dipekatkan dengan alkohol kemudian dinetralkan dengan basa alkali Lewis dkk, 1965, selain itu dengan mengekstraksi tanaman Rosella Hibiscus Sabdariffa L
menggunakan pelarut aseton dan methanol dan diikuti dengan rekristalisasi Baitii, 2009 dan dapat juga dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme Bacilus
Megaterium dan Steptomyces Hida, 2005. Beberapa sifat fisik asam hidroksi sitrat yaitu memiliki titik lebur 178
C ,
larut dalam air, alkohol dan sedikit larut dalam eter, memiliki sifat hidroskopis yang sangat tinggi. Selain itu asam hidroksi sitrat memiliki sifat yang kurang stabil dalam
bentuk yang bebas, sehingga dapat berubah bentuk menjadi lakton selama adanya pemekatan dan penguapan. Asam hidroksi sitrat stabil dalam bentuk lakton, garam
dan dalam bentuk ester Jena,2002.
2.1.1 Turunan Asam Hidroksi Sitrat
Asam hidroksi sitrat yang dalam bentuk bebas tidak stabil maka di buat kebentuk garam-garam nya atau pun dalam bentuk ester nya.
2.1.1.1 Garam – garam Hidroksi Sitrat
Garam-garam hidroksi sitrat sudah banyak di sintesis, dalam bentuk garam tunggal, garam rangkap dan garam, garam tripel, tetra dan peta logam yang berbeda.
2.1.1.1.1 Garam Tunggal
Berapa garam tunggal dapat di buat, seperti kalsium hidroksi sitrat dan magnesium hidroksi sitrat, dan kalium hidroksi sitrat Jena, 2002. Sudah dilakukan pembuatan
garam kalsium hidroksi sitrat, memiliki sifat sifat tidak larut dalam air. Pembuatan nya dengan cara menambahkan kalsium hidroksida ke dalam ekstrak asam
hidroksisitrat dengan kondisi netral pH=7 Samuel, 2004, di buat juga dengan penambahan larutan CaCl
2
40 pH= 9 Fantosa, 2014.Garam magnesium hidroksi sitrat telah dibuat dengan mereaksikan ekstrak buah Garcinia Cambogia dengan
larutan MgCl
2
0.5M dalam pelarut etanol dan dengan penambahan polyvinyl polypyrrolidone Shrivastava, 2001.
2.1.1.1.2 Garam Rangkap Memiliki Dua Logam Berbeda
Garam rangkap hidroksisitrat memiliki dua logam yang berbeda. Logam– logam tersebut dapat dibentuk dari logam golongan IA dan IIA. Logam golongan IA seperti
Li atau Na atau K atau Rb atau Cs atau Fr. Dan logam golongan IIA seperti Be, Mg, Ca, Sr, Ba atau Ra. Dengan formula yang di bentuk X logam golongan IA memiliki
konsentrasi 1.5-51 dan Y logam golongan IIA memiliki konsentrasi 2.0-50.9 dan konsentrasi dari asam hidroksi sitrat dalam jenis garam nya 31.0-93.0.
Pembuatan garam rangkap dengan logam X dan Y dimana logam X yang di tambahkan adalah dalam bentuk garam hidroksi dan logam Y yang di tambahkan
adalah dalam bentuk garam klorida nya, dan pengendapan yang di lakukan dengan menggunakan pelarut yang bersifat polar dan akan menghasilkan garam rangkap yang
bentuk serbuk yang larut dalam air. Bentuk umum yang di temukan Balasubramanyam,2002 dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :
C
COO
-
C C
COO
-
COO
-
H HO
HO
X
+
Y
++
H H
Gambar 2.1 Formula Garam Rangkap Dan formula yang lain di temukan oleh Moffet 2013 sebagai brikut:
C
COO C
C COO
COO H
HO HO
H H
C
OOC H
H C
C OH
OOC OH
OOC H
X
++
Y
+
Y
+
Y
+
Y
+
Gambar 2.2 Formula 1 Garam Rangkap Asam Hidroksisitrat
Dan formula II Moffet,2013 dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:
C
COO C
C COO
COO H
HO HO
H H
C
OOC H
H C
C OH
OOC OH
OOC H
X
++
Y
+
Y
+
Y
+
X
++
Gambar 2.3 Formula II garam rangkap Asam Hidroksisitrat Dan dapat juga dibuat pada formula III seperti Gambar dibawah ini:
C
COO C
C COO
COO H
HO HO
H H
C
OOC H
H C
C OH
OOC OH
OOC H
Y
+
Y
+
Y
+
X
++
Y
+
Gambar 2.4 Formula III garam rangkap Asam Hidroksisitrat
2.1.1.1.3 Tri-tetra-penta Salt Hidroksisitrat