Televisi .1 Sejarah Televisi Fungsi Komunikasi Massa

27 2.1.3 Televisi 2.1.3.1 Sejarah Televisi Televisi berasal dari kata Yunani yaitu tele dan visi . Tele yang berarti jauh dan visi yang berarti penglihatan. Dengan demikian televise yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh maksud nya adanya hubungan antara orang yang mengisi televisi yaitu para awak media di sebuah tempat ataupun studio dengan menggunakan pemancar dengan penontonya yang berada di rumah atau di tempat lain dengan menggunakan alat penerima yaitu televise dan antena. Televisi sudah ada sejak abad 19 dan terus berkembang sampai saat ini. Hal ini terjadi akibatnya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini yang mengakibatkan televisi juga ikut berkembang dengan adanya penambahan fitur- fitur canggih di dalam nya. Jika pada awalnya televisi hanya bisa menampilkan gambar hitam putih dengan suara standar, maka saat ini televisi sudah mampu menampilkan gambar dengan reproduksi warna yang sangat banyak serta dengan penambahan efek-efek suara yang semakin banyak. Azjen Setiawan,2005 membagi intensitas menonton televisi menjadi empat bagian, yaitu : 1. Perhatian atau daya konsentrasi dalam menonton televisi. 2. Penghayatan atau pemahaman terhadap tayangan televisi yang disajikan 3. Durasi atau kualitas kedalaman menonton 4. Frekuensi atau tingkat keseringan menonton Televisi kini menjelma menjadi salah satu tokoh utama dalam industri media massa. Hampir semua orang kini menyaksikan televisi dan jika dibandingkan dengan media lain akan terlihat kesenjangan yang cukup besar yang tergambar jelas saat ini. Televisi sendiri menjadi maju dikarenakan memiliki keunikan maupun kemampuan khusus dalam menyampaikan pesan. Dengan gambar dan suara disampaikan secara bersamaan, berita yang ditampilkan sangat aktual dan jangkauan siaran yang sangat luas yang dapat mencakup penonton 28 yang sangat banya dalam waktu yang bersamaan membuat televisi kini menjadi pilihan nomor satu bagi masyarakat untuk menerima informasi. Kelemahan dari televisi itu sendiri hanya terletak pada penyampaian pesan nya yang sangat singkat dan tidak bisa diulang. Hal ini terjadi dikarenakan mahalnya biaya pemasangan iklan di televisi. Sehingga produsen menampilkan iklan hanya dalam jangka waktu tertentu yaitu 10-30 detik saja. Jika penonton ingin melihat iklan nya kembali, maka penonton harus menunggu sampai iklan tersebut kembali ditayang kan pada waktu selanjutnya. Hal ini lah yang mengakibatkan sering kali masyarakat menjadi penasaran akan informasi yang serba singkat tersebut. Hal ini lah yang membedakan penyampaian pesan di televisi dengan media yang lain. Infromasi yang disampaikan harus menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan diingat serta menarik. Jika di media lain seperti surat kabar informasi bisa saja disampaikan secara berulang di awal maupun berita ataupun pembaca bisa membaca ulang, maka beda lagi jika di televisi. Penonton harus menunggu dalam jangka waktu yang tidak pasti untuk bisa melihat iklan tersebut kembali. Sehingga sebuah pesan yang singkat, mudah dimengerti dan menarik menjadi hal yang mutlak harus ada di iklan televisi.

2.1.3.2 Program Televisi

Dokumen yang terkait

Efektifitas Penggunaan Humor Pada Iklan (Studi Korelasional Mengenai Efektifitas Penggunaan Humor Pada Iklan Kartu As Versi “Sule, Ozo dan Widy di Dalam Kereta Api” Dalam Membentuk Brand Image Produk di Kalangan Siswa/Siswi SMA Mardi Lestari Medan)

7 86 98

Efektifitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 83 139

Opini Mahasiswa Terhadap Iklan Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV)

0 54 90

Perbedaan sikap tentang tayangan iklan humor di Televisi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 97

PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 4 15

PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 6 8

LANDASAN TEORI PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

1 9 18

PENUTUP PENGARUH PENGGUNAAN HUMOR DALAM IKLAN TERHADAP BRAND RECOGNITION (Studi Iklan Televisi Djarum 76 Seri “Jin” pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 3 41

PersePsi KhalayaK TerhadaP Penggunaan sTraTegi humor iKlan Televisi djarum 76 versi TerdamPar di Pulau

1 1 19