Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative Sumber: Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak

4.2 Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis dengan program IBM SPSS 22. Uji statistik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan uji beda perbandingan rata-rata dua sampel yang berhubungan, yaitu paired-samples t test. Berikut adalah tabel hasil analisis data kepatuhan Wajib Pajak dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. No. Bulan Tahun Target dalam juta Rupiah Realisasi dalam juta Rupiah Realisasi dalam 1 Februari 2014 43.746 38.618 88,28 2 Maret 2014 47.150 60.119 127,51 3 April 2014 52.695 68.677 130,33 4 Mei 2014 65.759 52.059 79,17 5 Juni 2014 60.167 63.568 105,65 6 Juli 2014 85.290 76.450 89,63 7 Agustus 2014 78.480 55.952 71,29 8 September 2014 67.990 70.460 103,63 9 Oktober 2014 84.631 74.960 88,57 10 November 2014 98.116 84.409 86,03 11 Desember 2014 170.486 123.252 72,29 12 Januari 2015 121.604 71.517 58,81 13 Februari 2015 67.387 62.276 92,41 14 Maret 2015 103.427 58.903 56,95 15 April 2015 117.628 73.574 62,55 16 Mei 2015 88.345 56.623 64,09 17 Juni 2015 105.431 65.515 62,14 18 Juli 2015 127.191 76.051 59,79 19 Agustus 2015 100.761 81.132 80,52 1.686.284 1.314.115 - Total Tabel 4.5 Analisis Statistik Deskriptif Kepatuhan Wajib Pajak Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic KepatuhanSebelum 19 92.19 41.84 134.03 1598.45 84.1289 4.66149 20.31898 KepatuhanSesudah 19 17.94 69.74 87.68 1467.75 77.2500 1.32084 5.75742 Valid N listwise 19 Sumber: Output IBM SPSS 22 Output tampilan IBM SPSS 22 tersebut menunjukkan masing-masing jumlah data dari populasi kepatuhan Wajib Pajak N ada 19. Dari populasi kepatuhan Wajib Pajak sebelum uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative, tingkat kepatuhan terkecil minimum adalah 41,84 dan terbesar maximum adalah 134,03 dan dari populasi kepatuhan Wajib Pajak sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative, tingkat kepatuhan terkecil minimum adalah 69,74 dan terbesar maximum adalah 87,68. Nilai range merupakan selisih nilai terkecil dan terbesar, yaitu masing-masing sebesar 92,19 dan 17,94 serta nilai sum merupakan penjumlahan dari populasi, yaitu masing- masing sebesar 1.598,45 dan 1.467,75. Rata-rata tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebelum uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah 84,1289 dengan standar deviasi sebesar 20,31898 dan rata-rata tingkat kepatuhan Wajib Pajak sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah 77,2500 dengan standar deviasi sebesar 5,75742. Tabel di atas memperlihatkan bahwa rata-rata kepatuhan Wajib Pajak sebelum uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative lebih besar daripada kepatuhan Wajib Pajak sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative. Hal ini berarti bahwa jumlah Wajib Pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai secara tepat waktu sejak Masa Pajak Juli 2012 sampai dengan Januari 2014 lebih tinggi daripada Masa Pajak Februari 2014 sampai dengan Agustus 2015. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kepatuhan Wajib Pajak yang diidentifikasikan oleh jumlah Wajib Pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai secara tepat waktu setelah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Hasil analisis data kepatuhan Wajib Pajak dengan menggunakan paired- samples t test ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.6 Analisis Paired-Samples T Test Kepatuhan Wajib Pajak Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 KepatuhanSebelum - KepatuhanSesudah 6.87895 23.05462 5.28909 -4.23302 17.99092 1.301 18 .210 Sumber: Output IBM SPSS 22 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selisih rata-rata kepatuhan Wajib Pajak antara sebelum dengan sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah sebesar 6,87895 yang diperoleh dari rata-rata sebelum penataan tugas dan fungsi Account Representative sebesar 84,1289 dikurangi rata-rata setelah penataan tugas dan fungsi Account Representative sebesar 77,2500. Selain itu, diperoleh nilai t sebesar 1,301 dengan nilai signifikansi sebesar 0,210. Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H1 ditolak sehingga hasil analisis ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak yang diidentifikasikan oleh jumlah Wajib Pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai secara tepat waktu antara sebelum dengan sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Berikut adalah tabel hasil analisis data penerimaan pajak dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Tabel 4.7 Analisis Statistik Deskriptif Penerimaan Pajak Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic PenerimaanSebelum 19 86.36 66.88 153.24 1794.43 94.4437 4.86273 21.19614 PenerimaanSesudah 19 73.38 56.95 130.33 1579.64 83.1389 5.02804 21.91670 Valid N listwise 19 Sumber: Output IBM SPSS 22 Output tampilan IBM SPSS 22 di atas menunjukkan masing-masing jumlah data dari populasi penerimaan pajak N ada 19. Dari populasi penerimaan pajak sebelum uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative, realisasi terkecil minimum adalah 66,88 dan terbesar maximum adalah 153,24 dan dari populasi penerimaan pajak sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative, realisasi terkecil minimum adalah 56,95 dan terbesar maximum adalah 130,33. Nilai range merupakan selisih nilai terkecil dan terbesar, yaitu masing-masing sebesar 86,36 dan 73,38 serta nilai sum merupakan penjumlahan dari populasi, yaitu masing-masing sebesar 1.794,43 dan 1.579,64. Rata-rata realisasi penerimaan pajak sebelum uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah 94,4437 dengan standar deviasi sebesar 21.19614 dan rata-rata realisasi penerimaan pajak sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah 83.1389 dengan standar deviasi sebesar 21.91670. Tabel di atas memperlihatkan bahwa rata-rata realisasi penerimaan pajak sebelum uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative lebih besar daripada realisasi penerimaan pajak sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative. Hal ini berarti bahwa realisasi penerimaan pajak sejak bulan Juli tahun 2012 sampai dengan Januari tahun 2014 lebih tinggi daripada bulan Februari tahun 2014 sampai dengan Agustus tahun 2015. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan realisasi penerimaan pajak per bulan setelah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Hasil analisis data penerimaan pajak dengan menggunakan paired-samples t test ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.8 Analisis Paired-Samples T Test Penerimaan Pajak Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 PenerimaanSebelum - PenerimaanSesudah 11.30474 26.71256 6.12828 -1.57031 24.17978 1.845 18 .082 Sumber: Output IBM SPSS 22 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selisih rata-rata penerimaan pajak antara sebelum dengan sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative adalah sebesar 11,30474 yang diperoleh dari rata-rata sebelum penataan tugas dan fungsi Account Representative sebesar 94.4437 dikurangi rata-rata setelah penataan tugas dan fungsi Account Representative sebesar 83.1389. Selain itu, diperoleh nilai t sebesar 1,845 dengan nilai signifikansi sebesar 0,082. Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H2 ditolak sehingga hasil analisis ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penerimaan pajak antara sebelum dengan sesudah uji coba penataan tugas dan fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Prosedur Pelaksanaan Penagihan Pajak Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Membayar Utang Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Tahun 2013

0 32 64

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 1 11

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 2

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 9

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 1 25

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 3

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 6