Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Proses Penelitian Lapangan

Peneliti melakukan pengumpulan data dimulai dari tanggal 25 September- 30 September 2015. Peneliti melakukan penelitian dengan menghubungi terlebih dahulu responden peneliti, lalu berjumpa dan mengisi kuesioner penelti. Mengingat responden penelitian ini merupakan rekan-rekan satu jurusan peneliti, sehingga peneliti sedikit dimudahkan dalam melakukan pengumpulan data. Responden cukup antusias dalam mengisi kuesioner peneliti mengingat cukup menariknya judul penelitian yang peneliti ambil Dalam melakukan penelitian, peneliti menemukan beberapa kendala dimana ada beberapa responden tidak dapat mengisi secara langsung kuesioner penelitian yang telah peneliti siapkan. Sehingga sebuah solusi cepat kemudian diambil yaitu peneliti menggunakan kuesioner online yang peneliti buat untuk akhirnya dapat diisi oleh responden tersebut. Penggunaan kuesioner online sangat terpaksa peneliti gunakan mengingat ada beberapa responden yang tidak dapat ditemui secara langsung akibat adanya tugas kampus sehingga diserahkan lah kuesioner online tersebut. Kuesioner online yang telah diisi oleh responden kemudian peneliti olah sama dengan kuesioner yang lain. Data-data yang ada di dalam kuesioner online tetap peneliti masukkan ke dalam tabel Fortron Cobol dan masuk ke dalam hitungan peneliti. Peneliti menggunakan hitungan manual dalam menganalisis setiap data yang ada. Penggunaan cara manual ini peneliti lakukan agar dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana cara mengolah data mentah dari sebuah penelitian. Penggunaan teknik analisis tabel tunggal juga 48 merupakan sebuah teknik yang tidak membutuhkan sebuah aplikasi untuk melakukan penghitungan. Dalam proses nya peneliti melakukan klasifikasi data ke dalam beberapa sub. Dimana klasifikasi tersebut berdasarkan pertanyaan dan juga jawaban yang ada. Setelah data tersebut diklasifikasikan, peneliti kemudian melakukan penghitungan jumlah jawaban yang dberikan peneliti dari setiap pertanyaan kemudian membulatkannya ke dalam hitungan persen sehingga di dapat sebuah gambaran jelas mengenai jumlah responden yang memberikan jawaban di dalam penelitian. Peneliti akhirnya dapat menyelesaikan pengolahan data seluruh responden tanpa kendala berarti lagi sehingga dapat segera dimasukkan ke dalam skripsi dan melengkapinya dengan penjelasan-penjelasan berdasarkan data yang ada.

4.1.2 Sekilas Mengenai Iklan Djarum 76 Versi Jin

Djarum adalah salah satu brand penghasil rokok yang terkenal di Indonesia. Sebagai brand ternama, Djarum senantiasa melakukan komunikasi pemasaran untuk menjaga eksistensinya, juga untuk mempertahankan hubungan dengan pengguna maupun masyarakat secara umum. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan brand ini adalah periklanan, baik melalui media televisi maupun cetak. Selain untuk membedakan dengan konsep iklan rokok yang lain, sosok Jin yang lucu dimunculkan sebagai ikon dalam iklan Djarum 76 agar para penonton ini bisa cepat menangkap isi pesan iklan ini, mengingat iklan ini hanya berdurasi 28 detik atau dengan kata lain sebagai reminder. Berdasarkan slogan “Yang Penting Hepiii...”, iklan ini dibuat dengan konsep cerita ringan dan berisi lelucon-lelucon yang bisa didengar di sekitar kita sehari-hari serta disesuaikan dengan sasaran iklan ini yaitu kalangan masyarakat sub-urban. Konsep cerita yang digunakan dalam iklan Djarum tidak hanya sekedar berisi lelucon saja, tapi juga berisi kritik sosial, seperti dalam iklan Djarum 76 versi Wakil Rakyat ini yang diangkat dari kejadian-kejadian yang terjadi di pemerintahan Indonesia, atau seperti iklan Djarum 76 sebelumnya yang mengangkat isu korupsi dengan memunculkan talent yang mirip tokoh Gayus di 49 dalamnya. Pemunculan Jin sebagai ikon iklan Djarum 76 ternyata mendapat respon yang bagus sehingga sosok Jin lucu ini masih digunakan menjadi icon iklan Djarum 76 sampai saat ini. Di masa yang sudah sangat modern dan penuh dengan campur tangan teknologi,banyak produsen-produsen produk yang berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi dalam pemasaran produk mereka. Iklan merupakan sebuah kebutuhan primer yang tidak dibantah lagi. Iklan kini tidak lagi hanya mengandalkan gambar-gambar saja namun sudah merambah dunia visualisasi. Iklan televisi kini menjelma sebagai raksasa dari setiap promosi sebuah produk. Berbagai inovasi telah dilakukan agar setiap iklan yang dihasilkan dapat diingat maupun menjadi simbol dari produk tersebut. Berbicara kesuksesan , Djarum 76 seperti yang telah dijabarkan sebelumnya telah sukses menciptakan branding produk mereka sendiri melalui iklan jin nya. Kini saat kita melihat televisi, sudah ada beberapa iklan yang berusaha mengikuti kesuksesan dari Djarum 76 dengan menyelipkan humor ke dalam iklan nya sendiri. Namun terlepas dari itu semua, Djarum 76 tetaplah menjadi contoh original dari sukses nya inovasi mereka dalam beriklan. Televisi merupakan salah satu media efektif untuk menyampaikan informasi, dalam hal ini informasi yang dimaksud yaitu iklan. Iklan yang ditayangkan dengan menggunakan jasa televisi sangat beragam, diantaranya adalah iklan rokok Djarum 76. Sejauh ini hampir semua iklan rokok di televise pada umumnya menampilkan laki-laki macho, pemberani, dan pahlawan; iklan rokok pada umumnya terlihat jelas sisi maskulinitasnya, misalnya aktivitas olahraga menantang, memperlihatkan otot, kejantanan, dan kebranian yang kebanyakan dilakukan di alam bebas. Iklan produk rokok termasuk kedalam kategori iklan yang terbatas dalam menvisualisasi kelebihan produknya dibandingkan iklan lainnya. Iklan rokok hanya boleh menampilkan image atau citra produk tanpa adanya perwujudan dari produk rokok tersebut. Banyak produk iklan rokok yang lari dengan menggunakan pendekatan citra. Peraturan tentang iklan rokok di televisi tercantum dalam Etika Pariwara Indonesia Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, sebagai berikut: 50 1. Tidak merangsang atau menyarankan orang untuk merokok; 2. Tidak menggambarkan atau menyarankan bahwa merokok memberikan manfaat bagi kesehatan; 3. Tidak memperagakan atau menggambarkan dalam bentuk gambar, tulisan, atau gabungan keduanya, bungkus rokok-rokok, atau orang sedang merokok, atau mengarah pada orang yang sedang merokok; 4. Tidak ditujukan terhadap atau menampilkan dalam bentuk gambar atau tulisan, atau gabungan keduanya, anak, remaja, atau wanita hamil; 5. Tidak mencantumkan nama produk yang bersangkutan adalah rokok; 6. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia semakin mempersempit ruang untuk menampilkan ide-ide atau konsep-konsep yang lebih kreatif, sehingga memaksa iklan rokok yang ditayangkan di media televisi tanpa harus menampilkan bentuk dan perwujudan rokok akan tetapi dapat mengetahui jenis produk yang diiklankan. Kreativitas sangat diperlukan dalam beriklan terutama pada media televisi, semakin menarik iklan yang ditampilkan maka akan semakin banyak khalayak yang tertarik dengan iklan tersebut. Beberapa iklan rokok mencoba menampilkan kreativitas dan pencitraan melalui iklannya, bermacam- macam iklan dibuat agar iklan rokok tetap ada di benak konsumen tanpa harus menampilkan produk rokok itu sendiri. Para pengiklan juga beralih menggunakan humor dengan harapan akan bisa mencapai berbagai tujuan komunikasi untuk memperoleh perhatian, membimbing pemahaman konsumen tentang pernyataanpernyataan produk, mempengaruhi sikap, meningkatkan reliabilitas dari pernyataan yang diiklankan, dan akhirnya menciptakan tindakan pembelian oleh pelanggan. Iklan Djarum 76 sendiri mempunyai kreativitas tersendiri dalam menampilkan iklannya, yaitu dengan cara menampilkan sisi humor serta pesan-pesan realita pada kehidupan masyarakat. Tokoh utama dalam iklan Djarum 76 ditampilkan dengan sesosok jin yang dimana setiap bertemu orang yang menggosok lampunya akan dikabulkan permintaannya, dari sinilah pengembangan ide kreatif dimunculkan sisi humor realita kehidupan masyarakat, yang mampu menarik audiensnya untuk menonton iklan tersebut dan sadar akan adanya produk Djarum 76. 51 Tagline Yang Penting Hepiii... merupakan representasi dari ide kreatif yang dihasilkan dengan porsi yang pas dan menghibur kedalam sebuah iklam yang mengusung konsep sederhana dan hanya menggunakan 1 tokoh utama yaitu seorang jin. Namun iklan yang sederhana tersebut telah berhasil membius jutaan rakyat Indonesia setiap kali hadir di layar laca, bukan hanya sekali tetapi bahkan berkali-kali. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan usia iklan Djarum 76 versi Jin yang telah memasuki tahun ke enam dimulai sejak tahun 2009. Tak pelak berkat iklan tersebut, nama Djarum melalui produk Djarum 76 nya telah berhasil menyasar seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Setiap seri iklan nya bahkan kini dinanti untuk ditonton oleh banyak orang. Tidak hanya dari sisi komersil, iklan Djarum 76 versi Jin juga telah berhasil menyabet beberapa penghargaan nasional dan masuk ke dalam 5 besar iklan terbaik di Indonesia versi SurveyOne. Jelas hal ini bukan untuk dipandang sebelah mata, mengingat untuk menghasilkan iklan yang bagus kini bukanlah perkara gampang. Masyarakat yang semakin kritis dan cerdas kini telah mampu membedakan dan memilih iklan mana yang bagus saat ini. Maka keberhasilan yang ditorehkan PT.Djarum melalui iklan rokok Djarum 76 versi Jin harus diapresiasi.

4.1.3 Analisis Tabel Tunggal

Karakteristik Jenis Kelamin Responden Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan baik dan benar, terlihat bahwa sebagian besar responden merupakan pria. Hal ini tidak terlepas dari penelitian yang berdasarkan atas iklan rokok yang lebih identik dengan pria. Walaupun pengambilan sampel dilakukan dengan cara diundi, jumlah pria tetap lebih banyak dari wanita. Namun begitu, seluruh responden wanita dari penelitian ini merupakan penikmat dari iklan Djarum 76 versi jin ini. Hal ini terbukti dari hasil bahwa keseluruhan nya merupakan responden primer yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai responden sehingga peneliti tidak perlu untuk menggunakan responden cadangan lagi. 52 Tabel 4.1 Indikator Jumlah Persentase Pria 46 54.12 Wanita 39 45.88 85 100 Sumber: P1FC3 Karakteristik Usia Responden Menilik dari masalah yang diteliti yaitu mengenai iklan rokok, maka usia responden tentu memiliki andil dalam hal penilaian mengenai iklan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa usia rata-rata seluruh responden yaitu 20-22 tahun. Dengan usia yang sudah cukup produktif tersebut, tentu pemberian jawaban mengenai penelitian akan lebih maksimal mengingat kemampuan berpikir dan menilai sesuatu yang sudah cukup baik. Tabel 4.2 Usia Jumlah Persentase 17-19 tahun 31 36.47 20-22 tahun 53 62.35 Lebih dari 22 tahun 1 1.18 85 100 Sumber: P2FC4 Karakteristik Stambuk Responden Stambuk adalah sebuah tingkatan tahun yang berada di universitas. Berbeda dengan sekolah yang dibagi berdasarkan kelas dan angka, di perkuliahan pembagian dilakukan berdasarkan tahun masuk dan terus berlaku sampai selesai perkuliahan. Dari hasil penarikan data, diperoleh hasil bahwa responden terbanyak berasal dari stambuk 2014 yaitu 30 orang. Hal ini tidak terlepas dari jumlah 53 mahasiswa stambuk 2014 yang paling besar diantara stambuk yang lain sehingga memperoleh porsi responden terbanyak. Tabel 4.3 Stambuk Jumlah Persentase 2011 11 12.94 2012 20 23.53 2013 24 28.23 2014 30 35.29 85 100 Sumber: P3FC5 Sebanyak 35,29 responden penelitian ini merupakan mahasiswa stambuk 2014. Sedangkan stambuk 2011 merupakan responden paling sedikit dengan 12,94. Stambuk 2012 menyumbang sebanyak 23,53 responden dan stambuk 2013 dengan 28,23 responden Pengetahuan Responden mengenai Iklan Djarum 76 Dalam proses nya iklan Djarum 76 sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Awalnya terkenal dengan sebutan Djarum 76 untuk Indonesia, kini iklan Djarum 76 telah bertransformasi ke sebuah iklan lucu nan menghibur yang ditunjukan oleh jin 76. Penelitian ini juga memfokuskan kepada iklan Djarum 76 versi Jin yang telah ada sejak 2009, namun untuk lebih memastikan dan juga memberikan hasil yang maksimal, maka peneliti kembali mencoba untuk membuat pertanyaan pembuka mengenai pengetahuan responden mengenai iklan rokom Djarum 76. Hal ini tidak terlepas dari sudah banyak nya iklan rokok yang beredar di televisi sehingga menurut peneliti cukup baik untuk ditanyakan kembali. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa hampir seluruh responden cukup mengetahui iklan rokok Djarum 76. 54 Tabel 4.4 Indikator Jumlah Persentase Sangat mengetahui 32 37.65 Mengetahui 40 47.06 Kurang mengetahui 13 15.29 Tidak mengetahui 85 100 Sumber: P4FC6 Hal ini dibuktikan melalui persentase jawaban mengetahui yang memiliki jumlah terbanyak sebesar 47.06 dan diikuti oleh jawaban sangat mengetahui yang berada di urutan kedua sebesar 37,65 . Kemudian 15,29 respinden menjawab kurang mengetahui dan tidak ada responden yang tidak tahu iklan Djarum 76 versi Jin. Tingginya persentase responden yang mengetahui iklan Djarum 76 versi Jin tidak terlepas dari cukup menariknya iklan tersebut. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa humor yang diselipkan di dalam iklan Djarum 76 versi Jin tersebut telah menarik perhatian para penonton untuk menonton iklan tersebut. Frekuensi Menonton Tayangan Iklan Djarum 76 versi Jin Setelah mengetahui pengetahuan responden mengenai iklan Djarum 76 versi Jin. Maka pada tahap ini peneliti memberikan pertanyaan mengenai frekuensi responden dalam menonton tayangan iklan Djarum 76 versi Jin. Hal ini sangat berhubungan dengan penelitian ini mengingat peneliti melakukan penelitian tentang seluruh iklan Djarum 76 versi Jin sehingga diperlukan seorang responden yang telah cukup banyak menonton iklan ini agar dapat memberikan jawaban maupun penilaian mengenai iklan Djarum 76 versi Jin ini. 55 Tabel 4.5 Indikator Jumlah Persentase Sangat sering 29 34.12 Sering 31 36.47 Kurang sering 25 29.41 Tidak sering 85 100 Sumber: P5FC7 Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa responden dari penelitian ini sudah sangat sering menonton iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi. Hal ini dibuktikan melalui persentase jawaban antara sangat mengetahui dan mengetahui yang sangat tipis perbedaannya yaitu 36,47 dan 34,12. Hal ini tentu berdampak cukup besar kepada penelitian ini dimana dengan rata-rata responden yang sangat sering menonton tayangan iklan Djarum 76 versi Jin di televisi akan dapat mendukung penelitian ini secara maksimal. Dengan hasil tersebut pula peneliti kemudian berusaha untuk mencari tahu faktor apa yang menyebabkan responden cukup sering menonton iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi melalui pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dari penelitian ini. Iklan-iklan Djarum 76 Jin Yang Sudah Pernah Di Tonton Iklan Djarum 76 versi Jin pertama hadir di tahun 2009 dengan iklan pertama berjudul Pengen Ganteng. Melihat banyak nya respon positif dan juga perhatian dari masyarakat, maka pihak Djarum kembali mengeluarkan iklan-iklan Djarum 76 versi Jin yang baru sampai sekarang. Dan satu hal yang sama dari keseluruham iklan tersebut terletak pada pemeran tokoh utama yaitu Jin yang tetap dipertahankan mulai dari iklan pertama hingga iklan yang terbaru saat ini. 56 Sebenarnya ada 17 versi iklan Djarum 76 versi Jin yang dibuat oleh pihak Djarum tetapi 5 iklan hanya ditayangkan lokal di satu kotaprovinsi saja sehingga tidak banyak yang mengetahui beberapa iklan nya. Namun terlepas dari semua itu, peneliti bermaksud ingin kembali me-recall ingatan responden untuk kembali mengingat iklan-iklan Djarum 76 versi Jin yang sudah pernah mereka tonton. Tabel 4.6 Indikator Versi Iklan Pernah Tidak Pernah Djarum 76 Pengen Ganteng 23 62 Djarum 76 Jangkrik 12 73 Djarum 76 Wani Piro 54 31 Djarum 76 Kena Tipu 27 58 Djarum 76 Kontes Jin 47 38 Djarum 76 Terdampar 19 66 Djarum 76 Kampanye Jujur 13 72 Djarum 76 Matre 8 77 Djarum 76 Versi Gayus 12 73 Djarum 76 Pengen Eksis 37 48 Djarum 76 Teman Hidup 23 62 Djarum 76 Fokusnya Ke Aku 14 71 Sumber: P6FC- Dari hasil jawaban yang diberikan, seluruh responden tidak ada yang pernah menonton seluruh iklan Djarum 76 versi Jin dari pertama tayang sampai yang terbaru. Rata-rata responden hanya pernah melihat sekitar 7-8 versi iklan nya saja. Hasil tersebut juga memperlihatkan bahwa frekuensi penonton yang menonton dan tidak menonton tidak seimbang. Hal ini terjadi lantaran semua responden tidak ada yang menonton seluruh versi iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi dikarenakan banyaknya versi iklan yang tayang dan ketidaksesuaian waktu untuk menonton iklan tersebut. Namun dengan rata-rata penonton yang telah menonton lebih dari setengah versi iklan telah cukup bagi peneliti untuk memberikan tanggapan mengenai iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi. Karakteristik Adegan Dalam Iklan Djarum 76 versi Jin 57 Sejak pertama kelahiran iklan Djarum 76 versi Jin ini hingga sekarang, adegan yang ada dalam iklan nyaris sama. Adegan dalam iklan Djarum ini pada dasarnya hanya mengenai kemunculan seorang jin secara tidak disengaja lalu mengabulkan permintaan secara aneh ataupun lucu. Namun yang membedakan iklan ini dengan versi-versi selanjutnya adalah mengenai tema iklan tersebut. Terkadang iklan Djarum 76 versi Jin ini mengikuti permasalahan sosial yang ada di masyarakat kemudian mentransformasikan nya kedalam sebuah iklan yang lucu dan menyindir. Namun melalui beberapa tema tersebut pula lah iklan ini meraup kesuksesan yang cukup besar. Terlepas dari semua itu, tidak semua orang menyukai adegan iklan dari Djarum 76 versi Jin ini. Terkadang kontroversi yang diangkat dianggap menyindir ataupun menyudutkan salah satu pihak sehingga tidak jarang protes sering terjadi. Namun terlepas dari hal tersebut, peneliti sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana pendapat dari mahasiswa yang dikenal sebagai akademisi yang cukup kritis terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat. Tabel 4.7 Indikator Jumlah Persentase Sangat menarik 34 40 Menarik 45 52.94 Kurang menarik 6 7.06 Tidak menarik 85 100 Sumber: P7FC8 Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 52,94 responden yang merupakan mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU menyatakan adegan yang ada di dalam iklan Djarum 76 versi Jin menarik. Dan semakin dikuatkan dengan persentase mahasiswa yang menjawab sangat menarik yaitu mencapai 40. Dan hanya 7,06 responden yang menjawab kurang menarik. Dari hasil tersebut dapat peneliti peroleh kesimpulan bahwa adegan-adegan iklan di Djarum 76 versi jin yang tayang di televisi sangat menarik bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU. Hal ini tentu tidak mengeherankan dimana sudah banyak pendapat yang dilontarkan oleh masyarakat mengenai iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di 58 televisi. Karakter Jin yang cukup melekat dan melakukan berbagai adegan lucu dan kocak telah berhasil menghipnotis penonton untuk terus menonton iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi. Karakteristik Humor Dalam Iklan Djarum 76 versi Jin Humor didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat menyebabkan seseorang senangbahagiaceria terhadap sesuatu yang menghiburnya. Dalam sejarahnya humor telah ada sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya para humoris orang yang memberikan humor kepada penontonnya yang sudah ada sejak tahun 1930-an dengan hadirnya humoris legendaris dunia Charlie Chaplin. Walaupun tidak menghibur melalui kata-kata, namun Chaplin sukses menghibur para penonton nya dengan gerakan-gerakannya yang lucu dan menghibur. Di Indonesi sendiri humoris mulai dikenal sejak lahirnya grup lawak Srimulat dan Warkop DKI. Seiring berkembangnya zaman, humor kini tidak lagi hanya ditampilkan olehbpara humoris atau pelawak diatas panggung namun sudah mulai diterapkan kedalam bidang lain seperti gambar, suara ataupun perpaduan antar keduanya yang digabung kedalam sebuah iklan. Iklan Djarum 76 versi Jin sendiri dianggap merupakan salah satu iklan yang mengadaptasi humor ke dalam materi iklan nya. Hal ini dapat dengan jelas dilihat melalui adegan maupun dialog yang ada didalam iklan tersebut yang berusha untuk menghibur penonton nya. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti berusaha untuk mencari tahu apakah memang benar humor yang ada di dalam iklan Djarum 76 versi Jin menarik atau tidak. Terlebih lagi responden yang akan diberikan pertanyaan ini adalah mahasiswa. Tabel 4.8 Indikator Jumlah Persentase Sangat menarik 13 15.29 Menarik 63 74.12 Kurang menarik 9 10.59 59 Tidak menarik 85 100 Sumber: P8FC9 Dari penelitian diperoleh hasil bahwa 74,12 responden menganggap humor yang ada di dalam iklan Djarum 76 versi Jin adalah menarik. Kemudian 15,29 responden menjawab sangat menarik dan 10,59 responden menjawab kurang menarik. Besarnya persentase responden yang menjawab menarik telah membuktikan bahwa iklan Djarum 76 versi Jin telah berhasil mengadaptasi humor ke dalam iklan nya dan dapat menarik bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU. Walaupun hanya memasukkan humor yang tergolong sederhana namun dianggap segar dan layak untuk ditonton oleh para penonton sehingga penonton merasa nyaman untuk menonton iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi. Waktu Penayangan Iklan Djarum 76 versi Jin di Televisi Saat ini televisi sudah dijejali oleh banyak sekali iklan. Setiap produsen berlomba-lomba mempromosikan produknya agar diketahui oleh masyarakat luas. Tidak jarang banyak produsen yang berani membayar mahal kepada pihak televisi agar iklannya ditayangkan di jam-jam strategis atau lazim disebut Primetime. Hal ini dilakukan agar persentase penonton yang melihat iklan akan lebih banyak ketimbang memasang iklan di jam-jam kurang strategis. Tidak jarang banyak iklan-iklan yang cukup bagus malah tidak diketahui oleh penonton akibat tidak pernah tayang di jam-jam tertentu. Hal ini pula lah yang menyebabkan hanya iklan-iklan dari produsen terkenal saja yang ada di jam Primetime tersebut. Dan sebagian besar iklan yang hadir di jam strategis tersebut adalah iklan dari produsen rokok. Namun belakangan ini masyarakat sudah mulai kritis terhadap bahaya dari merokok dan mulai menghindari menonton iklan produk rokok bahkan sampai pemerintah membuat peraturan untuk tidak boleh secara terang-terangan memunculkan produk rokok mereka di dalam iklan. Hal tersebut membuat para pembuat iklan mulai berpikir ulang untuk mengkonsep sebuah iklan rokok yang baik serta memenuhi aturan. Hal tersebut pulalah yang menantang peneliti untuk mengetahui 60 pendapat reesponden oenelitian ini mengenai jam tayang iklan rokok Djarum 76 versi Jin di televisi. Tabel 4.9 Indikator Jumlah Persentase Sangat tepat 4 4.71 Tepat 61 71.76 Kurang tepat 20 23.53 Tidak tepat 85 100 Sumber: P9FC10 Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 71,76 responden menjawab penayangan iklan rokok Djarum 76 versi Jin di televisi sudah tepat. Namun perlu dicatat bahwa 23 responden menjawab kurang tepat. Hal ini tentu dapat menjadi sebuah acuan untuk kembali melihat bahwa penayangan iklan Djarum 76 versi Jin masih belum sepenuhnya dapat dikatakan tepat oleh responden penelitian. Banyak responden yang cukup menyayangkan penayanga iklan rokok pada saat anak-anak sedang menonton televisi sehingga dianggap tidak baik untuk ditayangakan di jam-jam tertentu. Namun dengan adanya peraturan pemerintah yang telah memberikan rincian mengenai jam tayang produk rokok membuat para responden nampaknya telah menganggap penayangan iklan rokok Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi sudah lebih tepat dan aman. Bahkan kini iklan Djarum 76 versi Jin lebih sering ditayangkan saat jam 10 keatas. Hal ini merupakan dampak dari peraturan pemerintah tersebut sehingga produsen harus mengikuti aturan jam yang telah dibuat. Pemahaman Mengenai Pesan Dalam Iklan Djarum 76 versi Jin Dalam pembuatan sebuah iklan, salah satu aspek pentinganya adalah pesan yang dikandung didalam iklan tersebut. Penyampaian sebuah pesan di dalam iklan 61 tidaklah mudah mengingat keterbatasan waktu dalam penayangan yang membuat pembuat iklan harus berpikir keras untuk menciptakan iklan yang dapat melekat di pikiran para penontonnya. Hal ini pula yang berusaha dilakukan oleh Djarum di dalam iklan Djarum 76 versi Jin. Dengan banyaknya versi iklan yang telah ada membuat banyak pula pesan yang berusaha disampaikan si pembuat iklan kepada penonton nya. Namun apakah seluruh penontonya dapat membaca atau memahami isi pesan iklan tersebut masih belum diketahui secara rinci. Tabel 4.10 Indikator Jumlah Persentase Sangat paham 26 30.59 Paham 36 42.35 Kurang paham 21 24.71 Tidak paham 2 2.35 85 100 Sumber: P10FC11 Dari hasil penelitian yang diperoleh terlihat bahwa 42,35 responden paham mengenai isi pesan dari iklan Djarum 76 versi Jin di televisi. Kemudian 30,59 responden menjawab sangat paham dengan pesan dari iklan Djarum 76 versi Jin dan hanya 2,35 responden saja yang tidak paham dengan pesan dari iklan Djarum 76 versi Jin Hal ini membuktikan bahwa iklan djarum 76 versi Jin telah berhasil memberikan pesan yang dapat dipahami para penontonnya dalam adegan atau dialog yang ditayangkan di dalam iklan. Kebanyakan iklan Djarum 76 versi Jin berisi pesan yang menyindir atau mengangkat isu-isu yang sedang hangat-hangatnya di tengah masyarakat. Sebagai contoh yaitu iklan Djarum 76 versi Jin Wani Piro yang saat itu menyindir kasus penyuapan yang dilakukan oleh pegawai Direktorat Pajak Gayus Tambunan. Iklan tersebut seolah-olah menunjukan bahwa jika ingin sesuatu harus ada uangnya. Hal tersebut kembali diperkuat dengan hadirnya iklan Djarum 76 versi Jin Gayus yang mengekspos seseorang yang cukup mirip dengan Gayus di dalam iklan tersebut. Kemunculan Iklan Dari Produsen Terkenal Tak bisa dipungkiri bahwa semakin sering iklan muncul di televisi, maka semakin terkenal produk yang diiklankan tersebut. Hal ini terjadi lantaran 62 penonton tentu akan ingat kepada iklan yang paling sering mereka lihat di televisi apalagi iklan tersebut tayang cukup sering di berbagai stasiun televisi. Kini iklan- iklan yang muncul di televisi dapat dikatakan sudah di kuasai oleh produsen- produsen besar. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk menampilkan iklan di televisi cukup besar sehingga perusahaan-perusahaan kecil yang memiliki budget untuk iklan tidak besar maka hanya memasang iklan nya sesekali saja. Produsen-produsen iklan rela membayar sangat mahal agar produknya dapat diiklankan di televisi agar produk baru yang mereka keluarkan dapat segera di ketahui dan menarik perhatian dari masyarakat luas. Namun apakah benar iklan dari produsen terkenal akan mempengaruhi penonton nya untuk menonton ? Jawaban nya adalah benar. Tabel 4.11 Indikator Jumlah Persentase Sangat mempengaruhi 11 12.94 Mempengaruhi 45 52.94 Kurang mempengaruhi 24 28.23 Tidak mempengaruhi 5 5.88 85 100 Sumber: P11FC12 Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan responden pada pertanyaan ini. Sekitar 52,94 responden menyatakan bahwa kemunculan iklan dari produsen besar mempengaruhi mereka untuk menonton iklan tersebut. Lalu 12,94 responden menjawab sangat mempengaruhi mereka untuk menonton. 28,23 responden menjawab kurang mempengerahu mereka untuk menonton dan hanya 5,88 responden yang menjawab tidak berpengaruh. Hasil tersebut telah menunjukan dimana semakin seringnya seorang penonton terpapar iklan maka semakin mempengaruhi mereka untuk terus menonton iklan tersebut. Hal tersebut pula lah yang terjadi pada iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televise yang cukup sering muncul di berbagai stasiun televisi. Durasi Iklan di Televisi 63 Pemasangan iklan di televisi adalah salah satu strategi yang cukup lazim digunakan para produsen agar produk mereka dapat cepat diketahui masyarakat luas. Walaupun secara visual lebih menarik daripada memasang pamflet, billboard ataupun melalui iklan di media lain, tetapi masalah yang dihadapi dari memasang iklan di televisi adalah durasi yang dibutuhkan. Semakin lama durasi iklan tersebut maka akan semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan agar iklan tersebut dapat ditayangkan. Dan jika ingin iklan tersebut di tayangkan beberapa kali dalam sehari dan di beberapa stasiun televisi maka tentu biayanya akan semakin besar lagi. Sehingga banyak produsen berusaha membuat iklan dengan durasi yang tepat baik itu singkat maupun panjang tetapi yang terpenting dapat diingat oleh penonton nya. Dalam penelitian ini peneliti juga menyelipkan pertanyaan mengenai durasi iklan kepada responden penelitian. Tabel 4.12 Indikator Jumlah Persentase Sangat mempengaruhi 7 8.24 Mempengaruhi 50 58.82 Kurang mempengaruhi 22 25.88 Tidak mempengaruhi 6 7.06 85 100 Sumber: P12FC13 Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 58,82 responden setuju durasi iklan dapat mempengaruhi mereka untuk tertarik pada suatu iklan. Lalu ada 8,24 responden menjawab sangat mempengaruhi. Kemudian ada 25,88 responden menjawab durasi iklan kurang mempengaruhi mereka dalam menonton iklan dan hanya 7,06 yang tidak terpengaruh dengan durasi sebuah iklan. Hal ini tentu saja dapat menjadi sebuah jawaban dari pertanyaan peneliti mengenai hubungan antara durasi iklan dan ketertarikan penonton. Humor Dalam Iklan Djarum 76 versi Jin Seperti fakta yang sudah peneliti jabarkan dalam penelitian ini, iklan Djarum 76 versi Jin adalah salah satu iklan yang mengadaptasi humor ke dalam iklan nya. Mengadaptasi humor ke dalam iklan bukanlah hal gampang mengingat 64 jika salah dalam menerapkan, iklan tersebut akan menjadi membosankan dan malah akan tidak menarik bagi penonton. Kunci dari pengadaptasian humor ke dalam iklan ini adalah tentang bagaimana menggabungkan humor melalui dialog ataupun adegan tokoh dengan keinginan penonton. Berbicara kesuksesan pengadaptasian humor ke dalam iklan, peneliti sekali lagi memuji keberhasilan Djarum 76 versi Jin dalam melakukan nya. Dengan konsep dasar iklan yang sama dari awal hingga sekarang ditambah iklan yang sudah ada sejak lama, iklan Djarum 76 versi Jin tetap dapat menarik perhatian dan mungkin memiliki penikmat iklan nya sendiri. Tidak sedikit masyarakat yang tentu menantikan iklan terbaru dari Djarum 76 dan melihat hal apalagi yang akan dilakukan si tokoh utama yaitu jin di dalam iklannya nanti. Namun yang peneliti cari bukanlah hanya tentang ketertarikan penonton terhadap iklan Djarum 76 versi Jin. Tetapi poin utama ataupun inti dari jawaban yang ingin peneliti cari adalah apakah iklan Djarum 76 versi Jin ini menghibur atau tidak. Ketertarikan terhadap iklan kemungkinan dapat terjadi bukan dengan iklan nya tetapi mungkin si tokoh utama dalam iklan ataupun adegan dalam iklan saja. Sehingga secara keseluruhan dibutuhkan sebuah penjelasan mengenai apakah iklan tersebut menghibur atau tidak. Namun sebelum mendapatkan jawaban inti ini, peneliti tidak langsung menanyakan nya tetapi secara perlahan dengan mencari tahu apa yang menjadi ketertarikan responden melalui pertanyaan-pertanyan sebelumnya. Sehingga dengan menggunakan pendekatan seperti ini peneliti tidak hanya dapat mengetahui responden terhibur atau tidak tetapi juga mengetahui apa yang dapat menghibur responden dari iklan ini dan juga kunci-kunci kesuksesan yang membuat iklan ini sukses menghibur responden. Tabel 4.13 Indikator Jumlah Persentase Sangat menghibur 29 34.12 Menghibur 49 57.65 Kurang menghibur 7 8.23 Tidak menghibur 85 100 65 Sumber: P13FC14 Dari hasil penelitian diperoleh sebuah jawaban bahwa 57,65 responden menjawab bahwa iklan Djarum 76 versi Jin menghibur. Hal tersebut diperkuat dengan jawaban kedua terbanyak yaitu sangat menghibur sebesar 34,12. Dan hanya 8,23 responden menjawab kurang menghibur dan bahkan tidak ada responden yang menjawab tidak menghibur tentang humor dalam iklan Djarum 76 versi Jin. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa iklan djarum 76 versi Jin cukup menghibur para penontonnya terlepas dari berbagai versi iklan yang sudah tayang. Satire sebagai salah satu jenis humor Secara garis besar, Satire menurut Jalaludin Rakhmat adalah humor yang mengungkapkan kejelekan, kekeliruan atau kelemahan orang, gagasan, atau satu lembaga untuk memperbaikinya. Satire bersifat langsung yaitu membongkar hal- hal yang jelek atau membesar-besarkan. Tabel 4.14 Indikator Jumlah Persentase Sangat setuju 7 8.24 Setuju 64 75.29 Kurang setuju 14 16.47 Tidak setuju 85 100 Sumber: P14FC15 Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 75,29 responden setuju bahwa iklan Djarum 76 versi Jin adalah iklan yang menggunakan humor dengan jenis Satire. Ada 8,24 responden yang menjawab sangat setuju. Sedangkan 16,47 responden menjawab kurang setuju dengan Satire yang ada di dalam iklan Djarum 76 versi Jin. Tingginya persentasi responden yang menjawab setuju sejalan dengan fakta dimana isi pesan iklan Djarum 76 versi Jin yang sering menyindir isu-isu sosial yang ada di masyarakat seperti contohnya iklan Djarum 76 versi Jin dengan tema Wani Piro. 66 Teknik Humor Exaggeration Menurut Jalaludin Rakhmat, Exaggeration adalah salah satu teknik humor yang berarti melebih-lebihkan sesuatu secara tidak proporsional. Exaggeration dilalukan dengan sejelas-jelasnya dengan maksud mengoreksinya. Dari hasil penelitian diperoleh jawaban sebagai berikut: Tabel 4.15 Indikator Jumlah Persentase Sangat setuju 7 8.23 Setuju 49 57.65 Kurang setuju 8 9.41 Tidak setuju 21 24.71 85 100 Sumber: P14FC16 Dari tabel tersebut diperoleh hasil bahwa 57,65 responden setuju bahwa iklan Djarum 76 versi Jin menggunakan humor dengan teknik Exaggeration. Hal ini tidak terlepas dari memang adanya iklan Djarum 76 versi Jin yang menggunakan teknik humor ini. Seperti iklan Djarum 76 versi Jin dengan judul kontes jin yang dengan gamblang menyindir lembaga dan juga para koruptor yang menginginkan kasus-kasus korupsi lenyap atau hilang. Lalu ada 8,23 responden yang menguatkan dengan menjawab sangat setuju. Sedangkan 24,71 menjawab tidak setuju mengenai teknik Exaggeration. Teknik Humor Parodi Parodi adalah salah satu teknik humor menurut teori yang diungkapkan oleh Jalaludin Rakhmat. Parodi adalah sejenis komposisi dimana gaya suatu karya prosa, lirik, puisi yang serius ditiru dengan maksud melucu. Maksudnya disini adalah penggunaan suatu karya seni seperti puisi ataupun sebuah lirik yang ditiru secara serius namun dengan sedikit improvisasi sehingga dapat menghibur yang mendengarkan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil: Tabel 4.16 Indikator Jumlah Persentase 67 Sangat setuju 3 3.53 Setuju 58 68.23 Kurang setuju 21 24.71 Tidak setuju 3 3.53 85 100 Sumber: P15FC17 Dari tabel diatas diperoleh jawaban bahwa 68,23 responden setuju bahwa iklan Djarum 76 versi Jin menggunakan teknik humor parodi. Hal ini sedikit mengejutkan peneliti dikarenakan besarnya persentase yang menjawab setuju. Hal ini karena peneliti tidak begitu yakin jika iklan Djarum 76 versi Jin menggunakan parodi dalam humornya dikarenakan belum adanya analisis peneliti terhadap seluruh iklan yang menemukan adanya parodi dalam humor yang terdapat pada iklan Djarum 76 versi Jin. Namun dengan munculnya hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa responde menilai adanya unsur parodi dalam iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi. Sedangkan ada 24,71 responden kurang setuju jika iklan Djarum 76 versi Jin menggunakan teknik Parodi. Teknik Humor Ironi Ironi adalah teknik humor yang menggunakan kata-kata untuk menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiahnya. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa Ironi adalah teknik yang berusaha membuat antonim dari sebuah kata yang digunakan. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.17 Indikator Jumlah Persentase Sangat setuju 2 2.35 Setuju 55 64.71 Kurang setuju 25 29.41 Tidak setuju 3 3.53 85 100 Sumber: P16FC18 68 Dari tabel diatas diperoleh hasil bahwa 64,71 responden setuju bahwa iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di 68elevise menggunakan teknik Ironi dalam humor nya. Hal ini dapat dimaklumi adanya dikarenakan memang ada beberapa versi iklan Djarum 76 versi Jin yang menggunakan Ironi. Seperti versi iklan “Terdampar” dimana di dalam iklan ini bercerita tentang 3 orang anak muda yang terdampar di tempat terpencil. Ketika jin muncul, orang pertama dan kedua ingin pulang ke rumah dengan meminta “Aku pengen balik” ,sehingga dua orang tersebut balik ke rumah. Tetapi orang ketiga membuat permintaan yang bertentangan dengan meminta mereka untuk balik ke tempat yang semulaa bukanya ke rumah. Ironi memang teknik humor yang sering dipakai dalam menghibur penonton. Hal ini dikarenakan banyak penonton yang sangat terhibur dengan permainan membalik arti kata ini. Teknik Humor Burlesque Burlesque adalah salah satu teknik humor yang ada di dalam teori Jalaludin Rakhmat. Burlesque sendiri berarti membuat humor dengan memperlakukan hal yang serius secara seenaknya dan sebaliknya. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.18 Indikator Jumlah Persentase Sangat setuju 3 3.53 Setuju 28 32.94 Kurang setuju 50 58.82 Tidak setuju 4 4.71 85 100 Sumber: P17FC19 Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa 58,82 responden kurang setuju jika iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi menggunakan teknik humor Burlesque. Hal ini dapat terjadi dikarenakan teknik humor Burlesque adalah teknik yang harus direncanakan dan diaplikasikan dalam sebuah acara berbasis lawak ataupun bukan. Sedangakan 32,94 responden menjawab setuju jika iklan Djarum 76 versi Jin menggunaka teknik Burlesque. 69 Teknik burlesque tidak terlalu cocok digunakan di dalam iklan dikarenakan terbatasnya waktu sebuah iklan dan Burlesque memakan waktu yang cukup banyak jika harus digunakan. Saat ini teknik ini banyak digunakan di sinetron komedi ataupun acara-acara berbasis komedi karena lebih cocok dengan durasinya dan para pemain nya juga sudah mengerti bagaimana cara menggunakannya. Teknik Humor Belokan Mendadak Teknik belokan mendadak merupakan teknik murni dan dasar dari seorang humoris. Seorang humoris harus memikirkan tentang sebuah kalimat ataupun dialog yang biasa-biasa saja, namun dia harus memikirkan bagaimana cara mengubah atau mengimprovisasi kalimat biasa tersebut agar dapat menghibur penonton nya. Teknik ini memiliki kemiripan dengan Ironi yakni sama-sama memainkan makna harfiah sebuah kata. Tetapi teknik belokan mendadak jauh lebih kuat dan dalam memainkan makna harfiahnya. Dari hasil penelitian diperoleh indeks jawaban responden mengenai teknik belokan mendadak seperti berikut ini: Tabel 4.19 Indikator Jumlah Persentase Sangat setuju 1 1.18 Setuju 33 38.82 Kurang setuju 49 57.65 Tidak setuju 2 2.35 85 100 Sumber: P18FC20 Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa 57,65 responden kurang setuju jika iklan Djarum 76 versi Jin menggunakan teknik Belokan Mendadak dalam humor nya. Kemudian sekitar 38,82 respoden menjawab setuju dengan adanya teknik Belokan Mendadak ini. Hal ini sangat mengejutkan peneliti karena menurut analisis peneliti bahwa setiap versi iklan Djarum 76 versi Jin yang tayang di televisi selalu 70 menggunakan teknik ini. Contohnya adalah saat seseorang meminta permohonan seperti biasa namun oleh si jin dimaknai secara lain sehingga permohonannya menjadi berbeda dan lucu. Hal ini berlangsung sejak kehadiran iklan pertama hingga iklan yang terakhir. Namun peneliti meyakini bahwa responden memiliki penilaian yang berbeda dengan peneliti sehingga menghasilkan jawaban yang mengejutkan. Adegan Dalam Iklan Djarum 76 Versi Jin Yang Mengganggu Salah satu faktor yang memicu para pembuat iklan untuk menggali kreativitasnya adalah adanya fenomena makin beragamnya iklan di televisi. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pembuat iklan. Dengannya, para praktisi iklan dituntut untuk membuat iklan yang efektif, yaitu yang mudah diterima oleh masyarakat. Karena setiap iklan mempunyai suatu tujuan sama, yaitu untuk memberikan informasi tentang suatu merek dan lebih jauhnya untuk mempengaruhi khalayak agar menggunakan merek tersebut. Namun apakah iklan tersebut dapat diterima dengan baik atau malah mengganggu kepada penontonnya itu perlu juga dipertimbangkan. Peneliti menanyakan kepada responden mengenai hal ini dan memperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.20 Indikator Jumlah Persentase Sering 4 4.71 Kadang-kadang 27 31.76 Tidak pernah 54 63.53 85 100 Sumber: P19FC21 Dari tabel diatas dapat diperoleh bahwa 62,53 responden tidak pernah terganggu dengan adegan di dalam iklan Djarum 76 versi Jin. Senjata agar iklan dapat menarik minat adalah menggunakan humor.Dan 31,76 responden hanya kadang-kadang saja merasa terganggu dengan iklan Djarum 76 versi Jin. Seperti pernah diteliti oleh Weinberger dan Gulas, bahwa humor memiliki peranan sebesar 94 dalam menarik perhatian khalayak. Para peneliti eksekutif tentang 71 periklanan percaya bahwa humor menjadi salah satu faktor superior dalam meningkatkan perhatian khalayak terhadap iklan. Pemirsa, bahkan secara sengaja menyimak isi dari iklan tersebut. Artinya iklan tidak berlalu begitu saja. Humor bisa mempengaruhi sikap, menciptakan kemampuan “recall” dari tujuan pengiklan, dapat mendorong orang untuk mengingat bentuk iklan dan juga pesannya dan pada akhirnya menciptakan tindakan konsumen untuk memilih sebuah produk. Iklan dengan daya tarik humor akan lebih cocok bila digunakan untuk mempertahankan Brand produk daripada untuk memperkenalkan produk. Humor juga cocok dengan produk yang lebih berorientasi pada perasaan. Dan itu artinya jika iklannya sudah cukup bagus serta penonton tidak terganggu maka iklan Djarum 76 versi Jin dapat dikatakan sukses besar dalam mengadaptasi humor ke dalam iklan dan menghibur penonton. Ketertarikan Untuk Menonton Iklan Kembali Semua orang pernah menonton iklan di televisi. Namun tidak semua orang suka untuk menonton suatu iklan secara berulang-ulang. Hal ini terjadi karena iklan tersebut kemungkinan tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Bahkan ada pula yang berpikir iklan tersebut mengganggu aktifitas menonton televisi nya. Sehingga tidak banyak iklan yang menjadi favorit penonton. Namun Djarum 76 menggebrak dengan membuat iklan yang mengadaptasi humor sehingga dapat menghibur para penontonnya. Namun walaupun telah menghibur, apakah penonton tertarik untuk ingin menonton iklan ini atau tidak masih menjadi pertanyaan. Untuk itulah peneliti memberikan pertanyaan ini kepada responden dan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.21 Indikator Jumlah Persentase Sangat tertarik 8 9.41 Tertarik 65 76.47 Kurang tertarik 12 14.12 Tidak tertarik 85 100 Sumber: P20FC22 72 Dari 72ias72 diatas diperoleh hasil bahwa 76,47 responden tertarik untuk menonton iklan ini kembali. Dan hanya 14,12 responden kurang tertarik untuk menonton kembali. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab tidak tertarik. Dari besaran persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa peran humor dalam iklan Djarum 76 versi Jin sangat efektif untuk menghibur dan juga membuat penonton tertarik untuk menonton kembali. Hasil ini tentu telah membuktikan bahwa humor sangat efektif jika diterapkan ke dalam sebuah iklan. Bahkan ketertarikan untuk menonton iklan tersebut 72ias72g dari kalangan mahasiswa yang 72ias dikatakan lebih baik dalam penilaian sebuah iklan ketimbang masyarakat awam. Inovasi yang berani dilakukan oleh PT.Djarum dengan melawan arus menggunakan iklan berisi humor, dan perjudian tersebut berbuah manis dengan bertahan nya iklan Djarum 76 versi Jin sejak tahun 2009 hingga sekarang. Bahkan iklan tersebut kini menjadi salah satu iklan terbaik yang ada di Indonesia.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Efektifitas Penggunaan Humor Pada Iklan (Studi Korelasional Mengenai Efektifitas Penggunaan Humor Pada Iklan Kartu As Versi “Sule, Ozo dan Widy di Dalam Kereta Api” Dalam Membentuk Brand Image Produk di Kalangan Siswa/Siswi SMA Mardi Lestari Medan)

7 86 98

Efektifitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 83 139

Opini Mahasiswa Terhadap Iklan Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV)

0 54 90

Perbedaan sikap tentang tayangan iklan humor di Televisi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 97

PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 4 15

PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 6 8

LANDASAN TEORI PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

1 9 18

PENUTUP PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 3 41

PersePsi KhalayaK TerhadaP Penggunaan sTraTegi humor iKlan Televisi djarum 76 versi TerdamPar di Pulau

1 1 19