Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

penghijauan dikawasan hutan Gunung Lemongan dan upaya menyadarkan masyarakat mengenai arti penting lingkungan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu merupakan acuan yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan merupakan sumber informasi yang digunakan untuk membedakan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya. Tinjauan penelitian terdahulu yang dapat dijadikan bahan perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut: Penelitian Andrianthy. 2013, yang berjudul “Gerakan Sosial Aktivisme Gemkara-Bp3kb Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara ”. Penelitian ini menjelaskan Peran Gerakan Sosial dalam perubahan sosial di Indonesia sangat besar. Perubahan birokrasi seringkali terjadi ketika ada tuntutan dari kelompok masyarakat maupun tekanan asing. Secara garis besar perubahan birokrasi di Indonesia disebabkan oleh keinginan untuk mendapatkan kondisi ideal birokrasi dan organisasi ala Weber. Birokrasi feodal khas kerajaan-kerajaan Indonesia ditinggalkan dan diganti dengan birokrasi modern yang lebih mementingkan the right man on the right place. Gerakan Sosial memiliki akar-akar sejarah yang panjang dalam berbagai masyarakat diberbagai Negara. Gerakan sosial juga merupakan bentuk dari kolektivitas orang-orang didalamnya untuk membawa atau menentang perubahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif yaitu dengan menggambarkan keadaan objek penelitian sesuai dengan data dan fakta yang ditemukan pada proses aktivisme GEMKARA-BP3KB mewujudkan Kabupaten Batubara. Begitu banyak teori-teori yang dapat menjelaskan tentang Gerakan Sosial, tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan dua teori yaitu Teori Gerakan Sosial Baru dan Teori Fungsionalisme-Struktural. Dari hasil penelitian dapat diketahui persamaan dengan penelitian ini yaitu mengenai semakin terbuka suatu masyarakat maka semakin besar peluang tumbuhnya gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan kepentingan masyarakat. Gerakan sosial merupakan fenomena partisipasi masyarakat dalam hubungannya dengan entitas eksternal. Istilah ini secara umum diartikan sebagai instrumen hubungan kekuasaan antara masyarakat yang cenderung powerless dengan entitas yang lebih berkuasa powerful. Gerakan sosial menjadi instrumen menyuarakan kepentingan masyarakat berfungsi seperti loud speaker agar terdengar. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah lebih bersifat kerelawanan. Setiap aktivis mempunyai nilai kepedulian lingkungan yang tinggi sehingga meskipun berbasis sosial yang berbeda namun solidaritas kolektifnya sangat kentara. Gerakan sosial baru ini berorintasi kepada keselamatan bumi, mendukung pelestarian alam dimana manusia merupakan bagian darinya, gerakan ini dilakukan secara kolektif atau secara bersama. Penelitian Azhari. 2012. “Institusionalisasi Gerakan Sosial Studi Deskriptif Tentang Institusionalisasi Gerakan Anti Penambangan Pasir Besi di desa Paseban Kecamat an Kencong Kabupaten Jember”. Penelitian ini menunjukkan basis kekuatan gerakan terletak pada masyarakat desa Paseban karena gerakan tersebut murni kehendak masyarakat. Kekuatan gerakan semakin bagus setelah mendapat dukungan dari organisasi-organisasi yang peduli terhadap masyarakat. Menguatnya gerakan terbangun juga oleh pola komunikasi yang intens dan koordinasi diantara para aktor gerakan, sebagai bukti kekuatan, gerakan masyarakat menolak penambangan berhasil menghentikan aktifitas penambangan. Akan tetapi gerakan ini menemui titik stagnan karena masyarakat merasa tidak memiliki manfaat yang banyak jika melakukan gerakan tanpa kepastian. Stagnasi gerakan terjadi karena pola-pola komunikasi intensif dan koordinasi tidak berjalan dengan baik. Tujauan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis proses perkembangan gerakan sosial penentang terhadap penambangan pasir besi yang dilakukan oleh masyarakat. Peneliti menggunakan teori struktural Gidden dan perilaku kolektif Smelser karena teori ini lebih tepat digunakan untuk mengkaji fenomena gerakan di Paseban. Untuk mendukung proses lapangan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan berbagai teknik dalam penggalian data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi kemudian melakukan analisis data. Pada penelitian ini ditemukan kesamaan dengan penelitian yang saya lakukan, yaitu gerakan yang muncul dari keresahan masyarakat akibat kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh para aktor sebagai perusak lingkungan. Tindakannya yang tidak bertanggung jawab membuat dampak yang sangat merugikan kelestarian alam dan kesejahteraan manusia. Hilangnya sumberdaya alam membuat masyarakat menjadi mudah untuk diorganisir dalam melakukan sebuah aksi nyata. Sedangkan perbedaannya adalah gerakan masyarakat Paseban lebih terorganisasi melalui institusi-institusi yang tersruktur, obyek yang diteliti adalah penolakan terhadap penambangan pasir di Paseban sedangkan penelitian saya gerakan yang terorganisasi tapi namun informal. 28

BAB 3. METODE PENELITIAN