terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server
dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. Metode dokumentasi dilakukan untuk menjaga kemungkinan peneliti
kehilangan data atau peneliti lupa akan data-data yang diperoleh dari informan. Oleh karena itu peneliti membuat catatan kecil untuk menulis data yang diperoleh dari
informan dan peneliti juga menggunakan alat perekam untuk merekam wawancara yang telah dilakukan dengan informan. Peneliti menggunakan alat perekam setiap
kali melakukan wawancara. Hasil wawancara itu kemudian ditranskip untuk memudahkan peneliti menerjemahkan hasil dari wawancara tersebut.
Selain itu karena peneliti membutuhkan informasi mengenai sejarah munculnya Laskar Hijau dari kegiatan wawancara, peneliti juga menggunakan
klipping Koran sebagai pendukung data yang valid yang telah di terbitkan ke media massa untuk menghindari ketimpangan informasi dari fakta yang sudah ada. Dan
peneliti juga menggunakan dokumen-dokumen foto kejadian dari dokumentasi koordinator Laskar Hijau.
3.4 Uji Keabsahan Data
Penelitian kualitatif harus mengungkapkan kebenaran yang obyektif. Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui
keabsahan data kredibilitas penelitian kualitatif dapat tercapai. Untuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan, peneliti menggunakan teknik Triangulasi.
Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu Moleong, 2004:330.
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan data dengan hasil observasi dengan
hasil wawancara. Membandingkan apa yang dikatakan informan dengan informan yang lain, serta
memadukan antara teori dengan data yang diperoleh dilapangan. Dalam penelitian yang bersifat empiris ini, informasi yang diberikan oleh informan memiliki
kandungan makna sehingga tidak dapat langsung diterima begitu saja. Oleh karena into harus dilakukan pengukuran validitas yang perlu peneliti lakukan pada penelitian
ini dengan cara triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda dalam penelitian metode kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan:1
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara:2 membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi;3 membandingkan tentang apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu;4
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain;5 membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu
dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti Moleong, 2004:332 Pengumpulan
data dengan
menggunakan teknik
triangulasi yaitu
mengkroscek data hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang saling berkaitan. Seperti contoh data Laskar Hijau mengenai gerakan Laskar Hijau yang
melakukan aksinya tanpa bantuan pihak pemerintah manapun. Ini di kroscek kan pada hasil wawancara dengan Mas Aak dan Kliping Koran dari Radar Jember yang
sama-sama menyatakan gerakan Laskar Hijau adalah gerakan yang independen artinya dalam hal keuangan tidak mendapatkan sumbangan dari pihak manapun.
3.5 Teknik Analisis Data