Hidrogen Peroksida merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. H
2
O
2
larut sangat baik dalam air. Dalam kondisi normal hidrogen peroksida sangat stabil, dengan laju dekomposisi yang sangat rendah. Salah satu
keunggulan hirogen peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu yang berbahaya.
http:Sifat-sifat H
2
O
2.
com2009hidrogen peroksida.html
2.7 Tahapan Proses Pemutihan
Operasi pemutihan Bleaching terdiri dari 4 tahap,yaitu: 1.
Khlorinasi DO : Reaksi dengan elemen Khlorin dalam suasana
Asam 2.
Ekstraksi Oksidasi EO : Ekstraksi Oksidasi yang diperkuat dengan hidrogen peroksida
3. Khlorin Dioksida D1
: Reaksi dengan Khlorin Dioksida dalam suasana asam
4. Hidrogen Peroksida EP2 : Reaksi dengan Hidrogen Peroksida yang
diperkuat dengan kaustik soda dalam suasana basa.
2.7.1 Tahap Khlorinasi
Bubur pulp yang belum diputihkan diencerkan dengan air hingga konsistensinya menjadi 3,5-4 dalam storage tank. Kemudian dari tangki ini bubur pulp dipindahkan
Universitas Sumatera Utara
ke menara DO. Pada saat pemindahan maka ditambahkan CLO
2
sebanyak 14-20 literton bubur pulp, dan diaduk dengan chlorinizing mixer.
Bila konsistensinya tinggi maka ditambahkan airdilusi. Lamanya pecampuran berkisar 27-30 menit dengan temperatur 60-65
o
C dan pH 2,2 dan konsistensi 2,3-5. Selanjutnya bubur pulp dicuci dalam chlorination washer I, cara kerjanya sama
dengan washer yang digunakan sebelum memasuki screening. Sebagai pencuci digunakan air sekaligus sebagai pengencer larutan untuk mengurangi konsistensi. Sisa
air pencuci ditampung dalam filtrate tank dan bubur pulp yang sudah dicuci dilewatkan
ke proses ekstraksi.
2..7.2 Tahap Ekstraksi
Tujuan utama dari alkali ekstrasi adalah melarutkan komponen-komponen penyebab warna yang memungkinkan besar larut dalam larutan alkali yang hangat.
Kelarutan klorinat dan lignin yang teroksidasi, dan kompoenen lainnya meningkatkan tingkat keputihan dalam tahap pemutihan berikutnya.
2.7.3 Tahap D1
Pulp berasal dari tahap ekstrasi selanjutnya dilakukan proses pemutihan dengan menggunakan CLO
2
. reaksi ini berlangsung pada menara D1, dan suhu yang harus dijaga adalah 75-80
o
C , konsistensi 10 dan pH 3,5-4, dengan sistem kerja bahwa yang pertama masuk akan pertama keluar.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4 Tahap EP2
Tahap ini menggunakan CLO
2
, yang merupakan tahap penyempurnaan dari proses pemutihan dimana target brightness yang ingin dicapai adalah sekitar 88 ISO.
Reaksi ini berlangsung pada pH 10,3-10,5, pada temperatur 82-85
O
C . Bahan kimia yang digunakan pada tahap ini adalah NaOH dan Hidrogen peroksida H
2
O
2
. NaOH berfungsi untuk memisahkan CLO
2
dengan lignin, sehingga lignin dapat kembali direaksikan dengan menggunakan hidrogen peroksida. H
2
O
2
berfungsi mengikat kembali lignin yang masih terkandung didalam pulp. Penambahan hidrogen peroksida
dan sodium hidroksida harus pada jumlah tertentu agar dapat mempertahankan konsistensi pulp 10-12 semua proses ini berlangsung pada menara ekstraksi.
Selanjutnya pulp dicuci dan diencerkan pada washing dan filtratnya ditampung untuk diteruskan ketahap D1. Variabel-variabel pada proses ekstraksi adalah konsistensi,
temperatur, waktu retensi, dan brightness.
2.8 Sifat-sifat Hidrogen Peroksida