Kiki Angreini Siagian : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena PE Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca, 2010.
Neraca analitik Presisi ±0,0001 g
Mettler Toledo Gelas ukur
10 mL Pyrex
Labu takar 100 mL
Pyrex Aluminium foil
Seperangkat alat cetak tekan
Seperangkat alat uji tarik dan kemuluran
Tokyo Testing Machine MFG
Seperangkat alat FT-IR Shimadzu FT-IR-8201 PC
Seperangkat alat analisis termal differensial
Shimadzu DT-30
Seperangkat alat SEM Shimadzu ASM-SX
3.3. Metode Penelitian
3.3.1. Pengambilan Sampel
Sampel limbah plastik polietilena PE yang merupakan limbah dari kantong plastik bening yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode sampel acak
sederhana.
3.3.2. Parameter Penelitian
Dalam penelitian ini, parameter yang diukur adalah sifat mekanis yaitu nilai kekuatan tarik dan kemuluran, sifat ketahanan termal, serta analisis permukaan dari komposit
limbah plastik PE dengan serat kaca dengan variasi perbandingan komposisi bb yaitu 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 dan dengan variasi konsentrasi
xilena dalam n-heksana sebagai bahan pembasah yaitu 5, 10, 15, 20, 25 yang dilakukan pada suhu penekanan 140
o
C.
3.3.3. Identifikasi Sampel Limbah Plastik
Kiki Angreini Siagian : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena PE Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca, 2010.
Limbah kantong plastik bening direndam dan dicuci sampai bersih lalu dikeringkan kemudian dipotong-potong halus. Selanjutnya diletakkan dalam lempengan berukuran
15 cm x 15 cm yang telah dilapisi aluminium foil. Lempengan kemudian diletakkan di antara pemanas mesin pencetak tekan pada suhu 140
C selama 3 menit tanpa tekanan. Pemanasan dilanjutkan pada suhu yang sama dengan memberikan tekanan ± 100 kN
selama 20 menit. Kemudian lempengan diambil dan didinginkan dengan air. Selanjutnya dibentuk spesimen dan dianalisis dengan analisis spektroskopi infra
merah untuk melihat gugus fungsinya, apakah limbah plastik tersebut termasuk jenis polietilena.
3.3.4. Preparasi Sampel 3.3.4.1. Penyiapan Limbah Plastik PE
Limbah plastik PE direndam dan dicuci sampai bersih lalu dikeringkan kemudian dipotong-potong halus.
3.3.4.2. Penyiapan Serat Kaca
Serat kaca dipotong kecil-kecil hingga berbentuk serat pendek dengan ukuran ± 2cm.
3.3.5. Pembuatan Campuran
3.3.5.1. Pencampuran Limbah Plastik PE-Serat Kaca Tanpa Xilena
Limbah plastik PE yang telah dipotong-potong halus dicampur dengan serat kaca berbentuk serat pendek dengan variasi perbandingan komposisi bb 90:10, 80:20,
70:30, 60:40, dan 50:50 hingga merata.
3.3.5.2. Pencampuran Limbah Plastik PE-Serat Kaca dengan Xilena
Limbah plastik PE yang telah dipotong halus dicampur dengan serat kaca berbentuk serat pendek dengan perbandingan optimal hingga merata. Campuran ini kemudian
ditambahkan dengan bahan pembasah xilena dengan variasi konsentrasi 5,10, 15, 20, dan 25.
3.3.6. Pembuatan Film Spesimen
Kiki Angreini Siagian : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena PE Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca, 2010.
Hasil pencampuran diletakkan dalam lempeng baja yang berukuran 15 cm x 15 cm yang telah dilapisi dengan aluminium foil. Lempengan kemudian diletakkan di antara
pemanas mesin pencetak tekan yang telah dipanaskan pada suhu 140
o
C selama 3 menit tanpa tekanan. Pemanasan dilanjutkan pada suhu yang sama dengan
memberikan tekanan 100 kN selama 20 menit. Kemudian lempengan diambil dan didinginkan di dalam air. Perlakuan ini dilakukan untuk masing-masing variasi
komposisi campuran PE dan serat kaca
3.3.7. Penyediaan Spesimen dan Karakterisasi Hasil Spesimen