BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian
post-test control group design
.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Pembuatan ekstrak jintan hitam dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU, pengambilan sampel dilakukan di Laboratorium Biologi Oral
Fakultas Kedokteran Gigi USU, sedangkan penanaman dan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran USU.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang diperlukan adalah ± 3 bulan, yaitu dari bulan April sampai bulan Juni 2015.
3.3 Sampel dan Besar Sampel 3.3.1 Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang digunakan adalah biakan
Candida albicans
yang diisolasi dari pasien
denture stomatitis
, serta biakan
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
yang sudah tersedia di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran USU.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Besar Sampel
Dalam menghitung besar sampel penelitian eksperimental digunakan rumus Federer. Rumus besar sampel Federer yaitu:
34
Dimana t = jumlah perlakuan dan r = jumlah replikasi Penelitian ini menggunakan 12 kelompok perlakuan yaitu:
1. Kelompok 1
: Ekstrak jintan hitam 100 5 g100ml 2.
Kelompok 2 : Ekstrak jintan hitam 50 3,3 g100ml
3. Kelompok 3
: Ekstrak jintan hitam 25 2,5 g100ml 4.
Kelompok 4 : Ekstrak jintan hitam 12,5 2 g100ml
5. Kelompok 5
: Ekstrak jintan hitam 6,25 1,67 g100ml 6.
Kelompok 6 : Ekstrak jintan hitam 3,125 1,43 g100ml
7. Kelompok 7
: Ekstrak jintan hitam 1,562 1,25 g100ml 8.
Kelompok 8 : Ekstrak jintan hitam 0,781 1,1 g100ml
9. Kelompok 9
: Ekstrak jintan hitam 0,390 1 g100ml 10.
Kelompok 10 : Ekstrak jintan hitam 0,195 0,91 g100ml 11.
Kelompok 11 : Formaldehyd 40 sebagai kontrol negatif 12.
Kelompok 12 : Aquades sebagai kontrol positif Jadi, jumlah perlakuan t = 12, maka
t – 1 r – 1 ≥ 15
12 – 1r – 1 ≥ 15
r – 1
≥ 1,36 r
≥ 2,36 r
≥ 3 Jumlah sampel yang diperlukan adalah satu sampel biakan
Candida albicans
yang diisolasi dari pasien
denture stomatitis
, serta satu sampel biakan
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
, dengan jumlah replikasi untuk masing-masing sampel yaitu tiga kali pengulangan untuk mencegah terjadinya bias.
t – 1 r – 1 ≥ 15
Universitas Sumatera Utara
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Sampel adalah biakan
Candida albicans
yang diisolasi dari penderita
denture stomatitis
dengan kriteria penderita sebagai berikut:
a. Laki-laki atau perempuan berusia 50-70 tahun
b. Memakai gigi tiruan penuh
c. Sudah memakai gigi tiruan lebih dari 1 tahun
d. Gigi tiruan longgar tidak cekat
e. Tidak meminum obat antifungal sebelum penelitian
f. Bersedia menjadi subjek
penelitian dengan menandatangani
informed consent
2. Sampel dapat tumbuh pada media
Sabouraud Dextrose Agar
SDA dan pada
Corn Meal Agar
CMA 3.
Pada media SDA, koloni
Candida albicans
berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin, kadang-kadang sedikit berlipat-
lipat terutama pada koloni yang berusia tua, berwarna putih kekuningan, dan berbau asam seperti aroma tape
4. Pada media
Corn Meal Agar
CMA, terbentuk klamidospora berdinding tebal dalam waktu 24-36 jam
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Sampel yang tumbuh dari penderita
denture stomatitis
adalah sampel bakteri
2. Sampel yang tumbuh dari penderita
denture stomatitis
adalah sampel
Candida non-albicans
3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas
Ekstrak jintan hitam dalam berbagai konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Variabel Terikat
1. KHM dan KBM ekstrak jintan hitam terhadap
Candida albicans denture
stomatitis
2. KHM dan KBM ekstrak jintan hitam terhadap
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
3.5.3 Variabel Terkendali
1. Media pertumbuhan
Candida albicans
yaitu SDA pada piring petri 2.
Suhu inkubasi untuk menumbuhkan
Candida albicans
yaitu 37
o
C 3.
Waktu pengkulturan yaitu 24 jam 4.
Penggunaan alat, bahan, dan media yang steril 5.
Waktu pengamatan setelah 24 jam 6.
Teknik pengisolasian dan pengkulturan
3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Lamanya penyimpanan biji jintan hitam
2. Keadaan tanah, curah hujan, dan lingkungan asal tanaman
3. Frekuensi pasien membersihkan gigi tiruan dan melakukan kumur-kumur
pada rongga mulut
Universitas Sumatera Utara
3.6 Definisi Operasional Penelitian
1.
Denture stomatitis
DS adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan
ditandai dengan adanya eritema lokal yang kronis pada jaringan yang tertutup gigi tiruan.
Denture stomatitis
biasanya terjadi pada bagian palatal rahang atas, namun
bisa juga terjadi pada jaringan di rahang bawah.
2. Biofilm adalah struktur komunitas mikrobial yang berikatan erat pada
permukaan gigi tiruan dan tertanam dalam matriks polimer ekstraseluler. Biofilm terdiri dari campuran bermacam sel, termasuk ragi, pseudohifa, sel hifa dan matriks
ekstraseluler yang terdiri dari polisakarida dan protein.
3.
Candida albicans
adalah salah satu jenis spesies jamur yang ditemukan sebagai flora normal pada tubuh manusia.
Candida albicans
merupakan jamur
Variabel Bebas Ekstrak jintan hitam dalam
berbagai konsentrasi
Variabel Terikat 1.
KHM dan KBM ekstrak jintan hitam terhadap
Candida albicans denture stomatitis
2. KHM dan KBM ekstrak jintan
hitam terhadap
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
Variabel Terkendali 1.
Media pertumbuhan
Candida albicans
yaitu SDA pada piring petri
2. Suhu inkubasi untuk menumbuhkan
Candida albicans
yaitu 37
o
C 3.
Waktu pengkulturan yaitu 24 jam 4.
Penggunaan alat, bahan, dan media yang steril
5. Waktu pengamatan setelah 24 jam
6. Teknik
pengisolasian dan
pengkulturan
Variabel Tidak Terkendali 1.
Lamanya penyimpanan biji jintan hitam
2. Keadaan tanah, curah
hujan, dan lingkungan asal tanaman
3. Frekuensi
pasien membersihkan gigi tiruan
dan melakukan kumur- kumur pada rongga mulut
Universitas Sumatera Utara
dimorfik, uniseluler dengan bentuk bulat ataupun lonjong. Pada media cair, dikatakan positif
Candida albicans
jika terbentuk endapan pada dasar tabung. Pada media padat,
Candida albicans
positif bila terbentuk koloni bulat, halus, licin, berwarna
putih kekuningan, dan berbau asam seperti aroma tape.
4.
Candida albicans
ATCC
®
10231
™
adalah produk yang dihasilkan oleh
American Type Culture Collection
, dimana produk ini ditujukan hanya untuk
penelitian, bukan untuk tujuan diagnostik ataupun terapeutik.
5. Koloni adalah sekumpulan organisme baik uniseluler atau multiseluler,
baik sejenis maupun tidak, membentuk suatu kelompok dimana kelompok tersebut
tinggal di suatu daerah tertentu dan saling berhubungan satu sama lain.
6. Ekstrak jintan hitam adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati jintan hitam menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
yang diperoleh memenuhi standar baku yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini,
digunakan ekstrak jintan hitam dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25,
3,125, 1,562, 0,781, 0,390, dan 0,195.
7. Ekstraksi adalah penarikan zat kimia yang dapat larut sehingga terpisah
dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Hasil ekstraksi disebut ekstrak.
8. Perkolasi adalah penyaringan yang dilakukan dengan mengalirkan cairan
penyaring melalui suatu lapisan atau saringan.
9. Maserasi adalah proses perendaman bubuk jintan hitam, menggunakan
pelarut organik pada temperatur ruangan. Proses ini bertujuan agar terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel, sehingga
metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik.
10. Formaldehyd merupakan aldehida dengan rumus kimia H
2
CO yang berbentuk gas, atau bentuk cair yang dikenal dengan formalin, dan bentuk padatan
yang dikenal dengan
paraformaldehyde
atau
trioxane
.
11. Aquades adalah air yang sudah melalui proses penyulingan, memiliki
kandungan murni H
2
O, dan tidak mempunyai sifat antifungal.
12.
Sabouraud Dextrose Agar
SDA adalah media yang khusus dipakai untuk
Universitas Sumatera Utara
menumbuhkan jamur dan berwarna kuning bening.
13.
Corn Meal Agar
CMA adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan jamur serta untuk melihat adanya pembentukan klamidospora atau
tidak. Klamidospora merupakan tanda khas dari
Candida albicans
.
14.
Mueller Hinton Broth
MHB adalah media yang biasa digunakan untuk menumbuhkan berbagai jenis mikroorganisme, salah satunya
Candida albicans
.
15. Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya
sebagai sumber energi agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya
menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati.
16. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Pada penelitian ini, endapan terbentuk akibat dari tumbuhnya
Candida albicans
dalam campuran larutan MHB dan ekstrak jintan hitam.
17.
Fungistatis adalah bahan yang dapat menghambat pertumbuhan jamur.
18. Kadar Hambat Minimum KHM adalah konsentrasi terkecil dari suatu
bahan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau mencegah
multiplikasi mikroorganisme.
19.
Fungisidal adalah bahan yang dapat digunakan untuk membunuh jamur.
20. Kadar Bunuh Minimum KBM adalah konsentrasi terkecil dari suatu
bahan yang dapat membunuh pertumbuhan mikroorganisme tertentu.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat-alat Penelitian