Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia

LPMA Ciganjur RT00205 Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630. Waktu : 28 Maret – 31 juni 2008 Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, penulis akan menganalisis hasil yang ada sehinggga dapat mengidentifikasi kebutuhan sistem.

3.1.3. Metode Kuisioner

Metode ini akan dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada 40 responden kaum pria berdasarkan spesifikasi pengguna yang akan dibagi menjadi 4 kategori diantaranya: A : Kategori anak B : Kategori terdidik dan memiliki background keagamaan C : Kategori terdidik dan tidak memiliki background keagamaan D : Kategori tidak terdidik dan tidak memiliki background keagamaan Setiap butir pertanyaan dalam kuisioner merupakan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa. Butir pertanyaan akan ditentukan berdasarkan manfaat penelitian yang merupakan indikator dari tujuan penelitian.

3.2. Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia

Sedangkan untuk pembuatan aplikasi penulis akan menggunakan metode pengembangan multimedia menurut Luther yang dikutip oleh Hadi 27 Sutopo 2002 yang terdiri dari enam tahap, yaitu konsep concept, perancangan design, pengumpulan bahan material collecting, pembuatan assembly, tes testing, dan distribusi implementation. Seperti pada gambar dibawah ini Gambar 7. Siklus Pengembangan Aplikasi Multimedia Tahap pengembangan apikasi tersebut akan dijelaskan secara rinci seperti dibawah ini: Gambar 8. Tahapan Pengembangan Aplikasi 28

3.2.1. Konsep Concept

Penulis akan menentukan tujuan dari aplikasi pada tahap ini, yakni tahap konsep concept, yakni tahap awal dimana aplikasi ini akan dibuat berdasarkan dengan metode Luther tersebut. Yang termasuk di dalamnya adalah identifikasi pengguna, macam aplikasi informasi, media pembelajaran, hiburan, pelatihan, dan lain-lain. Adapun tahap konsep yang penulis lakukan adalah: • Menentukan tujuan, pada tahap ini ditentukan tujuan dari pembuatan aplikasi. • Deskripsi konsep aplikasi yang akan dibuat dengan menentukan jenis aplikasi presentasi, interaktif, dan lain-lain, dan spesifikasi umum.

3.2.2. Perancangan Design

Maksud tahap ini adalah penulis akan membuat spesifikasi secara rinci mengenai arsitektur proyek, serta gaya dan kebutuhan material yang digunakan untuk proyek. Spesifikasi yang akan dibuat berdasarkan pada langkah berikut: • Perancangan storyboard • Perancangan bagan alir flowchart view • Desain arsitektur navigasi • Perancangan diagram transisi state transition diagram • Perancangan antar muka user interface 29

3.2.3. Pengumpulan Bahan Material Collecting

Pada tahap ini penulis akan melakukan pengumpulan bahan seperti gambar, animasi, suara serta animasi yang diperlukan untuk tahap berikutnya. Bahan-bahan yang akan digunakan untuk kebutuahan aplikasi, diperoleh dari membuat sendiri dengan menggunakan beberapa program, seperti: Macromedia Firework MX, Macromedia Flash MX, Macromedia Director MX dan Adobe Photoshop 7.0.

3.2.4. Pembuatan Assembly

Merupakan tahap dimana seluruh obyek multimedia akan dibuat. Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard, flowchart view, struktur navigasi, state diagram transision dan perancangan antarmuka. Pada tahap ini software yang akan digunakan untuk membangun aplikasi adalah Macromedia Director yang didukung dengan Macromedia Flash, Adobe Photoshop dan Wave pad.

3.2.5. Tes Testing

Tahap tes dilakukan setelah selesai tahap pembuatan dan seluruh data telah dimasukan. Tes aplikasi akan dilakukan kepada orang yang ahli dibidang multimedia dan menguasai ilmu fiqih hususnya tentang hukum dan tata cara shalat. Fungsi dari pengetesan adalah memastikan bahwa hasil pembuatan aplikasi tuntunan shalat berbasis multimedia untuk mengetahui apakah tata cara shalat di dalam aplikasi ini sudah baik dan benar dan dapat dijadikan 30 pedoman bagi user yang ingin menggunakannya sebagai alat bantu untuk mempelajari shalat, mengetahui apakah program aplikasi dapat berjalan dengan baik serta digunakan sebagai jaminan bahwa program aplikasi ini terbebas dari kesalahan, baik dari kesalahan script atau tuntunan shalat itu sendiri. Pada tahap tes ini penulis akan melakukan kepada bapak Drs. Tabah Rosyadi, MA. dan bapak Ir. Adil Siregar, selaku dosen Agama dan dosen Multimedia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang merupakan orang-orang yang ahli dibidang Multimedia dan Hukum fiqih Islam untuk memperoleh jaminan bahwa program aplikasi terbebas dari kesalahan script.

3.2.6. Implementation Distribution

Tahap implementasi atau distribuís merupakan tahap dimana evaluasi terhadap suatu produk multimedia dilakukan. Dengan dilakukanya evaluasi akan dapat dikembangkan sistem yang lebih baik dikemudian hari Ariesto Hadi Sutopo, 2002:223. Disinilah siklus pengembangan multimedia menurut Luther terus berputar, karena bertujuan untuk dapat dikembangkan menjadi sistem yang lebih baik lagi nantinya. Pada tahap ini akan dilakukan implementasi serta evaluasi terhadap aplikasi multimedia. Implementasi aplikasi multimedia dipahami sebagai proses yang akan menentukan apakah aplikasi multimedia mampu beroperasi dengan baik dan mengetahui apakah para pemakai bisa mandiri dalam pengoperasiannya, baik 31 32 dalam penggunaan maupun penilaian. Implementasi akan dilakukan kepada pengguna sesuai dengan spesifikasi pengguna yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa tahap implementasi dan evaluasi yang penulis lakukan adalah: • Membahas hasil tampilan dari aplikasi yang telah dibuat • Menerangkan cara pengoperasian program • Melakukan evaluasi program Tahap implementasi atau distribuís merupakan tahap dimana evaluasi terhadap statu produk multimedia dilakukan • Interaktif : Menggunakan link baik berupa tombol, gambar maupun teks yang dapat berpindah dari satu halaman ke halaman lain

4.2.1. Pembahasan Perancangan Design

Tahap ini merupakan tahap perancangan aplikasi, dimana perancangan tersebut berupa perancangan storyboard, perancangan flowchart view, perancangan arsitektur navigasi, perancangan diagram transisi state transition diagram dan perancangan antar muka user interface.

4.2.1.1. Pembahasan Perancangan Storyboard

Secara umum rancangan storyboard dalam aplikasi Tuntunan Shalat Berbasis Multimedia ini adalah: Storyboard Modul : 1 Halaman : Pembuka Nama File : INTRO. dir Gambar : Halaman1.jpg Audio : Subhanallah.mp3 Menu Utama Gambar kegiatan shalat Navigasi Menu Utama : Untuk masuk ke halaman Menu Utama Keluar : Untuk keluar dari aplikasi Notes : Halaman pembuka merupakan halaman Awal dari aplikasi ini, dimana dalam halaman ini hanya terdapat satu tombol, yaitu menu utama untuk menuju ke halaman selanjutnya. Gambar 9. Storyboard Halaman Pembuka 46

BAB IV PEMBAHASAN