19
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
Skenario peningkatan produksi 2016 dapat terealisasi apabila seluruh faktor kunci dan pendukung peningkatan produksi berikut ini dapat
dipenuhi: 1. Fasilitasi Pemerintah dalam penyediaan bantuan sarana produksi
2. Penetapan kebijakan harga beli kedelai petani dan jaminan pasar 3. Pengaturan importasi kedelai dan penerapan tarif bea masuk
impor kedelai 4. Kondisi iklim yang mendukung pertanaman kedelai
5. Dukungan nyata Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan
B. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Intensiikasi Kedelai
Sasaran pelaksanaan program intensiikasi kedelai tahun 2016 terdiri dari dua kegiatan yaitu melalui penerapan teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT seluas 306.000 ha 30 Provinsi, 238 KabupatenKota dan teknologi Budidaya Jenuh
Air BJA seluas 10.000 ha 6 Provinsi, 9 Kabupaten. Luas satu unit intensiikasi kedelai minimal 10 ha. Untuk memfasilitasi
pelaksanaan intensiikasi kedelai, Pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi dan pendampingan petugas
penyuluh mantri tani, TNI AD, perguruan tinggi maupun pendamping lainnya.
Sarana produksi yang diberikan antara lain benih kedelai dan rhizobium. Jenis dan dosis bantuan sarana produksi disesuaikan
20
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
dengan rekomendasi setempat spesiik lokasi. Untuk areal pasang surut di luar pulau Jawa, diberikan juga sarana produksi
berupa bahan organik atau kapur pertanian. Sedangkan untuk penerapan teknologi BJA sarana produksi yang diberikan berupa
benih kedelai, pupuk an organik bersubsidi meliputi NPK, SP-36, Urea, KCL, Rhizobium, Pestisida organikan-organik, herbisida
dan kapur pertanian. Pengadaanpembelian pupuk an organik harus pupuk bersubsidi yang disediakan oleh Pemerintah.
Dana yang akan diberikan kepada kelompoktani pelaksana intensiikasi kedelai maksimal senilai Rp. 1.000.000,00 per hektar,
khusus untuk wilayah Indonesia Timur Maluku, Maluku Utara,
Papua dan Papua Barat maksimal senilai Rp. 1.660.000,00 per hektar dan untuk pelaksana penerapan teknologi Budidaya Jenuh
Air BJA akan di berikan dana maksimal senilai Rp. 4.472.500,00 per hektar, selain sarana produksi tersebut diberikan juga sarana
pendukung pembuatan saluran BJA senilai Rp 2.000.000,- ha. Dana untuk pengadaan sarana pendukung penerapan teknologi
BJA dan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani, adapun dananya akan diberikan oleh bendahara
satuan kerja dinas setempat kepada kelompoktani secara tunai. Sarana produksi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing
masing daerah berdasarkan rekomendasi teknis setempat spesiik lokasi. Benih kedelai yang akan ditanam pada kegiatan
intensiikasi harus bersertiikat, apabila tidak tersedia benih bersetiikat, dapat menggunakan benih unggul bermutu, namun
21
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
pembelian benih unggul tersebut menggunakan dana swadaya
petani. Dana benih yang tidak terpakai dapat digunakan untuk sarana produksi lain kecuali pupuk an organik.
2. Ekstensiikasi melalui Perluasan Areal Tanam dengan cara Peningkatan Indeks Pertanaman PAT-PIP
Kegiatan ekstensiikasi dilaksanakan dengan cara melakukan Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman PAT-
PIP kedelai yang diarahkan untuk menambah luas tanam kedelai sehingga terjadi peningkatan luas tanam, luas panen dan produksi.
Kegiatan PAT-PIP dilaksanakan pada lahan sawah maupun lahan kering dengan memanfaatkan lahan terlantar bera, lahan bukaan
baru, kerjasama pemanfaatan lahan perhutani, hutan tanaman rakyat, perkebunan, lahan transmigrasi dan lahan potensial
lainnya dengan sistem monokultur maupun tumpangsari. Khusus untuk usahatani kedelai dengan sistem tumpangsari
yang dilaksanakan di lahan Perhutani, Inhutani, PTPN ataupun Perkebunan, perlu diperhatikan cara perhitungan realisasi tanam
pelaksanaan program pengembangan kedelai, karena terdapat 2 atau 3 tanaman dalam satu-satuan lahan.
Kegiatan ekstensiikasi Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman PAT-PIP kedelai tahun
2016, direncanakan seluas 384.000 di 28 Provinsi pada 218