Data Teknis Reservoir Waduk Pusong Metodologi Penelitian

kota dapat mengalir ke reservoir. Saluran primer akan langsung terhubung dengan reservoir teluk pusong. Untuk saluran sekunder perlu direncanakan ulang secara keseluruhan agar dapat terkoneksi dengan saluran primer yang telah dibuat.

3.2. Data Teknis Reservoir Waduk Pusong

 Pembangunn Reservoir Teluk Pusong Lokasi :Desa Pusong Lama, Pusong Baru,Keudee Aceh Dan Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Status : Dalam proses perencanaan Luas area : Sekitar 60 ha Daya tampung : Sekitar 850.000 m 3 Status lahan : Tanah Negara dan tanah masyarakat Kondisi lokasi :Genangan air laut, dengan sedikit vegetasi mangrove, berbatasan dengan permukiman masyarakat ditimur, utara, dan barat. Sumber material :Sebagian berasal dari pengerukan kolam, sebagian lainnya didatangkan dari luar lokasi melalui laut Sumber dana : BRR Aceh-Nias Kondisi lingkungan sekitar : Kawasan permukiman beserta fasilitas social dan fasilitas umum, tambak, rawa berhutan mangrove.  Sistem Drainase Kota Lhokseumawe Lokasi : Kecamatan Banda Sakti Status : Dalam proses perencanaan Panjang saluran : 2 x 2,4 km, Lebar saluran : Antara 1,0 s.d 2,5 m Universitas Sumatera Utara Debit saluran : Antara 0,5 m 3 detik s.d.10,75m 3 detik Pembangunan box culvert : dengan ukuran 1,5 x 1,5 m sebanyak 7 unit Saluran interceptor : 1,5 km Gambar 3.4. Layout Waduk Pusong Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Potongan Melintang Reservoir Waduk Pusong I, II, III, dan IV 3.3. Tempat dan Waktu Penelitian tugas akhir yang bertempat di Waduk Pusong yang berfungsi sebagai pengendali banjir berada sekitar 2 kilometer dari Kota Lhokseumawe, tepatnya berada di Jalan Reklamasi Kecamatan Banda Sakti Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober 2012 dan November 2012. Gambar 3.6. Lokasi Reservoir Waduk Pusong Kabupaten Aceh Utara Waduk pusong Universitas Sumatera Utara

3.4. Metodologi Penelitian

3.4.1. Uraian Tahapan Penelitian

Studi pendahuluan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang akan digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan evaluasi waduk, kapasitas tampungan drainase, analisis hidrologi mutlak diperlukan untuk memperoleh gambaran kondisi hidrologi suatu daerah serta mendukung pembuatan keputusan. Metode yang dipakai dalam studi kali ini ialah dengan mengacu pada beberapa pokok pikiran, teori dan rumusan-rumusan empiris yang ada pada beberapa literature, yang diharapkan dapat memperoleh cara untuk mengevaluasi Reaervoir Waduk Pusong sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Lhokseumawe Kabupaten Aceh Utara Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Survey pendahuluan Dilakukan untuk mengenal dan mengidentifikasi dari seluruh permasalahan yang ada dilapangan sehingga dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya. 2. Studi pustaka Melakukan studi pustaka yang berasal dari textbook, jurnal dan catatan kuliah sebagai bahan acuan agar dapat melaksanakan tugas akhir dengan baik sesuai dengan tahapannya. Studi pustaka ini dilakukan sebagai bahan acuan untuk mengetahui langkah-langkah yang pernah dilakukan baik oleh instansi terkait maupun konsultan. Universitas Sumatera Utara 3. Pengumpulan data Setelah mengidentifikasi dari permasalahan yang ada dilapangan maka langkah selanjutnya adalah mencari data pendukung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Data yang digunakan dalam penulisan ialah data sekunder dan data primer . Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut: a. Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen- komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman- pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti Data-data yang diperlukan antara lain diperoleh dari Departemen Pekerjaan Umum Kota Lhokseumawe serta dari Badan Meteorologi dan Geofisika Lhokseumawe. Universitas Sumatera Utara Pada tahap ini, gambar-gambar dan data yang harus di dapat dari instalasi- instalasi terkait antara lain :  Peta lokasi waduk dan daerah irigasi untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian  Data curah hujan dari satu stasiun pengamatan untuk mengatahui besarnya curah hujan efektif pada daerah penelitian  Data teknis waduk pusong untuk mengetahui gambaran kondisi waduk secara umum serta areal layanan waduk. Sedangkan Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek orang secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu :  Metode Survei Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek responden penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.  Wawancara Interview Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga Universitas Sumatera Utara kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden. Data primer waduk pusong, drainase dan banjir yang terjadi di Lhokseumawe seperti gambar-gambar di bawah ini: Gambar 3.7. Pintu Bukaan Air Waduk Pusong Gambar 3.8 . Kondisi Di Dalam Area Waduk Pusong Universitas Sumatera Utara Berikut ini beberapa gambar drainase pengaliran air dari Kota Lhokseumawe menuju Waduk Pusong seperti gambar di bawah ini: Gambar 3.9. Saluran Drainase Pengaliran Air Dari Kota Lhokseumawe Ke Waduk Pusong Universitas Sumatera Utara Hujan deras yang melanda Kota Lhokseumawe sejak tadi pagi, sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, Sabtu 5 januari 2013, membuat sebagian wilayah kembali terendam banjir. Genangan air bahkan sampai kerumah warga. banjir menggenangi sejumlah jalan utama dalam Kota Lhokseumawe. Di Jalan Darussalam, misalnya, air menutupi sebagian badan jalan akibat tidak berfungsinya saluran pembuangan atau drainase. Hal yang sama juga terjadi di Jalan Samudera, Jalan Malikussaleh arah menuju Mesjid Baiturrahman serta kawasan Teumpok Teungoh, Banda Sakti, Lhokseumawe. Gambar 3.10. Banjir Di Daerah Lhokseumawe Akibat Hujan Universitas Sumatera Utara 4. Proses perhitungan dan analisa Langkah berikutnya setelah data sudah terkumpul adalah tahap analisa perhitungan antara lain : a. Analisa Hidrologi, Dalam analisa hidrologi akan dibahas mengenai perhitungan kapasitas drainase, volume andalan waduk, serta curah hujan efektif di lokasi studi. Faktor- faktornya meliputi  Data Klimatologi Data yang dipakai untuk daerah irigasi Waduk pusong adalah dari pencatatan stasiun Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Lhokseumawe, kabupaten aceh utara . Data klimatologi yang dipakai meliputi data kelembaban relatif, kecepatan angin, sushu udara dan penyinaran matahari.  Data Hujan Data hujan yang diperoleh adalah curah hujan harian mulai tahun 2003 sampai tahun 2012. Data tersebut berasal dari pencatatan stasiun hujan yang letaknya berdekatan dengan daerah studi. Data diperoleh dari stasiun Meteorologi lhokseumawe kabupaten aceh utara stasiun tersebut dipilih karena jaraknya paling dekat dari lokasi penelitian yaitu di kabupaten Aceh utara. b. Analisa kapasitas tampungan drainase Dalam Analisa kapasitas tampungan drainase di gunakan rumus saluran terbuka dan saluran tertutup. Universitas Sumatera Utara c. Analisa debit inflow waduk dan debit andalan  Menghitung besarnya debit yang masuk ke waduk setiap bulannya berdasarkan data curah hujan, base flow dan direct runoff, yang merupakan sumber air utama waduk.  Menghitung besarnya volume andalan serta debit andalan, debit yang tersedia sepanjang tahun d. Analisa keseimbangan air waduk  Melakukan analisis tampungan waduk beserta ketersediaan dan kebutuhan air pada waduk pusong sehingga didapatkan gambaran neraca air pada waduk..  Menghitung neraca air waduk  Melakukan simulasi tampungan waduk berdasarkan data debit inflow dan outflow yang ada untuk melihat bagaimana kapasitas tampungan Universitas Sumatera Utara Adapun kerangka tahapan rencana pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.11 Bagan Alir Tahap Pengerjaan Tugas Akhir Data Curah Hujan Peta Topografi Peta Sungai Data Tentang Waduk Analisis Hidrologi Pengumpulan data lokasi penelitian Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Normal Metode Log Normal Metode Log Person III Uji Sebaran Perhitungan Debit Banjir Kesimpulan dan Saran Selesai MULAI Studi Literatur Menghitung Kapasitas Drainase Pengolahan Data Menghitung Kapasitas Waduk Metode Gumbel Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN