24
Tuj uan ut ama est imasi ini adalah unt uk memperoleh model yang lengkap beberapa variabel dan pengaruhnya t erhadap pert umbuhan kredit secara
kesel uruhan dan membandingkan kondisi kelompok bank t ert ent u secara relat if t erhadap kelompok bank lainnya. Unt uk pert imbangan t ersebut maka dalam
analisis ini akan dif okuskan dalam nilai relat if hasil est imasi pada konst ant a,
1
β
,
2
β
,
3
β
,
4
β
dan
5
β
. Secara pri nsip paramet er t ersebut akan memberikan inf ormasi t ent ang kelompok bank berdasarkan t ingkat pert umbuhan kredit yang
dilakukannya. Kelompok dengan ni lai
β
yang lebi h besar menunj ukkan pot ensi unt uk menyalurkan kredit yang lebih besar, sedangkan dengan nilai
β
yang lebi h kecil menunj ukkan ket erbat asan dalam melakukan penyal uran kredit . Tabel
berikut menunj ukkan permasalahan yang akan dikaj i selanj ut nya.
Tabel 2
No. Kasus
Int erpret asi 1
5 4
3 2
1
= =
= =
= β
β β
β β
Terbukt i bahwa bank asing berperan dalam mendorong pert umbuhan
perekonomian dengan melakukan penyaluran kredit .
2
5 4
3 2
1
≠ =
= =
= β
β β
β β
Terbukt i bahwa bank asing kurang berperan dalam mendorong
pert umbuhan perekonomian dengan melakukan penyaluran kredit .
4. 2. Hasil Estimasi
Est imasi dilakukan dengan melakukan regresi model secara keseluruhan maupun secara sebagian
par t i al berdasarkan kelompok bank yait u bank asing, bank campuran dan bank domest ik. Met ode t ersebut dilakukan unt uk memperoleh hasil
analisis yang l ebih t aj am dengan membandi ngkan bank sesuai dengan kelompoknya
peer sehi ngga diharapkan hasil regresi nya l ebih realist is. a Berdasarkan hasil analisi s t erhadap keseluruhan kelompok bank dengan
menggunakan met ode OLS diperol eh hasil est imasi bahwa secara rat a-rat a perbankan t ermasuk bank asing beralih dari pemberian kredit pada akt ivit as
yang menghasilkan f ee f ee based i ncome dan bank asing memiliki perilaku
yang relat if mirip dengan bank domest ik.
25
Penyaluran kredit menj adi semakin berkurang karena peningkat an ef isiensi lebi h dit uj ukan dengan upaya-upaya penurunan pemberian kredit yang secara
relat if memberikan konsekuensi adanya biaya-biaya t ambahan unt uk administ rasi dan kompensasi risiko kredit yang dianggap masih t inggi.
NPL j uga menj adi pert i mbangan pent ing perbankan dalam menyalurkan kredit . Berdasarkan est imasi, secara umum di bukt i kan bahwa peningkat an
NPL menyebabkan sel uruh bank akan mengurangi penyal uran kredit . Dalam kondisi sekt or riil yang masih bel um puli h, perbankan menganggap bahwa
t ambahan penyaluran kredit sebagai pot ensi risiko yang dapat mengganggu kinerj a bank dimasa yang akan dat ang.
Selain it u, t arget pendapat an yang diukur dengan rasio r et ur n on asset ROA
relat if paling berpengaruh t erhadap penyaluran kredit perbankan. Unt uk bank domest ik t erut ama bank rekap, adanya t arget ROA at au ROE menyebabkan
pengurus bank mengut amakan pendapat an yang t inggi dengan melakukan penempat an dalam surat berharga dan mengurangi penyaluran kredit yang
berpot ensi meningkat kan biaya penyisihan PPAP bank. Sedangkan unt uk bank asing, peningkat an ROA t erut ama dilakukan dengan peni ngkat an
akt ivit as f ee based i ncome sepert i t r ade f i nance, kart u kredit dl l.
Kant or cabang bank asing menunj ukkan perilaku yang mirip dengan bank domest ik dengan memandang bahwa ROA, BOPO dan NPL menj adi
pert imbangan dalam melakukan ekspansi kredit . Peningkat an ROA bank asing sebesar 1 akan menurunkan pert umbuhan kredit sebesar 42, 1, peni ngkat an
BOPO sebesar 1 akan menurunkan pula pert umbuhan kredit sebesar 0, 9 dan berdasarkan indikat or t erakhir yait u NPL bahwa peni ngkat an NPL sebesar
1 akan membawa dampak kont raksi kredit sebesar 5, 2. Dalam kondisi NPL yang paling t inggi diant ara kelompok bank yang lain, bank
asing akan cenderung melakukan kont raksi dalam penyaluran kredit dan l ebih f okus pada akt ivit as yang menghasilkan
f ee dan kegiat an pemberian kredit konsumsi dengan plaf on yang t idak t erlalu t inggi dan berj angka wakt u pendek
sepert i kart u kredit . Bagi bank campuran, perubahan indikat or sebesar 1 t idak memberikan
pengaruh yang cukup besar t erhadap akt ivit as penyal uran kredit bank. Dibandingkan dengan kelompok lainnya, perubahan pert umbuhan kredit bank
campuran relat if kecil yang dit unj ukkan dengan perubahan sebesar 38, 2 t erhadap perubahan ROA, 3, 9 t erhadap perubahan BOPO dan 1, 5 t erhadap
perubahan NPL.
26
Kinerj a penyaluran kredit bank campuran t erbukt i t i dak sensit if dibandingkan dengan bank asing yang sangat t erpengaruh dengan perubahan sedikit dari
masing-masing indikat or dan sinyal pasar, yait u perubahan suku bunga dan indeks i ndust ri. Hal ini j uga membukt ikan bahwa walaupun bank campuran
masih t erpengaruh pada kont ribusi dana-dana pemilik bank namun bank cukup memberikan kont ribusi t erhadap penyal uran kredit pada perekonomian
Indonesia. Fenomena ini t ent unya dapat menj adi pert imbangan dalam menet apkan
kebij akan t erhadap peni ngkat an peranan bank asing dalam melakukan penyaluran kredit dengan menyesuaikan badan hukumnya mengarahkan
kant or cabang bank asing unt uk menyal urkan kredit secara lebih int ensif dan unt uk melakukan konversi sukarela. Bagi Indonesia, selain dapat memperkuat
komit men pemi lik dan pengurus bank unt uk menyal urkan kredit di Indonesia j uga dapat mengurangi risiko sist emik apabila dibut uhkan dana asing unt uk
memperkuat permodalan bank. b Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan met ode OLS diperol eh hasil
est imasi sebagaimana disaj ikan sbb:
Tabel 3
Kelompok Bank Konst ant a
ROA BOPO
NPL INT
IPI
Bank Asing observasi = 320
1. 51 0. 04
-0. 29 0. 65
-0. 08 0. 33
-0. 02 0. 77
-0. 37 0. 00
0. 01 0. 91
Bank Campuran observasi = 320
0. 68 0. 47
0. 42 0. 62
-0. 05 0. 53
0. 02 0. 75