Lenni Samosir : Upaya Pengembangan Objek Wisata Lumban Silintong Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
aman bagi wisatawan yang berkunjung dan apabila fasilitas keamanan telah terpenuhi maka tidak ada lagi keraguan bagi wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Lumban
Silintong tersebut.
4.4 Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengembangan
Dalam kenyataannya pengembangan dan pengelolaan objek wisata masih mendapat banyak hambatan. Dalam pengembangan kawasan wisata Lumban Silintong ini
ditemukan beberapa kendala antara lain : 1.
Kurangnya perhatian pemerintah untuk mengembangkan dan membangun kawasan ini, terlihat dari kurangnya sarana dan prasarana kepariwisataan seperti
infrastruktur jalan, akomodasi dan tempat pelayanan jasa lainnya. 2.
Minimnya promosi yang dilakukan yang mengakibatkan kurang dikenalnya daerah tujuan wisata ini secara meluas di kalangan dunia pariwisata.
3. Kurangnya sumber daya manusia yang benar-benar memahami unsur, bentuk dan
pelayanan kepariwisataan. 4.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya pengembangan pariwisata.
5. Kurangnya aksesibilitas pendukung seperti kendaraan umum untuk mencapai
daerah tujuan wisata tersebut. 6.
Belum terdapatnya barang-barang souvenir yang dijual. 7.
Kurangnya koordinasi antara instansi pemerintah dengan masyarakat setempat
Lenni Samosir : Upaya Pengembangan Objek Wisata Lumban Silintong Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
dalam hal sadar wisata dan biro perjalan wisata yang masih sangat terbatas jumlahnya.
8. Masih adanya anggapan dari sekelompok masyarakat bahwa usaha dibidang
pariwisata itu adalah usaha sampingan. 9.
Alokasi dana bagi pengembangan kepariwisataan yang benar-benar terbatas untuk pengembangan Lumban Silintong dari pemerintah kabupaten Toba Samosir.
10. Keadaan sosial budaya.
Struktur ekonomi, sosial serta budaya juga mempengaruhi pola pengembangan suatu kawasan, tidak terkecuali kawasan Lumban Silintong. Perbedaan tradisi dan
budaya yang dibawa oleh wisatawan dengan masyarakat setempat sangat perlu mendapat perhatian. Disatu pihak pemerintah dan masyarakat membutuhkan
kunjungan wisatawan untuk mendapatkan devisa dan peningkatan pendapatan masyarakat. Namun di pihak lain tokoh adat tidak ingin adat mereka terkikis oleh
kebudayaan baru yang dibawa oleh wisatawan. Untuk mengatasi masalah di atas dapat dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat betapa pentingnya pengembangan suatu objek wiata. Hal ini dilakukan tanpa menghilangkan salah satu harapan-harapan
masyarakat. Untuk mengatasi dampak-dampak negative yang mungkin timbul dari datangnya pariwisata diperlukan filter atau penyaringan terhadap budaya-budaya luar
tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan insan-insan pariwisata yagn terampil dan professional dibidangnya.
Lenni Samosir : Upaya Pengembangan Objek Wisata Lumban Silintong Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
4.5 Dampak Positif dan Negatif Pengembangan Pariwisata