47
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
d. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun
2010, tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. e.
Peraturan Presiden No.4 tahun 2015, Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang
Pengadaan BarangJasa Pemerintah f.
Peraturan Menteri keuangan Nomor 168PMK.052015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian NegaraLembaga
3. Arah Pemberian Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah terdiri dari 7 bentuk bantuan, meliputi Pemberian Penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi
guru dan tunjangan lainnya; Bantuan operasional; Bantuan SaranaPrasarana; bantuan rehabilitasipembangunan gedung
bangunan; dan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran
PA. Bentuk Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi kedelai
adalah Bantuan SaranaPrasarana, berupa bantuan paket sarana produksi terdiri dari benih kedelai, rhizobium, dan bahan organikkapur
pertanian sesuai spesiikasi lokasi, yang diberikan kepada kelompok tanigabungan kelompok tani pelaksana kegiatan intensiikasi dan
ekstensiikasi secara gratis.
48
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2016
Jumlah luas areal tanam yang dialokasikan bantuan sarana produksi kegiatan intensiikasi seluas 306.000 hektar tersebar
di 30 Provinsi, 238 KabupatenKota, dan penerapan teknologi
Budidaya Jenuh Air BJA seluas 10.000 ha tersebar di 6 Provinsi, 9 Kabupaten. Luas areal tanam satu unit intensiikasi
kedelai minimal sebesar 10 ha. Untuk kegiatan ekstensiikasi Perluasan Areal Tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman
PAT-PIP seluas 384.000 hektar, tersebar di 28 Provinsi pada 218 KabupatenKota.
Lokasi pelaksanaan intensiikasi kedelai, diprioritaskan pada areal PAT tahun sebelumnya atau pada lokasi yang memiliki
areal tanam dengan produktivitas masih di bawah rata-rata produktivitas tingkat Kabupaten. Tipe lahan dapat berupa lahan
sawah irigasi, sawah tadah hujan, lahan kering dan sawah pasang surut, bukan daerah endemis hama dan penyakit, bebas
dari bencana kekeringan, kebanjiran dan sengketa. Lokasi intensiikasi kedelai di Kabupaten diusahakan berada pada
satu kawasan agar luasan minimal 100 ha, berada dalam satu
DesaKecamatan, namun apabila tidak memungkinkan dapat menambah pada wilayah DesaKecamatan yang berdampingan
sehingga mencapai luasan yang ditentukan, mempunyai potensi untuk pengembangan kedelai dan anggota kelompok taninya
responsif terhadap penerapan teknologi. Hamparan terkecil untuk kegiatan intensiikasi kedelai minimal 5 ha.