15
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
pengawasan dan pelayanan pada masyarakat; l pengembangan teknologi agribisnis kedelai; m kegiatan pendukung lainnya yang
mendorong pencapaian swasembada kedelai nasional.
C. KEBIJAKAN
Kebijakan Kementerian Pertanian pada pengelolaan produksi kedelai adalah percepatan peningkatan produksi dalam upaya pencapaian
swasembada kedelai pada 3 tiga tahun kedepan tahun 2017 atau lebih cepat. Pencapaian swasembada kedelai tersebut ditempuh
secara terpadu dari mulai sub-sistem hulu pengelolaan sumber daya dan sarana produksi, on-farm pengelolaan budidaya dan sub sistem
hilir pengelolaan pasca panen, pengolahan serta pemasaran hasil.
16
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
17
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
17
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
BAB III PROGRAM, KEGIATAN DAN OUTPUT
PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
A. PROGRAM DAN KEGIATAN
Dalam upaya meningkatkan produksi kedelai nasional pada tahun 2016, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada berkelanjutan Padi dan
Jagung serta percepatan peningkatan produksi kedelai. Dalam upaya pencapaian sasaran produksi kedelai, Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan melakukan upaya melalui empat strategi. Strategi pertama adalah Intensiikasi dengan program dan kegiatan penerapan teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT dan Teknologi Budidaya Jenuh
Air BJA kedelai untuk peningkatan produktivitas dan mutu, serta pembinaan pertanaman swadaya petani. Strategi kedua adalah
Ekstensiikasi melalui program dan kegiatan Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman PAT-PIP. Strategi ketiga
Pengamanan Hasil dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT, antisipasi dampak anomali iklim, serta penurunan kehilangan
hasil saat pasca panen. Strategi keempat melalui Perbaikan manajemen. Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut, kegiatan
intensiikasi dan ekstensiikasi menjadi faktor penentu disamping program lainnya. Namun demikian keberhasilan pencapaian sasaran
18
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
produksi kedelai, sangat memerlukan dukungan secara integrasi dari berbagai unit kerja lingkup Kementerian Pertanian dan Instansi lain.
Kegiatan Intensiikasi dilaksanakan pada areal tanam PAT-PIP tahun sebelumnya atau pada lahan yang selama ini telah terbiasa melakukan
budidaya kedelai dengan tingkat produktivitas masih dibawah rata- rata Provinsi. Kegiatan Ekstensiikasi dilaksanakan pada lahan sawah
maupun lahan kering termasuk pemanfaatan lahan terlantar bera,
lahan bukaan baru, kerjasama pemanfaatan lahan Perhutani, PTPN, hutan tanaman rakyat, perkebunan, lahan transmigrasi dan lahan
potensial lainnya dengan sistem monokultur maupun tumpangsari. Skenario peningkatan sasaran produksi kedelai tahun 2016 seperti
pada Tabel 2, berikut:
Tabel 2 : Skenario Peningkatan Produksi Kedelai Tahun 2016
19
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
Skenario peningkatan produksi 2016 dapat terealisasi apabila seluruh faktor kunci dan pendukung peningkatan produksi berikut ini dapat
dipenuhi: 1. Fasilitasi Pemerintah dalam penyediaan bantuan sarana produksi
2. Penetapan kebijakan harga beli kedelai petani dan jaminan pasar 3. Pengaturan importasi kedelai dan penerapan tarif bea masuk
impor kedelai 4. Kondisi iklim yang mendukung pertanaman kedelai
5. Dukungan nyata Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan
B. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Intensiikasi Kedelai
Sasaran pelaksanaan program intensiikasi kedelai tahun 2016 terdiri dari dua kegiatan yaitu melalui penerapan teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT seluas 306.000 ha 30 Provinsi, 238 KabupatenKota dan teknologi Budidaya Jenuh
Air BJA seluas 10.000 ha 6 Provinsi, 9 Kabupaten. Luas satu unit intensiikasi kedelai minimal 10 ha. Untuk memfasilitasi
pelaksanaan intensiikasi kedelai, Pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi dan pendampingan petugas
penyuluh mantri tani, TNI AD, perguruan tinggi maupun pendamping lainnya.
Sarana produksi yang diberikan antara lain benih kedelai dan rhizobium. Jenis dan dosis bantuan sarana produksi disesuaikan