Tabel 4.5 Persentasi Tingkat Kesehatan Tahun 2007-2011 dalam persen
Keterangan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 1
2 3
4 5
6
Berobat ke tenaga medis 68,08
70,45 45
71,35 72,88
71,58
Tingkat Kesehatan 48
45 55
59 6
Membeli obat ke apotik 11,83
11,83 16,9
12 1
Membeli obat ke kios 2,63
4,6 5,8
5,7 6
Berobat ke dukun 0,05
0,03 0,06
0,01 0,02
Sumber : Asahan Dalam Angka 2007 – 2011
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari beberapa tabel di atas, dapat kita buat dalam bentuk tabel analisis jalur yakni sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan, Kesehatan, ketenagakerjaan dan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Asahan Tahun 2007-2011 dalam persen
Tahun IPM
Pendidikan Kesehatan
Ketenagakerjaan n
2007 71,16 88,52
71,35 48
2008 71,57 87,48
71,45 45
2009 72,16 86,89
71,55 55
2010 72,54
84,58 71,58
59 2011
73,02 85,98
71,64 64
Jumlah 360,45
433,45 357,57
271 Sumber: SUSENAS tahun 2007-2011 BPS Asahan
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan Kesehatan
4.5 Pengolahan Data
4.5.1 Menentukan Model Diagran Jalur
Menentukan model diagram jalur berdasarkan paradigm hubungan variabel dengan tahapan sebagai berikut:
IPM
Ketenagakerjaan
Gambar 4.1 Diagram Jalur dengan 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat 4.5.2 Membuat Diagram Jalur
Membuat diagram jalur persamaan strukturalnya sebagai berikut:
X1
ε
X2 Y
X3
Gambar 4.2 Diagram Jalur persamaan struktural
Universitas Sumatera Utara
Dengan diagram jalur tersebut terdiri atas dua persamaan struktural, dengan dua sub- struktural, yaitu X
1
, X
2,
dan X
3
sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen. Bentuk persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut:
Y = ρ
yx1
x
1
+ ρ
yx2
x
2
+ ρ
yx3
x
3
+ ε
Keterangan:
Pendidikan merupakan variabel pertama dan diberi simbol X
1
Kesehatan merupakan variabel bebas kedua dan diberi simbol X
2
Ketenagakerjaan merupakan variabel bebas ketiga dan diberi simbol X
3
Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan variabel terkait dan diberi simbol Y
4.5.3 Menganalisis Data Menggunakan Program Amos Versi 18
Bentuk persamaan strukturalnya adalah: Y =
ρ
yx1
x
1
+ ρ
yx2
x
2
+ ρ
yx3
x
3
+ ε
Dengan: X
1
: Pendidikan X
2
: Kesehatan X
3
:Ketenagakerjaan Y : IPM
Universitas Sumatera Utara
Untuk menganalisis menggunakan Amos Versi 18, terdapat tahapan sebagai berikut:
1. Menampilkan gambar dengan tampilan angka hasil analisis Buka Program Amos Versi 18
Pilih Amos Graphics Gambar struktur model pada drawing area
Input data dengan klik file kemudian pilih data dengan klik file name kemudian klik OK
Klik Analyse pada menu Amos Pilih Calculate Estimates Ctrl + F9
Save Path Diagram Klik View the Output Path Diagram
2. Melakukan pengujian data Setelah model dan file data dimasukkan, proses selanjutnya adalah melakukan
proses pengujian data. Untuk persiapan output maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Buka menu View Pilih Analysis Properties muncul Kotak Dialog Analysis Properties
Klik tab output dan beri tanda centang semua tab output Tutup kotak dialog dengan klik tombol close
Untuk proses, jalankan menu Analyse dan pilih Calculate Estimates Tampilan output dengan buka menu view dan pilih text output
Universitas Sumatera Utara
4.6 Menafsirkan Hasil Analisis Data
4.6.1 Analisis Regresi
Kita akan menganalisis regresi dengan melihat pengaruh secara gabungan dan secara parsial.
a. Melihat pengaruh pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan secara gabungan terhadap IPM.
Untuk melihat pengaruh pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM secara gabungan, akan kita lihat hasil perhitungan dalam model Squared Multiple
Correlations, khususnya angka R square di bawah ini:
Squared Multiple Correlations : Group number 1 – Default model Estimate
IPM .993
Besarnya angka estimate dalam hal ini merupakan angka R square r
2
adalah 0,993. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh pendidikan,
kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM Kabupaten Asahan dengan cara menghitung Koefisien Determinasi KD dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Koefisien Determinasi KD = r
2
x 100 = 0,993 x 100
= 99,3
Universitas Sumatera Utara
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan secara gabungan terhadap IPM adalah 99,3. Adapun sisanya
sebesar 0,7 100 - 99,3 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain variabilitas IPM yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel pendidikan,
kesehatan, dan ketenagakerjaan adalah sebesar 99,3, sedangkan pengaruh 0,7 disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. Untuk mengetahui
apakah model regresi di atas sudah benar atau salah, diperlukan uji hipotesis menggunakan uji signifikansi sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini:
Covariances : Group number 1 – Default model
Estimate S.E. C.R. P Label Pendidikan -- Kesehatan
-.302 .439
-.689 .491 Par_4
Kesehatan -- Ketenagakerjaan
1.386 1.918
.722 .470
Par_5 Pendidikan
-- Ketenagakerjaan -12.618
10.534 -1.198
.231 Par_6
Angka estimate pada output di atas menunjukkan kovarian antar variabel terikat endogenus dengan variabel bebasnya eksogenus. Untuk
mengetahui hal tersebut, dapat dilakukan pengujian hipotesis seperti pada pengujian ada tidaknya hubungan antara dua variabel tertentu.
Kaidah pengujian signifikansi Program Amos 18 sebagai berikut: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H
o
diterima dan H
1
ditolak yang artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05
≥ Sig], maka H
o
ditolak dan H
1
diterima yang artinya signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel kovarian di atas, nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, bahkan mencapai angka sempurna yakni mendekati 1. Jika diberikan hipotesis seperti berikut:
H
o
: tidak ada hubungan yang nyata signifikan antara pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM
H
1
: ada hubungan yang nyata signifikan antara pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM
Maka, dari pernyataan di atas, H
o
ditolak dan H
1
diterima sehingga ada hubungan yang nyata signifikan antara pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap
pendidikan.
b. Melihat pengaruh pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan secara parsial terhadap IPM.
Untuk melihat pengaruh pendidikan, kessehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM secara parsial, akan kita lihat hasil perhitungan dalam model Regression Weights:
Group number
1 –
default model
di bawah
ini:
Universitas Sumatera Utara
Regressions Weights : Group number 1 – Default model
Estimate S.E.
C.R. P
Label Pendidikan ---
Kesehatan .076
.018 4.172
Par_1 Kesehatan ---
Ketenagakerjaan 1.251
.062 20.117
Par_2 Pendidikan ---
Ketenagakerjaan .029
.004 6.700
Par_3
Proses: Perumusan Hipotesis
H
o
: Tidak ada hubungan yang nyata signifikan antara pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM
H
1
: ada hubungan yang nyata signifikan antara pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan terhadap IPM
Dalam hal ini semua hubungan , jika ada dan nyata, adalah positif. Hal ini disebabkan secara teori theory based tidak mungkin karena pendidikan dan kesehatan. Secara
negative. Dalam arti semakin tinggi pendidikan justru mengakibatkan semakin rendah tingkat kesehatan. Hal ini penting, karena jika hubungan dinyatakan signifikan, namun
mempunyai tanda negatif, seharusnya hasil tersebut ditolak, karena tidak sesuai dengan hipotesis teoritis.
Universitas Sumatera Utara
Dasar keputusan: Jika nilai probability P 0,05 H
o
diterima Jika nilai probability P 0,05 H
o
ditolak Keputusan
Pada kolom P terlihat nilai P adalah . Hal ini menunjukkan angka P adalah 0,000, yang jauh di bawah 0,05. Karena itu H
o
ditolak, atau pada pengujian nilai estimate antara IPM dengan ketiga variabel di atas dikatakan memang terdapat hubungan yang
nyata diantara keduanya. Untuk melengkapi hasil analisis di atas, berikut disertakan tampilan estimate yang
sudah distandarisasi.
Standardized Regression Weights : Group number 1 – Default model
Estimate Pendidikan --- Kesehatan .257
Kesehatan --- Ketenagakerjaan .892 Pendidikan --- Ketenagakerjaan .416
Jika tabel terdahulu menguji signifikan atau tidak hubungan dua variabel, maka tabel ini menjelaskan seberapa eratnya hubungan tersebut. Namun karena p ada uji
signifikansi sudah terbukti ada hubungan yang nyata, maka tidak perlu analisis lanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
4.6.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi antar variabel pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan ditunjukkan pada hasil output berikut ini:
Covariances : Group number 1 – Default model
Estimate S.E. C.R. P Label Pendidikan -- Kesehatan -.302 .439 -.689 .491 Par_1
Kesehatan -- Ketenagakerjaan 1.386 1.918 .722 .470 Par_2 Pendidikan -- Ketenagakerjaan -12.618 10.534 -1.198 .231 Par_3
Analisis hubungan antar variabel bebas eksogen Hipotesis yang diajukan
H
o
: tidak ada hubungan antar dua variabel eksogen bebas H
1
: ada hubungan antar dua variabel eksogen bebas
Dasar keputusan: Jika nilai probability P 0,05 H
o
diterima Jika nilai probability P 0,05 H
o
ditolak
Kovarians adalah hubungan dua variabel yang bersifat dua arah berbeda berbeda dengan regression weights yang bersifat searah. Pada model ada beberapa kovarians,
yang menunjukkan hubungan antara masing-masing variabel bebas eksogenus. Pada kolom P terlihat semua angka probability yakni P 0,491 ; 0,470 ; 0,231 lebih besar
Universitas Sumatera Utara
dari 0,05 sehingga H
o
diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas eksogen.
Correlations : Group number 1 – Default model
Estimate Pendidikan -- Kesehatan
-.367 Kesehatan
-- Ketenagakerjaan .387
Pendidikan -- Ketenagakerjaan
-.748
Dari hasil korelasi data di atas nilai estimate bernilai negatif. Hal ini berarti telah terlihat jelas bahwa tidak ada korelasi hubungan antara dua variabel bebas
eksogenus. Penjelasan selanjutnya sebagai berikut:
Korelasi antara Pendidikan dengan Kesehatan rx
1
x
2
= -0,367 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antar variabel pendidkan dan
kesehatan sebesar -0,367 yang berarti bahwa hubungan antara pendidikan dan kesehatan adalah negatif sempurna dan tak searah.
Korelasi antara Kesehatan dengan Ketenagakerjaan rx
2
x
3
= 0,387
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel kesehatan dan ketenagakerjaan sebesar 0,387 yang berarti bahwa hubungan antara kesehatan
dan ketenagakerjaan adalah lemah dan searah. Korelasi antara Pendidikan dan ketenagakerjaan
rx
1
x
3
= -0,748 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel pendidikan
dan ketenagakerjaan sebesar -0,748 yang berarti bahwa hubungan antara pendidikan dan ketenagakerjaan adalah negatif sempurna dan tak searah.
Impliedfor all variables Correlations Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM Ketenagakerjaan 1.000
Kesehatan .387 1.000 Pendidikan -.748 -.367 1.000
IPM .569 .958 -.382 1.000
Besarnya nilai korelasi antara variabel terikat endogenus dengan variabel bebas eksogenus antara lain:
Universitas Sumatera Utara
Korelasi antara Pendidikan dengan IPM rx
1
y =-0,382 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel pendidikan
dan IPM sebesar -0,382 yang berarti bahwa hubungan antara pendidikan dan IPM adalah negatif sempurna dan tak searah.
Korelasi antara Kesehatan dengan IPM rx
2
y = 0.958 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai korelasi antara variabel kesehatan dan
IPM sebesar 0,958 yang berarti bahwa hubungan antara pendidkan dan IPM adalah sangat kuat dan searah.
Korelasi antara Ketenagakerjaan dengan IPM rx
3
y = 0,569 Berdasarkan
perhitungan diperoleh
nilai korelasi
antara variabel
ketenagakerjaan dan IPM sebesar 0,569 yang berarti bahwa hubungan antara pendidikan dan IPM adalah cukup kuat dan searah.
4.7 Prehitungan Pengaruh
4.7.1 Pengaruh Langsung Direct Effect
Untuk menghitung pengaruh langsung direct effect digunakan formula sebagai
berikut: Besarnya pengaruh langsung variabel eksogenus terhadap variabel endogenus
= Px
u
x
1
X Px
u
x
1
Universitas Sumatera Utara
Atau dapat dilihat pada hasil output di bawah ini:
Direct Effects Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM .029 1.251 .076
Pengaruh variabel Pendidikan terhadap IPM X
1
Y = 0,076 ≈ 0,08
Hal itu menunjukkan besarnya kontribusi pendidikan X
1
yang secara langsung mempengaruhi IPM Y adalah 0,08
2
= 0,0064 atau 0,64
Pengaruh variabel Kesehatan terhadap IPM X
2
Y = 1,25 Hal itu menunjukkan besarnya kontribusi kesehatan X
2
yang secara langsung mempengaruhi IPM Y adalah 1,25
2
= 1,56 atau 156 Pengaruh variabel Ketenagakerjaan terhadap IPM
X
3
Y= 0,029 ≈0,03
Hal itu menunjukkan besarnya kontribusi ketenagakerjaan X
3
yang secara langsung mempengaruhi IPM Y adalah 0,03
2
= 0,0009 atau 0,09
Sedangkan nilai standarisasi dapat dilihat pada hasil output berikut ini:
Standardized Direct Effects Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM .461 .892 .257
Universitas Sumatera Utara
4.7.2 Pengaruh Tak Langsung Indirect Effects
Untuk menghitung pengaruh tak langsung indirect effect digunakan formula sebagai berikut:
Besarnya pengaruh tidak langsung variabel eksogenus terhadap variabel endogenus = px
u
x
i
x rx
1
x
2
x px
u
x
i
Atau dapat dilihat pada hasil output di bawah ini:
Indirect Effects Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM .000 .000 .000
Dari tabel di atas terlihat bahwa data tersebut tidak memiliki pengaruh secara tak langsung karena merupakan model satu jalur, dimana hanya mempunyai pengaruh
langsung saja. Sedangkan nilai standarisasi dapat dilihat pada hasil output berikut ini:
Standardized Indirects Effects Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM .000 .000 .000
Universitas Sumatera Utara
Besarnya pengaruh total variabel eksogenus terhadap variabel endogenus adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan besarnya pengaruh tidak langsung
= [px
u
x
i
x px
u
x
i
] + [px
u
x x rx
1
x
2
]
Atau dapat dilihat pada hasil output di bawah ini:
Total Effects Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM .029 1.251 .076
Sedangkan nilai standarisasi dapat dilihat pada hasil output berikut ini:
Standardized Total Effects Group number 1 – Default model
Ketenagakerjaan Kesehatan Pendidikan IPM .416 .892 .257
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, dan memulai sistem baru atau
sistem yang sudah diperbaiki.
5.2 Sekilas Tentang Amos Versi 18
Ada beberapa program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis model persamaan struktural antara lain AMOS, ESQ, LISREL, with PRELIS, LISCOMP
Mx, SASS PROC CALIS, STATISTICA-SEPATH. Program AMOS memiliki kelebihan karena user friendly graphical interface. Program ini di buat oleh
perusahaan Smallwaters Corporation da versi untuk student dapat diperoleh secara gratis di http:www.smallwaters.com versi student sebenarnya lengkap seperti
haknya full version, tetapi jumlah variabel hanya dibatasi sampai delapan variabel saja.
Universitas Sumatera Utara
Pada saat ini AMOS sudah mencapai AMOS 18, namun demikian, semua data dan output pada buku yang dibuat menggunakan AMOS 18 dapat diakses dengan
program AMOS versi-versi sebelumnya, yakni AMOS 4, AMOS 5, AMOS 6, AMOS 7, AMOS 16, maupun AMOS 17. Mulai dari AMOS versi 7, bersamaan dengan rilis
versi terbaru SPSS, yakni SPSS versi 16. Ada lompatan versi AMOS, dari AMOS 7 ke AMOS 16, yang disebabkan adanya keinginan untuk menyamakan versi AMOS
dengan SPSS terbaru. Namun dari sisi content dan future, antara AMOS 16 dan AMOS 7, kemudian dengan AMOS 17 dan AMOS 18, hampir tidak ada perubahan,
kecuali adanya kemampuan mixed modeling yang ada pada versi 16, konversi ke program Visual Basic. Dan beberapa tambahan kemampuan pembuatan diagram.
Untuk dapat menggunakan AMOS 18, diperlukan persyaratan hardware sebagai berikut:
1. Memori RAM minimal 256 MB 2. Tersedia tempat kosong di Hard disk minimal 125 MB
3. Tersedia Software Internet Eksplorer Versi 16 ke atas 4. Tersedia program net.Framework versi 3,5 atau di atasnya. Jika sistem operasi
yang digunakan adalah Windows Vista atau Windows 7, program tersebut pada umumnya telah terinstal, dapat mengunduhnya lewat internet
www.microsoft.com
Universitas Sumatera Utara
5.3 Mengaktifkan Amos Versi 18