Pengujian efek diuretik daun dandang gendis

dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, volumenya dicukupkan dengan akuades hingga 10 ml.

3.6.3 Larutan Induk Dosis Suspensi Ekstrak Etanol daun Dandang Gendis

Dalam lumpang yang berisi ekstrak etanol daun dandang gendis 5 g ditambahkan suspensi CMC 0,5 sedikit demi sedikit sambil terus digerus lalu masukkan kedalam labu tentukur 100 ml, kemudian dicukupkan volumenya hingga 100 ml.

3.7 Penyiapan Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih yang sehat. Sebelum percobaan dimulai, dilakukan pra perlakuan untuk menentukan tikus yang memenuhi syarat untuk mengikuti penapisan terarah. Tikus yang sehat ditandai dengan kenaikan berat badan yang teratur dan memperlihatkan gerakan yang lincah.

3.8 Pengujian efek diuretik daun dandang gendis

Tikus dipuasakan tidak diberi makan selama 18 jam dengan tetap diberi minum, kemudian bobot tikus ditimbang. Masing – masing tikus diberi perlakuan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif pemberian CMC 5 mg, kontrol positif suspensi furosemid 3,6 mgkg BB, dan pemberian bahan obat EDG dosis 150, 300, dan 450 mgkg BB. Tikus diletakkan di dalam kandang metabolik yang dimodifikasi terbuat dari silinder plastik yang dihubungkan dengan corong besar dan botol penampung Universitas Sumatera Utara dibawahnya untuk menampung urin. Volume urin yang diekskresikan dicatat selama 6 jam sebagai urin total Ditjen POM, 1993.

3.8.1 Penentuan Kadar Natrium dan Kalium dengan Spektrofotometer

Serapan Atom Sebanyak 1 ml volume urin dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml kemudian dicukupkan dengan akuades sampai 50 ml. Pindahkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 5 ml HNO 3 p dan beberapa batu didih. Didihkan secara perlahan-lahan kemudian diuapkan pada waterbath hingga volume urin total tinggal 20 ml, saring. Filtrat dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml cukupkan dengan akuades sampai garis tanda, selanjutnya diukur menggunakan alat AAS SNI, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk simplisia daun dandang gendis Clinacanthus nutans Burm.f Lindau dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Karakterisasi Serbuk Simplisia Daun Dandang Gendis Clinacnthus nutans Burm.f. Lindau No Parameter Hasil MMI VI 1 Kadar air 7,07 Tidak kurang dari 10 2 Kadar abu total 6,07 Tidak lebih dari 8 3 Kadar abu tidak larut asam 0,63 Tidak kurang dari 1 4 Kadar sari larut dalam air 10,60 Tidak lebih dari 24 5 Kadar sari larut dalam etanol 10,93 Tidak kurang dari 6 Hasil karakterisasi simplisia daun dandang gendis tidak tercantum pada Materia Medika Indonesia, sehingga sebagai standard diambil perbandingan berdasarkan suku yang sama yaitu Acanthaceae tetapi berbeda tumbuhan, hasilnya memenuhi syarat, dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian. Pemeriksaan karakterisasi pada simplisia daun dandang gendis yaitu menentukan kandungan air simplisia, karena air merupakan media yang baik untuk ditumbuhi bakteri. Batas maksimal kandungan air dalam simplisia adalah 10 . Kadar abu total dilakukan untuk mengetahui jumlah senyawa anorganik pada simplisia daun tersebut. Sedangkan kadar abu tidak larut dalam asam dilakukan untuk mengetahui bahan–bahan yang tidak larut dalam asam. Kadar sari larut dalam air dilakukan untuk mengetahui senyawa polar yang terlarut dalam air misalnya flavonoid, tanin dan glikosida. Kadar sari larut dalam etanol untuk Universitas Sumatera Utara