BAB 4. HASIL
Empat puluh pasien skizofrenik yang datang ke Poliklinik Psikiatri umum, bangsal priawanita dan IGD BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Sumatera Utara telah ikut serta dalam penelitian ini. Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara
non probability sampling jenis consecutive dalam periode waktu 1 Maret 2010 sampai dengan 31
Agustus 2010.
Tabel 4.1. Distribusi Sampel berdasarkan karakteristik demografi.
Karakteristik demografi sampel
Pasien Skizofrenik N
Kelompok umur
15 – 24 25 – 34
35 – 44 45 – 55
Jumlah
11 17
10 2
40 27,5
42,5 25
5 100
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Jumlah
26 14
40 65
35 100
Berat badan 40
100
Dari tabel 4.1. diatas, dapat dilihat bahwa distribusi sampel penelitian berdasarkan kelompok umur yang memiliki paling banyak
sampel adalah kelompok umur 25 – 34 sebesar 17 sampel 42,5 dan
26
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki paling sedikit sampel adalah kelompok umur 45 – 55 sebesar 2 sampel 5, berdasarkan jenis kelamin yang memiliki paling
banyak sampel adalah jenis kelamin laki-laki sebesar 26 sampel 65 .
Tabel 4.2. Distribusi sampel kelompok terapi Risperidon dan Haloperidol berdasarkan karakteristik demografi.
Karakteristik Demografi Sampel
Terapi
Risperidon Haloperidol
Total N
n n
Kelompok umur
15 – 25 –
35 – 45 – 55
Jumlah
8 8
3 1
20 40
40 15
5 100
3 9
7 1
20 15
45 35
5 100
11 17
10 2
40 27,5
42,5 25
5 100
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Jumlah
14 6
20 70
30 100
12 8
20 60
40 100
26 14
40 65
35 100
Dari tabel 4.2. diatas, dapat dilihat pada kelompok terapi risperidon berdasarkan kelompok umur bahwa yang memiliki paling banyak sampel
adalah kelompok umur 15 – 24 tahun dan 25 – 34 tahun sebesar masing- masing 8 sampel 40. Dan yang paling sedikit sampel adalah kelompok
umur 45 – 55 tahun sebesar 1 sampel 5. Pada kelompok terapi
Universitas Sumatera Utara
haloperidol yang memiliki paling banyak sampel adalah kelompok umur 25-34 tahun sebesar 9 sampel 45 dan paling sedikit sampel adalah
kelompok umur 45 – 55 tahun sebesar 1 sampel 5. Pada kelompok terapi risperidon berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat bahwa yang memiliki paling banyak sampel adalah jenis kelamin laki-laki sebesar 14 sampel 70. Pada kelompok terapi heriperidol yang
memiliki paling banyak sampel adalah jenis kelamin laki-laki sebesar 12 sampel 60.
Tabel 4.3. Hubungan antara kelompok terapi risperidon dan
haloperidol terhadap karakteristik demografi
Karakteristik Demografi Sampel
Terapi
Risperidon Haloperidol
P n
n
Kelompok umur
15 – 24 25 – 34
35 – 44 45 – 55
Jumlah
8 8
3 1
20 40
40 15
5 100
3 9
7 1
20 15
45 35
5 100
0,269
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Jumlah
14 6
20 70
30 100
12 8
20 60
40 100
0,507
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.3. di atas dapat dilihat hubungan antara kelompok terapi risperidon dan haloperidol terhadap karakteristik demografi. Pada
kelompok umur, dari uji statistik dengan menggunakan Chi- square Test
didapati hasil P = 0,269 P 0,05. Tidak ada perbedaan proporsi
kelompok risperidon dan haloperidol berdasarkan kelompok umur. Dari uji pada jenis kelamin dengan menggunakan
Chi- square Test didapati hasil
P = 0,507 P 0,05. Tidak ada perbedaan proporsi kelompok terapi risperidon haloperidol berdasarkan kelompok jenis
kelamin.
Tabel 4.4. Hubungan antara kelompok terapi Risperidon dan Haloperidol terhadap karakteristik Berat Badan
Karakteristik Demografi
Sampel Terapi
P Risperidon Haloperidol
n Mean
Standar deviasi
n Mean
Standar deviasi
Berat badan 20
22,1 0,6
20 22,1
0,6 0,941
Dari uji dengan menggunakan Independent Samples Test terhadap
berat badan didapati nilai rata-rata untuk kelompok terapi risperidon sebesar 22,1 SD ± 0,6 dan berat badan rata-rata untuk kelompok terapi
haloperidol sebesar 22,1 SD ± 0,6 yang berarti nilai P = 0,941 P0,05.
Tidak ada perbedaan proporsi berat badan yang bermakna pada kelompok yang akan mendapat risperidon dan haloperidol.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Karakteristik skor PANSS total dan skor PANSS Positif Minggu ke nol pada kelompok Terapi Risperidon dan
Haloperidol
Terapi PANSS
Risperidon Haloperidol n
Mean Standar
deviasi n
Mean Standar
deviasi
P
PANSS Total 20
107,25 10,1
20 112,8
11,5 0,113
PANSS positif 20
30,6 4,9
20 30,6
4,8 1,000
Dari uji dengan Independent Samples Test terhadap skor PANSS
total didapati skor PANSS total rata-rata untuk kelompok terapi risperidon sebesar 107,2 SD ± 10,1 dan PANSS total rata-rata untuk kelompok
terapi haloperidol sebesar 112,8 SD ± 11,5, P = 0,113 P 0,05. Tidak
ada perbedaan Skor PANSS total minggu ke nol berdasarkan kelompok intervensi.
Dari uji Independent Samples Test terhadap skor PANSS positif
didapati skor PANSS positif rata-rata untuk terapi risperidon 30,6 SD ±4,9 dan skor PANSS positif rata-rata untuk kelompok terapi haloperidol
sebesar 30,6 SD ±4,8, P = 1,0 P 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak dijumpai perbedaan yang bermakna terhadap skor PANSS pada saat pertama sekali pasien skizofrenik dengan simtom positif diperiksa
masing-masing kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Perbedaan skor PANSS total dan skor PANSS positif pada minggu ke nol dan minggu ke empat pada kelompok
terapi risperidon dan haloperidol.
PANSS Terapi
Risperidon Haloperidol n
Mean Standar
deviasi n
Mean Standar
deviasi
p
Perbedaan PANSS total
20 50,2
9,7 20
47,4 6,5
0,281
Perbedaan PANSS positif
20 13,1
3,4 20
10,5 1,9
0,005
Dari uji dengan Indepent Samples Test terhadap perbedaan skor
PANSS total minggu ke nol dan minggu keempat didapati perbedaan skor PANSS total rata-rata untuk kelompok terapi risperidon sebesar 50,2 SD
± 9,7 dan perbedaan skor PANSS total rata-rata untuk kelompok terapi haloperidol sebesar 47,4 SD ±6,5,
P = 0,281 P0,05. Tidak ada perbedaan skor PANSS delta total berdasarkan kelompok intervensi.
Dari uji dengan Indepent Samples Test terhadap perbedaan skor
PANSS positif minggu ke nol dan minggu keempat didapati perbedaan skor PANSS positif rata-rata untuk kelompok terapi risperidon sebesar
13,1 SD ± 3,4 dan perbedaan skor PANSS positif rata-rata untuk kelompok terapi haloperidol sebesar 10,4 SD ± 1,9,
P = 0,005 P 0,05. Ada perbedaan simtom delta positif berdasarkan kelompok intervensi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Efek samping yang dijumpai setelah pemberian obat
Risperidon Haloperidol
Efek samping N
N Ada
8 40
15 75
Tidak ada 12
60 5
25
Dari tabel 4.7. diatas dapat dilihat bahwa dari 20 orang yang mendapat risperidon mempunyai efek samping 8 orang sedangkan dari
20 orang yang mendapat haloperidol mempunyai efek samping 15 orang. Adapun efek samping yang dijumpai pada pemberian risperidon pada
penelitian adalah akatisia, tremor dan sakit kepala. Sedangkan efek samping yang dijumpai pada pembelian haloperidol adalah tremor,
akatisia, pusing, sakit kepala, dan distonia. Dosis rata-rata yang diberikan pada sampel yang diintervensi
dengan risperidon sebesar 6 mghari pada minggu keempat dan dosis rata-rata yang diberikan pada sampel yang diintervensi dengan
haloperidol sebesar 15 mghari pada minggu keempat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5. PEMBAHASAN