Distribusi Sampel Berdasarkan Indikasi Tindakan Trakeostomi Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Pada tabel 5.5. dapat dilihat bahwa daripada total 53 sampel, sebanyak 38 orang menunjukkan tidak ada komplikasi akibat tindakan trakeostomi dengan proporsi sebanyak 71,7 sedangkan sebanyak 15 orang menunjukkan timbulnya komplikasi akibat tindakan trakeostomi dengan proporsi sebanyak 28,3 yaitu perdarahan sebanyak 7 orang 13,2, emfisema subkutan dan infeksi masing-masing sebanyak 3 orang 5,7 dan penempatan kanul yang sulit sebanyak 2 orang 3,8.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Indikasi Tindakan Trakeostomi

Indikasi terbanyak tindakan trakeostomi pada penelitian ini adalah mengatasi obstruksi jalan nafas atas yaitu sebanyak 31 orang 58,5. Obstruksi total pada Komplikasi N 1. Tidak ada 2. Ada: a. Perdarahan b. Emfisema subkutan c. Infeksi d. Penempatan kanul yang sulit 38 7 3 3 2 71,7 13,2 5,7 5,7 3,8 Total 53 100 Universitas Sumatera Utara saluran nafas terutama disebabkan oleh tumor laring dapat menyebabkan keadaan sesak nafas atau respiratory distress sehingga pada keadaan gawat dibutuhkan tindakan trakeostomi untuk mempertahankan jalan nafas. Hadikawarta, Rusmarjono, Soepardi, 2004. Charlotte 2004 pada penelitiannya di Jos University Teaching Hospital, Nigeria mendapatkan indikasi terbanyak dilakukan tindakan trakeostomi adalah sumbatan jalan nafas yaitu sebanyak 64,5. Rahardjo 2007 pada penelitiannya di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar mendapatkan sumbatan jalan nafas akibat tumor laring sebagai indikasi terbanyak pada trakeostomi darurat yaitu sebanyak 36. Hal ini sama dengan hasil penelitian ini dimana obstruksi jalan nafas merupakan indikasi tertinggi dilakukan tindakan trakeostomi di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik dati tahun 2008 hingga 2009.

5.2.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Kelompok umur tertinggi yang menjalani tindakan trakeostomi adalah 61 tahun dan ke atas yaitu kelompok usia tua dengan angka sebanyak 15 orang 28,3. Hal ini adalah karena pada usia lanjut, fungsi dan organ tubuh mengalami penurunan dan sistem imun juga mengalami perubahan dan mula berkurang. Peningkatan insidensi penyakit keganasan juga sesuai dengan umur dimana pada usia 65 tahun kejadian penyakit keganasan tiga kali lebih sering daripada usia muda University of Washington, 2007. Rahardjo 2007 pada penelitiannya di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar mendapatkan kelompok umur tertinggi yang menjalani tindakan trakeostomi adalah 61 hingga 75 tahun dengan proporsi sebanyak 38. Hasil yang didapat dalam penelitian ini hampir sama dengan penelitian Rahardjo. Universitas Sumatera Utara

5.2.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin