2.2.4 Implementasi Kebijakan
Fungsi dari suatu masyarakat hukum dapat diprediksi hanya jika fungsi tersebut ditentukan oleh tata hukum, dalam pengertian ilmu hukum normatif. Apa
yang dapat diprediksi oleh ilmu hukum sosiologis pada dasarnya hanyalah keefektifan atau ketidak efektifan dari tata hukum tersebut, namun demikian
efektivitas dari suatu tata hukum merupakan kondisi utama baik validitasnya, dan ketida kefektifannya merupakan kondisi utama bagi ketidakvalidannya,
menurut pengertian ilmu hukum normatif. Van Meter dan Van Horn merumuskan proses implementasi sebagai
tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individupejabat atau kelompok Pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah
digariskan dalam keputusan kebijakan. Istilah implementasi itu sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris Implementation yang artinya pelaksanaan. Dalam
kamus Webster yang kemudian diterjemahkan oleh Solichin Abdul Wahab disebutkan bahwa mengimplementasikan berarti menyediakan sarana untuk
melaksanakan sesuatu serta menimbulkan dampak atau akibat tertentu. Pengertian implementasi itu sendiri menurut Soenarko diartikan sebagai
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan Pemerintah tersebut. Oleh karena itu dapat pula disebut sebagai kegiatan
administrasi. Sedang dalam administrasi terdapat kegiatan penting yaitu kepemimpinan. Dalam kaitan proses implementasi strategi yang merupakan salah
satu proses yang dapat dikatakan menjadi penentu keberhasilan suatu kebijakan. Hal ini disebabkan karena implementasi strategi merupakan aspek yang penting dari
keseluruhan tahap kebijakan, seperti yang diungkapkan oleh Udoji yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan: Bahwa pelaksanaan suatu kebijakan adalah sesuatu yang penting bahkan jauh lebih penting daripada pembuatan kebijakan. Kebijakan akan
sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan.
Menurut Udoji, pengukuran keberhasilan implementasi strategi ditentukan oleh variabel isi kebijakan dan konteks kebijakan. Isi kebijakan terdiri atas :
• Kepentingan yang dipengaruhi
Kebijakan yang menyangkut banyak kepentingan yang berbeda-beda bahkan lebih sulit diimplementasikan dibanding yang menyangkut sedikit
kepentingan. •
Tipe Manfaat Kebijakan yang memberikan manfaat yang aktual dan langsung dapat
dirasakan sasaran akan lebih mudah diimplementasikan. •
Derajat perubahan yang diharapkan Kebijakan cenderung lebih mudah diimplementasikan jika dampak yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang pemanfaatannya jelas dibandingkan dengan yang bertujuan merubah sikap dan perilaku penerima kebijakan. Letak
Pengambilan Keputusan Kedudukan pembuat kebijakan akan mempengaruhi implementasi kebijakannya.
• Pelaksana Program
Keputusan mengenai siapa yang ditugasi mengimplementasikan kebijakan dapat mempengaruhi pelaksanaannya dan juga hasil yang diperoleh. Dalam hal ini
tingkat kemampuan, keaktifan, keahlian dan dedikasi yang tinggi akan berpengaruh pada proses pelaksanaan kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
• Sumber daya yang dilibatkan
Siapa dan berapa sumber dana yang digunakan dan dari mana asalnya akan berpengaruh terhadap proses implementasi kebijakan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam kebijaksanaan Pemerintah melalui proses yang panjang dan meluas guna tercapainya tujuan kebijaksanaan itu, karena penerapannya aplication
kebijaksanaan itu adalah terhadap rakyat.
2.3 Fungsi dan Mamfaat Akta Kelahiran