49
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
Lokasi untuk kegiatan ekstensiikasi melalui kegiatan PAT-PIP kedelai adalah perluasan areal tanam pada lahan sawah, lahan
kering, lahan kehutanan, Perhutani, lahan perkebunan, lahan rawa lebak atau pasang surut atau lahan bukaan baru yang dapat
ditingkatkan indeks pertanamannya, antara 0 – 100, atau dari 100 – 200; atau dari 200 - 300 . Lokasi PAT-PIP kedelai di Kabupaten
diusahakan berada pada satu kawasan di luasan minimal 100 ha, berada dalam satu DesaKecamatan, namun apabila tidak
memungkinkan dapat menambah pada wilayah DesaKecamatan yang berdampingan sehingga mencapai luasan yang ditentukan,
mempunyai potensi untuk pengembangan kedelai dan anggota kelompok taninya responsif terhadap penerapan teknologi.
Luasan terkecil untuk kegiatan PAT-PIP kedelai minimal 5 ha. Dengan diberikannya bantuan sarana produksi, akan mendukung
percepatan peningkatan produksi kedelai nasional, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
D. PEMANFAATAN DAN PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI
KEDELAI 1.
Pemanfaatan Bantuan Pemerintah
Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi kedelai dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan intensiikasi dan ekstensiikasi
peningkatan produksi kedelai, dengan tujuan sebagai berikut:
50
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
a. Bantuan Pemerintah Kegiatan Intensiikasi Kedelai
dimanfaatan untuk:
1 Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya
kedelai sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat produktivitas tinggi
2 Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani
kedelai 3
Meringankan beban petani dalam mengeluarkan biaya usaha tani kedelai
4 Dilaksanakan pada lokasi PAT tahun sebelumnya atau
pada lokasi yang produktivitasnya masih di bawah rata- rata KabupatenKota.
5 Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompok
taniGapoktan pelaksana intensiikasi kedelai maksimal senilai Rp. 1.000.000,- per hektar sudah termasuk
pajak, sedangkan khusus untuk wilayah Indonesia Timur Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat
maksimal senilai Rp. 1.660.000,00 per hektar sudah termasuk pajak dan untuk pelaksana pilot proyek
penerapan teknologi Budidaya Jenuh Air BJA akan di berikan dana maksimal senilai Rp. 4.472.500,00 per
hektar sudah termasuk pajak, serta sarana pendukung pembuatan saluran BJA senilai Rp 2.000.000,-ha.
6 Bantuan Pemerintah diperuntukkan bagi pengadaan
sarana produksi yaitu benih kedelai bersertiikat dan rhizobium.
51
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
7 Untuk areal pasang surut di luar pulau Jawa, diberikan
juga sarana produksi berupa bahan organik atau kapur pertanian
8 Untuk penerapan teknologi budidaya jenuh air sarana
produksi yang di berikan berupa benih kedelai, pupuk an organik bersubsidi NPK, SP-36, Urea, KCL,
Rhizobium, Pestisida organikanorganik, herbisida dan kapur pertanian.
9 Alokasi paket bantuan per hektar meliputi jenis, volume
dan harga bantuan sarana produksi ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA masing-masing Satker.
10 Komponen sarana produksi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing masing daerah berdasarkan
rekomendasi teknis setempat spesiik lokasi. Harga setiap komponen saprodi disesuaikan dengan harga
yang berlaku di daerah masing-masing.
11 Apabila dana bantuan saprodi setelah dilaksanakan pengadaan masih tersisa, maka sisa dana tersebut
harus disetor ke Kas Negara.
b. Bantuan Pemerintah Kegiatan Ekstensiikasi Kedelai
dimanfaatan untuk:
1 Memperluas areal tanam kedelai untuk meningkatkan
luas panen dan produksi. 2
Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani kedelai