Analisis Kekuatan Tarik dan Kemuluran Analisis Gugus Fungsi dengan Spektroskopi Infra Merah FT-IR Analisis Permukaan dengan Skanning Elektron Mikroskopi SEM

Kiki Angreini Siagian : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena PE Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca, 2010. Hasil pencampuran diletakkan dalam lempeng baja yang berukuran 15 cm x 15 cm yang telah dilapisi dengan aluminium foil. Lempengan kemudian diletakkan di antara pemanas mesin pencetak tekan yang telah dipanaskan pada suhu 140 o C selama 3 menit tanpa tekanan. Pemanasan dilanjutkan pada suhu yang sama dengan memberikan tekanan 100 kN selama 20 menit. Kemudian lempengan diambil dan didinginkan di dalam air. Perlakuan ini dilakukan untuk masing-masing variasi komposisi campuran PE dan serat kaca

3.3.7. Penyediaan Spesimen dan Karakterisasi Hasil Spesimen

3.3.7.1. Analisis Kekuatan Tarik dan Kemuluran

Film hasil spesimen dipilih dengan ketebalan 2 mm dan dipotong membentuk spesimen untuk uji tarik dan kemuluran sesuai dengan ASTM D-638-72-Type IV. Seperti pada gambar berikut : 115 mm 64 mm 6 mm 19 mm 25,5 mm 30 mm Gambar.3.1. Bentuk Spesimen Untuk Analisis Kuat Tarik dan Kemuluran ASTM D- 638-72-Type IV. Alat uji tarik terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kg f dengan kecepatan penarikan 10 mmmenit, kemudian spesimen dijepit kuat dengan alat penjepit, lalu mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas, spesimen diamati sampai putus. Dicatat tegangan maksimum F maks dan regangannya. Data pengukuran tegangan regangan diubah menjadi kekuatan tarik t dan kemuluran . Kiki Angreini Siagian : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena PE Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca, 2010. 3.3.7.2.Analisis Sifat Termal dengan Metode Differential Thermal Analysis DTA Spesimen ditimbang dengan berat 30 mg dalam cawan cuplikan. Setelah alat dalam keadaan setimbang, suhu dinaikkan dari 20 o C-600 o C, kecepatan kenaikan suhu 10 o Cmenit, termokopelmV = PR15 mV : DTA range ± 200 µV dan kecepatan grafik 2.5 mmmenit. Hasil dicatat berupa termogram.

3.3.7.3. Analisis Gugus Fungsi dengan Spektroskopi Infra Merah FT-IR

Spesimen dijepit pada tempat sampel kemudian diletakkan pada alat ke arah sinar infra merah. Hasilnya akan direkam ke dalam kertas berskala aluran kurva bilangan gelombang terhadap intensitas sinar berupa grafik spektrum.

3.3.7.4. Analisis Permukaan dengan Skanning Elektron Mikroskopi SEM

Ruang mikroskop pada bagian dalam alat Shimadzu ASM-SX dibuat menjadi kedap udara. Sumber listrik 30 kV dibuka secara perlahan hingga mencapai tegangan 20 kV. Sampel diletakkan melintang di atas gelas preparat dan dimasukkan dalam ruang mikroskop yang telah kedap udara dari luar. Tampilan gambar permukaan sampel dapat dilihat pada layer tabung sinar katoda. Tampilan gambar difoto pada layer photograph dengan perbesaran 400 X dari gambar preparat asli. Kiki Angreini Siagian : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena PE Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca, 2010.

3.4. Analisis Data

Data yang diperoleh dihitung dan kemudian ditabulasi. 1. Untuk data kekuatan tarik dan kemuluran, setelah dilakukan penelitian diperoleh nilai tegangan F maks dan regangan I i -I o , maka dapat ditentukan nilai kekuatan tariknya dengan rumus : A F maks = σ ... 3.1 Keterangan : = Kekuatan tarik bahan Kg f mm 2 F maks = Tegangan maksimum Kg f A o = Luas penampang mula-mula mm 2