2
BAB I PENDAHULUAN Lat ar Belakang
Di Indonesia bank-bank dengan kepemilikan asing t erbagi dalam t iga kelompok, yait u yang beroperasi: i sebagai kant or cabang disebut sebagai bank asing; ii
sebagai anak perusahaan subsi di ar y, baik melalui j oi nt vent ur e dengan bank
domest ik disebut bank campuran, at au melal ui merger dan akuisisi pada bank domest ik yang t erj adi pada periode paska krisis 1997 program divest asi; dan
iii sebagai kant or perwakilan. Sampai dengan Juni 2004, j umlah bank asing di Indonesia sebanyak 11 bank, hanya bert ambah 1 bank dengan beroperasinya
kembali Bank of China pada April 2003, dan bank campuran sebanyak 20 bank, menurun dibandingkan dengan j umlah sebel um krisis t idak t ermasuk bank
dengan kepemilikan asing melal ui program divest asi. Pada umumnya, sebagai bank asing, maka st rat egi pelaksanaan kegiat an operasional sert a kebi j akan yang
dit erapkan bank-bank t ersebut akan cenderung sarat dengan kepent ingan- kepent ingan kant or pusat nya di l uar negeri. Set iap rencana ke depan maupun
operasionalnya akan lebih banyak t ergant ung pada keput usan kant or pusat at au kant or regional.
Perbedaan ut ama ant ara bank asing dan bank campuran adalah pada bent uk hukumnya. Bank asing t et ap berbadan hukum mengi kut i kant or pusat nya di l uar
negeri dan merupakan bagian pent ing dari organisasi kant or pusat nya
7
. Konsekuensinya, segala kebij akan keuangan bank asing amat t ergant ung dari
kant or pusat nya, dan pada umumnya penyaluran kredit diberikan kepada perusahaan-perusahaan besar
Pi got t , 1986, sepert i j uga yang t erj adi pada bank asing di Indonesia yang penyal uran kredit nya cenderung pada perusahaan
mult i nasional yang j uga mendapat pembiayaan dari kant or pusat nya. Sement ara it u, bank campuran berbadan hukum lokal , di Indonesia berbent uk Perseroan
Terbat as at au PT, dan secara hukum merupakan ent i t y yang t erpisah dari kant or
induknya. Pada dasarnya kebij akan dan pengat uran oleh Bank Indonesia t erhadap bank
asing dan bank campuran bersif at equal . Sel uruh ket ent uan yang berlaku,
t ermasuk ket ent uan kehat i -hat ian, dit erapkan secara seragam unt uk seluruh bank yang beroperasi di Indonesia, baik bank domest ik, bank campuran maupun bank
asing. Perbedaan pengat uran t erdapat pada modal . Unt uk bank dengan badan hukum Indonesia, mengikut i undang-undang PT, dan modal usaha t ercat at pada
neraca bank sebagai modal diset or, sedangkan unt uk bank asing dengan badan
7
U. S. Depar t ment of Commer ce
Mont gomer y
3
hukum mengikut i kant or pusat nya, maka modal usaha t ercat at pada neraca sebagai ant ar kant or dan disebut sebagai dana usaha. Pembat asan yang
dit erapkan t erhadap bank asing berupa pembat asan secara geograf is dalam membuka kant or, yait u hanya diperbolehkan pada ibukot a propi nsi.
Lat ar belakang di bukanya kesempat an bank asing dan bank campuran unt uk beroperasi di Indonesia t erkait dengan kebut uhan akan modal asing. Selain it u,
masuknya bank-bank t ersebut ke Indonesia di harapkan dapat mendorong perkembangan perbankan sert a perekonomian nasional. Secara umum,
keunt ungan yang diperol eh dengan masuknya bank-bank asing, t ermasuk bank campuran, ant ara lain adalah sebagai saluran
capi t al i nf l ows unt uk ekonomi domest ik, meni ngkat kan kompet isi ant ar bank, dan memperkenalkan produk-
produk yang lebih bervari asi. Namun demikian, t et ap t erdapat sisi negat if yang perlu diant isipasi, t erut ama pada saat krisis, karena bank-bank t ersebut dapat
berperan sebagai t empat unt uk pelarian modal capi t al f l i ght , dan disamping it u
dana asing yang masuk t ersebut dapat lebih bersif at t emporer dan hanya unt uk
mencari keunt ungan sesaat capi t al i nf l ow dur i ng good t i mes capi t al out f l ow
dur i ng bad t i mes. Sement ara it u, kompl eksit as produk dan t eknologi yang dibawa bank asing dari negara maj u belum t ent u dapat dilihat dan dikuasai oleh
ot orit as pengawas host count r y, sehingga bukannya meningkat kan pengat uran
dan proses pengawasan bank namun malah akan l ebi h memperburuk.
8
Dari beberapa kaj ian mengenai bank asing diket ahui bahwa, walaupun lebih responsif t erhadap f l ukt uasi perekonomian domest ik, penyaluran kredit oleh bank
milik asing berbent uk anak perusahaan subsi di ar y relat if lebih st abil
dibandi ngkan dengan penyaluran kredit oleh bank asing berupa kant or cabang Mont gomer y. Sement ara it u, st abilit as penyaluran kredit oleh bank asing
berupa kant or cabang dan subsi di ar y selama masa krisis perbankan akan
t ergant ung pada bent uk bank asing dimaksud mode of ent r y, apakah sebagai
kant or cabang at au subsi di ar y. Kaj ian menyimpulkan bahwa bank asing berbent uk
subsi di ar y dapat menyediakan kegiat an usaha keuangan yang lebih l uas dan penyaluran kredit yang l ebih st abil pada
host count r y dibandingkan dengan kant or cabang bank asing
Cl ar ke and Sanches, 2001; Mi l l er and Par khe, 1998. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa masuknya lembaga keuangan asing
cenderung memberikan keunt ungan kepada host count r y, namun unt uk dapat
memperol eh keunt ungan t ersebut secara penuh, pembuat kebi j akan harus dapat
8
Claessens, Demirguc-Kunt, and Huizinga, 2001 and Demigurc-Kunt, Levin and Min, 1998
4
menerima lembaga-lembaga t ersebut dalam bent uk f ul l y owned subsi di ar y dan
j oi nt vent ur es, dan berpali ng dari model of f shor e i nst i t ut i ons dan kant or cabang.
Permasalahan
Paska krisis di Asia yang t erj adi pada t ahun 1997 masih menyisakan beberapa persoalan pada perbankan di Indonesia. Sampai dengan saat ini, perkembangan
penyaluran kredit perbankan relat if masih st agnan at au t umbuh l ebih lambat dibandi ngkan dengan periode sebel um krisis. Permasalahan t ersebut masih
dit ambah dengan t erus berf l ukt uasinya nilai t ukar Rupiah t erhadap mat a uang keras dunia
har d cur r ency, sepert i dollar Amerika, yang mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia. Terus merosot nya nilai t ukar Rupiah beberapa
wakt u lal u, dit engarai sal ah sat u penyebabnya adal ah beberapa bank asing di Indonesia yang melakukan t ransaksi yang bersif at spekulasi.
Dengan st at usnya sebagai bank asing t erdapat beberapa kelebihan yang dimiliki, t erut ama dalam hal variasi produk dan
cr edi t l i ne dengan bank-bank di l uar negeri yang memungki nkan bank-bank asing t ersebut unt uk bert ransaksi secara
lebi h leluasa dengan pasar l uar negeri. Berkait an dengan masih relat if sulit nya penyaluran kredit ol eh perbankan, t ermasuk bank asing, sement ara di sisi lain
bank-bank t ersebut memil iki kelebihan likuidit as, maka sebagai bank komersial yang cenderung
pr of i t or i ent ed bank-bank asing akan melakukan kegiat an at au t ransaksi dalam rangka mempert ahankan at au meningkat kan prof it abilit asnya.
Dengan masih adanya permasalahan int ermediasi perbankan sert a kemungkinan t erus berlanj ut nya kegiat an spekulasi bank asing yang dapat mempengaruhi
perkembangan ekonomi domest ik, maka perl u di buat suat u kaj ian mengenai peranan bank asing t erhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Kaj i an
t ersebut akan membahas dan membandingkan kinerj a bank asing, bank campuran, dan bank domest ik, sehingga dapat diperol eh gambaran mengenai
peranan dari masing-masi ng kelompok bank t ersebut t erhadap perekonomian nasional. Rekomendasi yang diusulkan akan t ergant ung dari hasil kaj ian t ersebut ,
yait u apakah perl u t et ap mempert ahankan bent uk bank asing sebagai kant or cabang namun dengan pembat asan t ert ent u, at au merubah kant or cabang ke
dalam bent uk subsi di ar y, unt uk kant or cabang bank asing yang t elah ada dan
unt uk pembukaan kant or bank asing selanj ut nya. St rukt ur kaj ian akan mencakup bab II; analisis perkembangan ki nerj a bank asing,
bank campuran dan bank domest ik unt uk periode sebel um krisis, krisis, dan set elah krisis, sert a membandingkan kinerj a di ant ara ket iga kelompok t ersebut .
Bab III akan membahas mengenai pengalaman dan kinerj a bank asing di negara- negara lain dan membandi ngkannya dengan bank asing di Indonesia. Pembahasan
5
pada bab II dan bab III akan mencakup uraian mengenai ket ent uan yang berlaku pada masing-masing negara. Bab IV akan membahas mengenai analisis kuant it at if
dan kualit at if t ent ang peranan bank asing, bank campuran, dan bank domest ik. Analisis kuant it at if dilakukan dengan t eknik ekonomet rika sederhana. Terakhir,
bab V merupakan kesimpulan dari analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya sert a rekomendasi.
6
BAB II KETENTUAN DAN PERKEMBANGAN KINERJA BANK ASING 2. 1. Ket ent uan Mengenai Bank Asing