13
E. Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Petani
Penyuluhan pertanian adalah merupakan kegiatan pendidikan yang berusaha untuk menimbulkan perubahan perilaku sasaran. Belajar bagi
petani mengandung tekanan rangkap yaitu pencapaian perkembangan individu dan peningkatan partisipasi sosial dari pada individu. Menurut Van
den Ban Hawkins, 1999 bahwa proses belajar adalah pekerjaan mengumpulkan atau memperbaiki kemapuan untuk membentuk suatu pola
perilaku yang diperoleh melalui pengalaman dan praktek.
Menurut Suriatna 1987 bahwa hasil belajar akan nampak pada perubahan
–perubahan perilaku perilaku. Perubahan-perubahan yang
diharapkan dapat terjadi adalah:
a. Pengetahuan baik jenis maupun jumlahnya. b. Keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan
keperluannya. c. Kecakapan dalam berpikir untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari.
d. Sikap yaitu kecenderungan untuk : 1. Tidak berperasangka terhadap hal-hal yang belum dikenal
2. Mencoba sesuatu yang baru. 3. Mau bergotong royong dalam menyelesaikan masalah .
4. Menimbulkan sikap- swadaya dan swadaana. Ndraha 1997 mengatakan bahwa manusia menunjukkan berbagai
sikap terhadap pekerjaan dan sikap terhadap pekerjaan bisa berubah karena berada dalam ruang kognitif. Sikap terhadap pekerjaan dipengaruhi dua faktor
yaitu faktor yang pertama adalah pengetahuan dan informasi kerja, dan faktor yang kedua adalah kesadaran akan kepentingan. Sikap adalah
perasaan, pikiran dan kecenderungan evaluatif sesorang yang bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya Van den
Ban Hawkins, 1999. Pendidikan kepada petani tidak cukup hanya dengan memberikan
tambahan pengetahuan saja, betapun pengetahuannya bertambah , jika sikapnya masih tidak percaya diri , masih tertutup terhadap suatu inovasi ,
maka tidak akan terjadi perubahan perilaku Suriatna, 1987.
14 Perilaku petani yang bekerja menanam bibit, menggunakan pupuk, dan
lain-lain yang dilakukan hanya seadanya, dapat diberikan tambahan pengetahuan cara menggunakan bibit unggul, cara pemberian pupuk
berimbang dan lain-lain, namun perubahan perilaku petani belum tentu terjadi kalau petani tersebut tidak mau merubah sikapnya yang tertutup dan takut
melakukan sesuatu yang lain dari pada yang dikenalnya secara turun temurun. Begitu juga sebaliknya jika petani mau merubah sikapnya tetapi tidak
memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan untuk menanam bibit yang baik dan benar, menggunakan pupuk yang sesuai maka perubahan
perilkau tidak terjadi Van den Ban Hawkins, 1999. Suriatna 1987 mengatakan bahwa walaupun petani sudah memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan mau merubah sikapnya yang tertutup tetapi tidak tersedia sarana yang mendukung untuk mewujudkan hal yang baru
dalam praktek kehidupan sehari-hari, maka perubahan perilaku juga belum memungkinkan. Perubahan perilaku dapat terjadi secara utuh, jika proses
belajar petani digalakkan melalui usaha perubahan sikap, harus diusahakan melalui pemberian pengetahuan baru, harus dijelaskan melalui latihan
kerampilan baru dan harus diadakan penyediaan sarana baru.
F. Kerangka Pikir