sekunder perlu direncanakan ulang secara keseluruhan agar dapat terkoneksi dengan saluran primer yang telah dibuat.

3.2. Data Teknis Reservoir Waduk Pusong