Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
bila pembalik mendekati pemancar, “tekanan balik” udara penggerak diafragma besar pada relay pilot akan bertambah dari sebelumnya
4. Berubahnya “tekanan balik” uadar penggerak diafragma besar pada relay pilot
akan mengubah perubahan karangan pilot pada relay untuk membuka atau menutup.
5. Bila kerangan pilot membuka maka tegangan udara instrument output
bertambah, sebaliknya bila kerangan pilot menutup, tekanan udara instrument output menjadi berkurang. Dengan demikian pergerakan dari batang pemuntir
menghasilkan perubahan pada tekanan udara instrumen output. 6.
perhatikan bahwa udara instrumen output juga dikirim ke kapsul pengimbang balik.
7. Tekanan udara instrumen output akan terus bertambah atau berkurang sampai
pengimbang mendapat gaya balas yang sama besar dari kapsul pengimbang balik melalui pengimbang utama.
8. Sekali gaya pada pengimbang utama sama dengan gaya pengimbang kedua
maka tekanan udara instrument output tidak berubah lagi.
2.5.2 Transmitter Listrik
Sama halnya dengan transmitter pneumatic listrik juga terdiri dari dua bagian pokok, yaitu :
- Bagian Perasa
- Bagian Pengirim
Transmitter listrik ini dapat kita lihat pada gambar di bawah 2.12 [5] ini.
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
Gambar 2.12 Transmitter Listrik
Keterangan gambar :
1. Pengimbang utama
2. Pegas peninggi dan pegas titik nol
3. Peredam
4. Penyetelan batasan
5. Pengimbang Kedua
6. Pembatas Langkah
7. Kesatuan Magnet
8. Pegas Bias
9. Detektor
10. Kesatuan O.P.D
11. Menunjukkan Out-put
Transmitter ini juga termasuk gaya seimbang, detector pada transmitter ini dapat berupa meterbodi, sel beda tekanan, bola berisi cairan, dan penggeser.
Prinsip kerja dari transmitter listrik ini adalah :
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
1. Batang pemuntir dari detector Bagian Perasa disambungkan dengan
pengimbang utama dari bagian pengirim, sehingga pergerakan dari batang pemuntir menghasilkan pergerakan dari pengimbang utama.
2. Pergerakan dari pembanding utama mengubah jarak antara kedua ferrite dari
detector bagian pengirim 3.
Berubahnya jarak antara kedua ferrite menghasilkan perubahan pada induktansi pick – up coil
4. Perubahan induktansi dari pick – up coil menghasilkan perubahan pada out-put
osilator 5.
Perubahan pada out-put osilator menghasilkan perubahan pada nilai arus listrik yang keluar dari transmitter. Dengan demikian, perubahan pada variabel proses
yang dirasakan oleh detektor pada bagian perasa dapat menghasilkan perubahan pada nilai arus listrik yang keluar pada bagian pengirim
6. perhatikan bahwa sebagian dari out-put osilator dikirim ke kesatuan magnet
sehinng akan terjadi gaya tolak – menolak pada kesatuan magnet. Gaya tolak – menolak pada kesatuan magnet akhirnya akan menghasilkan pergerakan pada
penghubung kedua. 7.
pergerakkan atau gaya pada penghubung kedua diteruskan ke pengumbang utama melalui penyetelan batasan. Gaya pengimbang kedua adalah melawan
gaya pada pengimbang utama. Dengan demikian akan dihasilkan kedudukan dimana perubahan jarak antara ferrite akan sebanding dengan perubahan variabel
proses yang dirasakan oleh detector.
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
BAB III CONTROL VALVE