2.6 Pemanfaatan Indeks Pembangunan Manusia Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Konsep pembangunan manusia mempunyai cakupan yang sangat luas, melingkupi hampir seluruh aspek kehidupan mulai dari kebebasan untuk menyampaikan pendapat,
untuk memperoleh pekerjaan, untuk menjaga gizi anak, untuk menyatakan kesetaraan gender, untuk dapat membaca dan menulis. Indeks Pembangunan Manusia IPM di
lain pihak mempunyai cakupan yang sempit. Meskipun IPM mencoba untuk mengukur tingkat pembangunan manusia, indeks ini hanya mampu mengukur
sebagian saja. Kondisi ini disebabkan berbagai aspek sangat sulit diukur dan dikumpulkan datanya.
Di sektor perencanaan, pemanfaatan IPM terbatas hanya sebagai patokan dasar. Oleh karena itu, perumusan kebijakan yang lebih terarah, suatu kajian tentang
situasi pembangunan manusia perlu dilakukan di suatu wilayah untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang arah kebijakan pembangunan di masa yang akan
datang.
Dalam merumuskan kebijakan pembangunan, perlu diperhatikan tingkat pencapaian setiap tahun. Karena itu tentang pencapaian upaya pembangunan manusia
masih perlu dilakukan dalam suatu periode tertentu, yang memberikan kesempatan untuk mengkaji dampak dari program bagi peningkatan kapasitas dasar penduduk,
tingkat pencapaian setiap tahun menuju status pembangunan manusia yang ideal reduction in shortfall yang telah dihasilkan pada suatu periode merupakan validasi
bagi kebijakan pembangunan yang telah diputuskan pada periode tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kedudukan IPM Dalam Pembangunan Daerah
Pembangunan merupakan realisasi dari aspirasi dan tujuan suatu bangsa yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan secara struktural melalui upaya sistematis
dan terencana. Proses pemantauan meliputi pemantauan dan evaluasi terhadap berbagai program yang telah diimplementasikan pada periode sebelumnya. Suatu
kajian yang membahas situasi dan kondisi yang objektif tentang permasalahan pokok yang dihadapi dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan, karenanya perlu
dilakukan untuk melakukan pentahapan, pencapaian tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka pendek, serta untuk menentukan prioritas.
Melalui kajian tersebut dirumuskan suatu kebijakan umum yang akan menjadi pedoman bagi para perencana dalam merancang berbagai program.
Dalam konteks pembangunan daerah, IPM ditetapkan sebagai salah satu ukuran utama yang mencantumkan dalam pola dasar pembangunan daerah yang akan
datang. Hal ini merupakan langkah penting karena Indeks Pembangunan Manusia menduduki salah satu posisi penting dalam manajemen pembangunan daerah. Oleh
karena pelaksanaan pembangunan manusia lainnya akan menjadi kunci bagi terlaksananya perencanaan pembangunan yang terarah.
Kedudukan dan peranan pembangunan Indeks Pembangunan Manusia dalam manajemen pembangunan akan lebih terlihat kalau dilengkapi dengan suatu data set
yang berisikan indikator yang relevan dengan IPM dan disusun sebagai suatu sistem data base pembangunan manusia. System data base tersebut merupakan sumber data
Universitas Sumatera Utara
utama dalam identifikasi lebih lanjut yang dilakukan untuk mengenali lebih dalam permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya dan hasil-hasil serta dampak
pembangunan manusia. Identifikasi tersebut dibuat dalam suatu analisis situasi pembangunan manusia yang mengkaji berbagai kendala dan implementasi program
pembangunan pada setiap periodenya. Potensi yang dimiliki suatu wilayah untuk dimasukkan sebagai masukan perencanaan pembangunan daerah pada periode yang
akan datang. Proses ini merupakan kajian yang dapat menghasilkan rekomendasi bagi aplikasi kebijakan pembangunan yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, maka IPM merupakan alat advokasi kepada para pengambil keputusan dan perumusan kebijakan tentang langkah-langkah pada masa mendatang
yang perlu dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Singkat BPS Badan Pusat Statistik