9. Pola KegiatanAktivitas
Klien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan terkadang klien membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas. Walaupun keluhan nyeri
dirasakan klien tapi klien selalu berusaha untuk bergerak.
10. Pola Eliminasi
Klien menggunakan kantong colostomi pada bagian kiri abdomen bawah. Karakter feses encer, tidak ada pendarahan, terakhir BAB pada saat setelah
pemasangan kantong colostomi, tidak pernah menggunakan laksatif. Klien BAK 2-4 kali per hari dengan karakteristik urine kurning, adanya nyeri pada saat BAK
karena adanya luka bekas operasi, dan klien tidak mempunyai riwayat penyakit batu ginjal.
2.3.2 Analisa Data
No Data
Penyebab Masalah
Keperawatan 1.
DS: -
Tn. E mengatakan nyeri pada insisi post
colostomi -
Tn. E mengatakan tubuhny masih lemas
- P: Tn. E mengatakan
nyeri bertambah jika merubah posisinya
- Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk -
R: nyeri di area abdomen kiri bawah
- S: skla nyeri 8
- T: Nyeri muncul
apabila sedang melakukan
pergerakan Terjadinya insisi
pembedahan setelah Post operasi colostomy,
menimbulkan kerusakan jaringan
kulit sehingga menimbulkan zat neuro
transmitter yang mentransfer kemedula
spinalis dimana akan menimbulkan
rangsangan nyeri. Nyeri pasca
operasi colostomy
Universitas Sumatera Utara
DO: -
Ekspresi wajah klien Tampak meringis
GCS : 8 -
Klien tampak menahan nyeri dan
lemah TD: 13070 mmHg
HR: 80xmenit RR: 22xmenit
T : 37 ° -
Tampak kemerahan pada daerah post
operasi -
Klien terlihat menahan nyeri dan
menyebabkan klien kesulitan dalam
melakukan aktifitasmobilisasi
2.3.3 Perumusan Masalah Masalah Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman; nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Gangguan rasa aman dan nyaman nyeri berhubungan dengan luka insisi
post operasi colostomi pada abdomen di tandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka, nyeri seperti ditusuk-tusuk, tampak cemas, pucat, gelisah,
meringis kesakitan, dan nyeri bertambah saat merubah posisi skala nyeri: 8 skala 1-10.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Perencanaan Keperawatan Hari
tanggal No.
DX PerencanaanKeperawatan
Rabu 04 juni
2014 1
Tujuan dan Kriteria Hasil: -
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri yang dirasakan oleh klien hilang atau tidak dirasakan lagi.
- Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif
untuk mencapai kenyamanan. -
Pasien tampak rileks, dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi. Pasien mengatakan
bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang.
RencanaTindakan Rasional
Mandiri
a. Lakukan pengkajian
nyeri, catat lokasi, dan karakteristik
nyeri skala 0-10 b.
Mengukur tanda - tanda vital setia 3 jam
sekali bila perlu
c. Mengobservasi
adanya rasa cemas takut sehubungan
dengan keadaan fisik dan lingkungan.
d. Melakukan
reposisi sesuai jadwal dan
dengan teknik yang a.
Mengevaluasi derajat ketidaknyamanan yang
terjadi pada pasien.
b. Mengetahui terjadinya
perubahan penyakit secara dini
c. Rasa cemas dapat
mengakibatkan tegangan otot meningkat.
d. Reposisi dapat mengurangi
rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi
Universitas Sumatera Utara
benar. e.
Mengajarkan teknik relaksasi dengan
benar
.
e. Melancarkan sirkulasi
darah.
Hari tanggal
No. DX
PerencanaanKeperawatan
Kamis 05 juni
2014 2
Tujuan dan Kriteria Hasil: 1.
Untuk mencegah terjadinya resiko infeksi yang berkelanjutan. Meminimalkan proses penyebaran infeksi
dan metastase ke organ lain. 2.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien tidak akan mengalami infeksi akibat mikroorganis
melalui luka pembedahan. 3.
Terbebas dari tanda dan gejala infeksi 4.
Memperlihatkan personal higiene yang adekuat
RencanaTindakan Rasional
Mandiri
a. Tekankan pentingnya
cuci tangan yang baik untuk semua individu
yang dating kontak dengan pasien.
b. Gunakan tekhnik
steril dalam perawatan luka.
c. Observasi dan
Inspeksi luka terhadap tanda-tanda infeksi
d. Gunakan teknik steril
pada waktu a.
Mengurangi terjadinya
kontaminasi silang dan menurunkan
risiko infeksi. b.
Mencegah agar luka tidak terinfeksi.
c. Mengetahui tanda –
tanda terjadinya inflamasi secara dini.
d. Mencegah masuknya
bakteri sehingga
Universitas Sumatera Utara
penggantian kantong colostomi, berikan
lokasi perawatan seperti jalur invasif.
e. Pantau peningkatan
suhu tubuh hipertemi. terhindar dari resiko
infeksi.
e. Peningkatan suhu
tubuh merupakan indikator penyebaran
endotoksin pada hipotalamus
2.3.5 Impementasi Keperawatan