BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membandingkan dua
kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Penelitian ini berguna untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak yang diidentifikasikan oleh jumlah Wajib Pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai
secara tepat waktu dan penerimaan pajak antara sebelum dengan sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang beralamat di Gedung Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera
Utara I Lantai 4, Jl. Sukamulia No. 17 A, Kel. Aur, Kec. Medan Maimun, Kota Medan. Rentang waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Agustus s.d.
September 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional meliputi pengertian istilah-istilah yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
1. Uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah serangkaian
kegiatan menguji alternatif penataan tugas dan fungsi Account Representative yang berbeda dari pelaksanaan tugas dan fungsi Account Representative saat
ini untuk mendapat hasil atau kinerja yang lebih baik pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
2. Kepatuhan Wajib Pajak adalah tingkat kepatuhan Wajib Pajak yang untuk
dapat ditetapkan sebagai Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu, yang dapat disebut sebagai Wajib Pajak Patuh, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut. e.
Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan, meliputi: 1
penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan selama 3 tiga Tahun Pajak terakhir yang wajib disampaikan sampai dengan akhir tahun sebelum
tahun penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dilakukan tepat waktu;
2 penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat dalam tahun
terakhir sebelum tahun penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu untuk Masa Pajak Januari sampai November tidak lebih dari 3 tiga
Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut; 3
seluruh Surat Pemberitahuan Masa dalam tahun terakhir sebelum tahun penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu untuk Masa Pajak
Januari sampai November telah disampaikan; dan
4 Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat sebagaimana dimaksud pada
huruf b telah disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Masa Pajak berikutnya.
f. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak pada tanggal 31
Desember tahun sebelum penetapan sebagai Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu, kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur
atau menunda pembayaran pajak. g.
Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3
tiga tahun berturut-turut. Laporan keuangan dimaksud adalah laporan keuangan yang dilampirkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan yang wajib disampaikan selama 3 tiga tahun berturut-turut sampai dengan akhir tahun sebelum tahun penetapan Wajib Pajak dengan
Kriteria Tertentu. h.
Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir. 3.
Penerimaan pajak adalah penerimaan negara yang bersumber dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Bea Materai yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Pajak.
3.4 Definisi Operasional