74
A. Fase Ekonomi-Politik Klasik 1750-1850
1. Fisiokratisme Pelopor
Laissez Faire
Soule 1994: 45 menyatakan bahwa kelompok cendikiawan mazhab yang pertama kali menyebut
dirinya sebagai ekonom lahir di Prancis menjelang revolusi. Kelompok ini, sebagaimana cendikiawan lainnya
pada masa itu, dipengaruhi oleh konsep hukum alam sebagai dasar tata kehidupan. Mereka menganggap teori
mereka objektif-ilmiah dan merupakan pandangan tata ekonomi yang menyeluruh sebuah sistem. Oleh karena
itu kelompok ini dikenal sebagai fisiokratisme. Dua 2008: 20 menjelaskan istilah fisiokratisme
berasal dari bahasa Prancis, dari kata
physiocrate,
yang berarti hukum alam. Salah seorang tokoh yang terkenal
dari aliran ini adalah Francois Quesnay 1694 -1774. Quesnay bersama kaum fisiokrat dan raja Louis XV
menganggap kemakmuran rakyat diperoleh tidak cukup hanya dari perdagangan, melainkan dengan menumbuhkan
kegiatan produksi dan distribusi. Mereka memandang kegiatan produksi yang melibatkan banyak orang adalah
pertanian. Sektor pertanian tidak mendapat perhatian lebih pada era ekonomi merkantilis yang lebih mengutamakan
perdagangan dan industri. Soule 1994: 45 menambahkan bahwa kaum
fisiokrat terkenal karena dua alasan. Pertama, sebagai
75 pencetus istilah
laissez faire
. Kedua kajian mereka mencetuskan pengertian yang menjadi dasar analisis
makro yaitu perputaran atau sirkulasi kekayaan. Mereka bermaksud menunjukkan dari mana pendapatan nasional
berasal, dan
bagaimana pendapatan
nasional didistribusikan pada anggota masyarakat.
Kaum fisiokrat,
dalam Soule
1994: 48
berpendapat bahwa segala sesuatu yang menyimpang dari tatanan alamiah akan menyebabkan kekacauan. Mereka
menganggap penyimpangan dari tatanan alamiah itu ialah surplus ekspor yang berarti hanya mengirim barang lebih
banyak ke luar negeri dibandingkan barang yang diterima dari luar, maka negara tersebut menguras sumber dayanya
sendiri. Pemberian hak monopoli berarti memberikan sarana kepada orang-orang yang tidak produktif. Subsidi
menyebabkan korupsi, koneksi dan kebangkrutan negara. Quesnay, dalam Soule 1994: 48, menjelaskan
kelebihan harga barang industri dibandingkan dengan harga bahan mentah hanya sebesar biaya upah tenaga
kerja. Upah yang dibayarkan hanya sebesar biaya hidup tenaga kerja. Oleh karena itu harga barang industri harus
ditentukan berdasarkan upah tenaga kerja. Konsep ini merupakan awal pandangan klasik tentang teori nilai kerja.
Setiap individu seharusnya bebas untuk bertindak demi kepentingannya sendiri. Negara hendaknya jangan
76 menghalangi ataupun membantu mereka. Konsep ini
merupakan hukum moral alamiah tentang hak-hak individu. Hal ini tidak bertentangan dengan kepentingan
umum karena hukum-hukum tersebut, hukum alam, akan berjalan sebagaimana mestinya. Konsep tersebut dikenal
dengan semboyan, ”
laissez faire laissez passer, le monde va de lui-même
”, yang berarti jangan campur tangan, alam semesta dapat mengatur dirinya sendiri. Soule, 1994: 48-
49.
2. Liberalisme Ekonomi Adam Smith 1723-1790