Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Sampel Menurut Waktu Dilakukannya Tindakan

5.2.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Tindakan trakeostomi dilakukan lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan yaitu laki-laki sebanyak 33 orang 62,3 manakala perempuan sebanyak 20 orang 37,7. Menurut Brain Injury Association of America, laki-laki cenderung mengalami trauma kepala 1,5 kali lebih banyak daripada perempuan CDC, 2006 dan menurut American Medical Association, laki-laki lebih cenderung mendapat penyakit keganasan seperti karsinoma laring yang dapat menyebabkan sumbatan pada jalan nafas. Charlotte 2004 pada penelitiannya di Jos University Teaching Hospital, Nigeria mendapatkan perbandingan laki-laki dan perempuan yang menjalani tindakan trakeostomi adalah 4:1. Rahardjo 2007 pada penelitiannya di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar mendapatkan proporsi dari kedua jenis kelamin adalah 68 untuk laki-laki dan 32 untuk perempuan. Hasil yang didapat dalam penelitian ini sama dengan yang didapat oleh Charlotte dan Rahardjo yaitu jumlah penderita laki- laki yang menjalani tindakan trakeostomi adalah lebih banyak dibandingkan perempuan.

5.2.4. Distribusi Sampel Menurut Waktu Dilakukannya Tindakan

Menurut waktu dilakukannya tindakan trakeostomi, didapatkan bahwa trakeostomi darurat dilakukan lebih banyak yaitu terhadap 39 orang 73,4 dibandingkan trakeostomi elektif yang dilakukan terhadap 14 orang 26,4. Pada keadaan darurat, khususnya pada pasien yang mengalami obstruksi jalan nafas dan Universitas Sumatera Utara demi menyelamatkan nyawa pasien dibutuhkan tindakan trakeostomi yang merupakan suatu prosedur yang sederhana dan efektif untuk mempertahankan jalan nafas. Soetjipto, Mangunkusomu, 2001. Charlotte 2004 pada penelitiannya di Jos University Teaching Hospital, Nigeria mendapatkan sebanyak 87 dilakukan trakeostomi darurat dan 13 dilakukan trakeostomi elektif. Rahardjo 2007 pada penelitiannya di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar mendapatkan trakeostomi darurat dilakukan lebih banyak yaitu sebanyak 64,6 dibandingkan trakeostomi elektif. Hasil yang didapati dalam penelitian ini hampir sama dengan peneliti-peneliti lain.

5.2.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Komplikasi Akibat Tindakan Trakeostomi