Perhitungan EIRP Effective Isotropic Radiated Power Perhitungan RSL Receive Signal Level

Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semakin jauh jarak antara base station BS dengan subscriber station SS maka rugi-rugi propagasi juga semakin besar. Untuk jarak yang sama loss propagasi ECC-33 lebih besar daripada COST-231 Hata. Hal ini disebabkan perbedaan karakteristik diantara kedua model propagasi tersebut, dimana model propagasi COST-231 Hata yang digunakan dalam analisis ini adalah untuk daerah sub-urban pinggiran kota, sedangkan ECC-33 yang digunakan adalah untuk daerah perkotaan medium.

4.3.1.3 Perhitungan EIRP Effective Isotropic Radiated Power

Perhitungan EIRP dilakukan dengan menggunakan Persamaan 3.21. Ltx Gtx Ptx EIRP − + = dimana : Ptx = 10 watt = 10log10 4 miliwatt = 40 dBm Gtx = 23 dBi Ltx = 4 dB Maka : dBm dB dBi dBm EIRP 59 4 23 40 = − + =

4.3.1.4 Perhitungan RSL Receive Signal Level

Perhitungan RSL dilakukan dengan menggunakan Persamaan 3.22. Lrx Grx Lpropagasi EIRP RSL − + − = dimana : Universitas Sumatera Utara EIRP = 59 dBm Grx = 14 dBi Lrx = 2 dB • Untuk COST-231 Hata Model Nilai RSL akan berubah seiring dengan jarak SS yang semakin jauh dari BS. Dengan memasukkan nilai rugi-rugi propagasi dari Tabel 4.4 maka akan didapatkan nilai RSL untuk jarak BS dan SS dari 1 km hingga 10 km. Untuk d = 1 km dBm dB dBi dB dBm RSL 49 , 72 2 14 49 , 143 59 − = − + − = Untuk d = 2 km dBm dB dBi dB dBm RSL 44 , 83 2 14 44 , 154 59 − = − + − = Dengan perhitungan yang sama untuk d = 3 km hingga d = 10 km akan didapat hasil receive signal level dengan model propagasi COST-231 Hata Model seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Receive Signal Level pada COST-231 Hata Model Jarak BS dan SS d km RSL dBm 1 -72,49 2 -83,44 3 -89,85 4 -94,92 5 -97,92 6 -100,79 7 -103,23 8 -105,34 9 -107,21 10 -108,87 Universitas Sumatera Utara • Untuk ECC-33 Path Loss Model Nilai RSL akan berubah seiring dengan jarak SS yang semakin jauh dari BS. Dengan memasukkan nilai rugi-rugi propagasi dari Tabel 4.5 maka akan didapatkan nilai RSL untuk jarak BS dan SS dari 1 km hingga 10 km. Untuk d = 1 km dBm dB dBi dB dBm RSL 17 , 79 2 14 17 , 150 59 − = − + − = Untuk d = 2 km dBm dB dBi dB dBm RSL 68 , 88 2 14 68 , 159 59 − = − + − = Dengan perhitungan yang sama untuk d = 3 km hingga d = 10 km akan didapat hasil receive signal level dengan model propagasi ECC-33 Path Loss Model seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Receive Signal Level pada ECC-33 Path Loss Model Jarak BS dan SS d km RSL dBm 1 -79,17 2 -88,68 3 -94,72 4 -99,23 5 -102,85 6 -105,89 7 -108,52 8 -110,84 9 -112,91 10 -114,79 Dari Tabel 4.6 dan 4.7 dapat dibuat perbandingan RSL antara COST-231 Hata dengan ECC-33 yang ditunjukkan oleh Gambar 4.3. Dari Gambar dapat dilihat bahwa receive Universitas Sumatera Utara signal level RSL pada model propagasi COST-231 Hata lebih tinggi bila dibandingkan dengan model propagasi ECC-33. Hal ini disebabkan rugi-rugi propagasi COST-231 Hata yang lebih rendah daripada ECC-33. Semakin jauh jarak antara base station BS dengan subscriber station SS maka RSL juga semakin rendah. -118 -116 -114 -112 -110 -108 -106 -104 -102 -100 -98 -96 -94 -92 -90 -88 -86 -84 -82 -80 -78 -76 -74 -72 -70 -68 -66 -64 -62 -60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jarak BS dan SS km R e c e iv e S ig n a l L e v e l d B m COST-231 Hata ECC-33 Path Loss Gambar 4.3 Perbandingan Receive Signal Level Pada Model Propagasi COST 231- Hata dan ECC-33 Path Loss

4.3.1.5 Perhitungan Rss Receiver Sensitivity