Ketersediaan Sarana Produksi dengan 6 Tepat

6 2. Penggunaan benih bermutu dari varitas unggul 3. Penyiapan lahan tepat waktu dan baik 4. Pemupukan berimbang 5. Perbaikan teknik budidaya 6. Pengendalian organisme pengganggu tanaman OPT 7. Mengurangi kehilangan hasil pada saat pane 8. Pemanfaatan air secara efisien 9. Penyediaan Modal Usaha 10. Harga yang merangsang petani.

1. Ketersediaan Sarana Produksi dengan 6 Tepat

Untuk memudahkan petani menerapkan anjuran paket teknologi tepat guna dan spesifik lokasi, maka sarana produksi seperti benih, pupuk dan pestisida harus tersedia sesuai dengan enam tepat yaitu tepat waktu, tepat jenis, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu dan tepat penggunaan. Namun hingga saat ini petani belum seluruhnya menggunakan sarana teknologi produksi seperti benih bermutu, pupuk, pemanfaatan air, dan pestisida dengan berbagai alasan bahwa tidak tersedia saat dibutuhkan, harganya tidak terjangkau, dan dengan pemakaian sarana teknologi seadanya dianggap sudah cukup layak untuk mendukung berlangsungnya usahatani. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya dan alternatif agar petani mau dan menyadari pentingnya pemakaian sarana produksi yang lengkap dan penerapan teknologi produksi secara baik dan benar dalam rangka peningkatan produktivitas dan pendapatannya. Penyediaan benih dapat dilakukan dengan mendorong tumbuhnya penangkar benih di dalam kelompok tani sekaligus memperkenalkan sertifikasi benih. Hal ini dapat ditempuh melalui pola kemitraan dengan koptan, gapoktan, UPB, BUMN atau mandiri. Sasaran produksi benih disesuaikan dengan kebutuhan kelompok dalam areal kelompok tani, maupun untuk memenuhi kebutuhan diluar areal desa, kecamatan, dan kabupaten. Penyediaan pupuk dan pestisida dapat dilakukan kerja sama stake holder atau pemilikdistributor produk. Selain itu dapat dilakukan 7 dengan membimbing petani membuat pupuk organik dari sisa tanaman dan pestisida nabatibiologi untuk pengendalian OPT.Untuk mendukung penyediaan sarana produksi sesuai dengan sasaran enam tepat maka perlu direncanakan dan ditetapkan lebih awal sasaran yaitu luas areal tanam, areal panen, produktivitas, kebutuhan benih, pupuk, serta modal usaha tani yang dibutuhkan. Penentuan sasaran tersebut disusun dari tingkat kelompok tani, tingkat desa, tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten,

2. Benih