11. Hal yang sama juga dilakukan dengan menggunakan
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
. 12.
Seluruh prosedur pengujian dilakukan sebanyak tiga kali untuk mencegah terjadinya bias.
3.9 Pengolahan dan Analisa Data
Data hasil penelitian ini diproses dan diolah secara komputerisasi. Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji deskriptif dan uji T tidak
berpasangan. Uji deskriptif yang digunakan yaitu
mean
dan standar deviasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan rata-rata nilai KHM dan KBM dari ketiga kali
pengulangan. Uji T tidak berpasangan digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata nilai KHM dan KBM terhadap
Candida albicans denture stomatitis
dan
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian mengenai “Perbedaan Efek Ekstrak Jintan Hitam Terhadap
Candida albicans Denture Stomatitis
dan
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan
Candida albicans denture stomatitis
dan
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini yaitu masing-masing satu biakan
Candida albicans
. Sampel
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi FK USU, sedangkan sampel
Candida albicans denture stomatitis
diperoleh dari penderita
Denture Stomatitis
DS. Penderita DS
merupakan pengunjung Instalasi Penyakit Mulut FKG USU, dan dibawa ke Departemen Biologi Oral FKG USU untuk dilakukan pengambilan data
dengan menggunakan lembar kuesioner. Penderita yang berhasil diambil datanya berjumlah empat orang. Dari lembar kuesioner, diperoleh data penderita berupa usia
kronologis penderita pada penelitian ini adalah 55-70 tahun dengan jenis kelamin perempuan, lama pemakaian gigi tiruan 5-10 tahun, frekuensi membuka gigi tiruan 1-
2 kali sehari, dan tipe DS yang diderita yaitu Newton’s type I dan Newton’s type II.
Penderita yang memenuhi kriteria dilakukan isolasi pada daerah yang terkena DS. Hasil isolasi tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi FK USU
untuk identifikasi fungi
Candida albicans
. Identifikasi dilakukan dalam dua tahap yaitu penanaman pada media SDA dan
CMA. Hasil isolasi pertama-tama ditanam pada media SDA dengan metode goresan berulang dan diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Setelah 24 jam, amati koloni yang tumbuh dan dilakukan penanaman ulang pada media CMA.
Hasil penanaman disimpan dalam inkubator selama tiga hari pada suhu ruangan dan dilakukan pengamatan dibawah mikroskop setelah dilakukan fiksasi. Apabila
terbentuk klamidospora, maka hasil isolasi mengandung
Candida albicans
dan hasil isolasi inilah yang digunakan sebagai sampel penelitian.
Universitas Sumatera Utara