Pengujian Menentukan Parameter Generator Sinkron Tiga Fasa 1. Pengujian Beban Nol Rangkaian Pengujian Prosedur Pengujian Data Hasil Pengujian Grafik Hasil Pengujian

64 Merk Dagang : Lucas-Nulle 3. 3 Unit PTDC 4. Beban Resistif yaitu berupa tahanan variabel 5. Alat-Alat Ukur - 4 Unit Amperemeter AC - 4 Unit Amperemeter DC - 3 Unit Voltmeter AC - 2 Unit Voltmeter DC - 1 Unit Wattmeter 3 fasa dan 3 Unit Wattmeter 1fasa - 1 Unit Cos phi meter dan 1 unit Frekuensimeter - 2 Unit Torsimeter dan Tachometer Tipe SE 2662 - 5R - 2 Unit Magnetic Powder Braker Tipe SE 2662 - 5R 6. Kabel secukupnya IV.3. Pengujian Menentukan Parameter Generator Sinkron Tiga Fasa IV.3.1. Pengujian Beban Nol

a. Rangkaian Pengujian

P T D C 1 S1 V1 A1 V2 M1 G1 n T A2 PTDC2 S2 a b c Gambar 4.1. Rangkaian Pengujian Beban Nol Universitas Sumatera Utara 65

b. Prosedur Pengujian

1. Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.1. 2. Saklar S1 dan S2 dalam posisi terbuka dan PTDC 1 dan PTDC 2 dalam keadaan minimum. 3. Tutup saklar S1 lalu atur PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal generator sinkron G1. 4. Catat penunjukan pada voltmeter V2 saat arus eksitasi generator bernilai nol yang terbaca pada amperemeter A2. 5. Tutup saklar S2 lalu naikkan arus eksitasi generator secara bertahap dengan mengatur PTDC 2 sampai tercapai keadaan saturasi. Setiap tahap kenaikan arus eksitasi, jaga putaran rotor tetap konstan lalu catat penunjukan pada voltmeter V2. 6. Setelah tercapai keadaan saturasi, atur PTDC 2 hingga nol lalu buka saklar S2. 7. Kemudian atur PTDC 1 hingga nol lalu buka saklar S1. 8. Pengujian selesai.

c. Data Hasil Pengujian

Pengujian beban nol mulai dilakukan saat arus eksitasi I f generator bernilai nol dan terus dinaikan sampai suatu nilai tertentu dimana tercapai keadaan saturasi kejenuhan inti. Pengujian ini dilakukan pada putaran nominal rotor generator yang dijaga konstan. Tampak dari grafik hasil pengujian bahwa kenaikan tegangan Universitas Sumatera Utara 66 induksi E a tidak linier terhadap kenaikan arus eksitasi. Data hasil pengujian beban nol dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Beban Nol n r = 1500 rpm ; Ia = 0 No I f A E a = Vt V 1 16 2 0,02 35 3 0,04 52 4 0,06 73 5 0,08 93 6 0,1 105 7 0,12 133 8 0,14 160 9 0,16 180 10 0,18 195 11 0,2 215 12 0,22 235 13 0,24 254 14 0,26 271 15 0,28 286 16 0,3 312 17 0,32 326 18 0,34 353 19 0,36 360 20 0,38 367 21 0,4 380 22 0.42 383 23 0,44 384 24 0,46 385 25 0,48 387 26 0,5 391 Universitas Sumatera Utara 67

d. Grafik Hasil Pengujian

Hasil pengujian tampak seperti pada Grafik 4.1. Pengujian Beban Nol 50 100 150 200 250 300 350 400 450 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 If A Ea V Kurva Ea = fIf Grafik 4.1. Hasil Pengujian Beban Nol

IV.3.2. Pengujian Hubung Singkat a. Rangkaian Pengujian

P T D C 1 S1 V1 A1 A3 M1 G1 n T A2 PTDC2 S2 a b c Gambar 4.2. Rangkaian Pengujian Hubung Singkat Universitas Sumatera Utara 68

b. Prosedur Pengujian