BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAYU 2.1.1 Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah di proses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini adalah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di
hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian- bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan.
Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. J.F.Dumanauw.1990
2.1.2 Komponen Kimia Kayu
Kayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun terutama atas karbon, hidrogen dan oksigen.Tabel 2.1 merinci komposisi kimia suatu kayu dari Amerika Utara yang khas,
dan terlihat bahwa karbon merupakan elemen yang dominan atas berat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Komposisi unsur kayu Unsur
Berat Kering Karbon
49 Hidrogen
6 Oksigen
44 Nitrogen
Sedikit Abu
0,1 Tambahan pula kayu mengandung senyawa anorganik yang tetap tinggal setelah terjadi
pembakaran pada suhu tinggi pada kondisi oksigen yang melimpah; residu semacam ini dikenal sebagai abu. John G.1987
2.1.3 Sifat-sifat Kayu
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda. Bahkan kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat yang berbeda. Ada beberapa sifat
yang umum yang terdapat pada semua kayu, yaitu: a.
Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa
dan hemiselulosa unsur karbohidrat serta berupa lignin non-karbohidrat. b.
Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar terutama jika kayu keadaanya kering.
c. Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar,
terutama jika kayu dalam keadaan kering.
Universitas Sumatera Utara
1.Sifat Fisik Kayu Beberapa hal yang tergolong dalam sifat fisik kayu adalah:berat jenis, keawetan
alami, warna, higroskopik, kekerasan dan lain-lain. a.
Berat Jenis Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara minimum 0,20
hingga 1,28. Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya. Berat jenis
ditentukan antara lain oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori.
b. Keawetan alami kayu
Keawetan kayu alami adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar, seperti; jamur, rayap, cacing laut dan makhluk lainnya.
Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya suatu zat didalam kayu zat ekstraktif yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu,
sehingga perusak tersebut tidak sampai masuk dan tinggal didalamnya serta merusak kayu.
c. Warna kayu
Ada beraneka macam warna kayu, antara lain: warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain
sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
d. Higroskopik
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Makin lembab udara disekitarnya maka makin tinggi pula
kelembaban kayu sampai tercapai kesetimbangan dengan lingkungannya. 2.Sifat Kimia Kayu
Komponen kimia didalam kayu mempunyai arti yang penting, karena menentukan kegunaan suatu jenis kayu. Pada umumnya komponen kimia kayu terdiri dari 3 unsur,
yaitu: a.Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa.
b.Unsur non-karbohidrat terdiri dari lignin. c.Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan dinamakan zat
ekstraktif. Menurut Edwin Sutemeister 1971 secara kimia kayu terdiri dari empat kompenen
yaitu sellulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif. Tujuan utama proses pembuatan pulp adalah menghilangkan lignin dari kayu untuk mendapatkan yang kurang lebih
bebas dari lignin. Berdasarkan perbedaan komposisi keempat komponen penyusun kayu dan jenis kayu, kayu digolongkan menjadi dua golongan yaitu; kayu keras hardwood
dan kayu lunak softwood. Fengel,D.1995 Secara umum, perbedaan kayu keras dan kayu lunak dapat diuraikan sebagai
berikut: 1.
Kayu keras mempunyai serat pendek sedangkan kayu lunak mempunyai serat lebih panjang.
Universitas Sumatera Utara
2. Kayu keras mempunyai ukuran lebar daun kira-kira 1-3 mm, dan ukuran
lebar untuk kayu lunak kira-kira 1,5-2,0 mm. 3.
Hanya kayu keras yang memiliki pembuluh. Sel-sel angkutan yang di bentuk secara khusus yang dikenal sebagai unsur-unsur pembuluh ini didalam kayu
keras volumenya cukup besar, tetapi tidak pernah terdapat didalam kayu lunak.
4. Jari-jari yang lebar pada sejumlah kayu keras berlawanan dengan jari-jari
yang sempit dan seragam pada kayu-kayu lunak. Sjostrom E.1995 Secara umum kayu keras lebih banyak mengandung sellulosa, hemiselulosa, dan zat
ekstraktif dibandingkan dengan kayu lunak tetapi kandungangan ligninnya lebih sedikit.
2.2 Komposisi Komponen Kayu