Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
Tipe horizontal, yang merupakan bejana horizontal dan memiliki keuntungan antara lain :
- Kapasitas sterilizer antara 15 – 30 ton TBS
- Pengoperasian lebih mudah dan praktis
- Buah tidak bersinggungan langsung dengan dinding, sehingga bahan olah tidak
mungkin menyebabkan bejana menjadi korosi. -
Pengisian uap masuk dan pembuangan uap keluar serta pembuangan air kondensat lebih muda dilakukan.
Pada gambar 4.4 [1] dapat dilihat jenis sterilizer tipe horizontal seperti yang dibawah ini
Gambar 4.4. Sterilizer tipe horizontal
4.4 Bagian – Bagian dari Sterilizer
1. Body
Body sterilizer merupakan lembaran – lembaran dari plat – plat yang di rol, kemudian disambungkan membentuk silinder yang panjang.
Saluran pemasukan uap
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
Saluran uap ini dilas dengan body dan dibuat flensa untuk menyambungkan ke pipa uap masuk. Selain saluran masuk juga ada saluran air kondensat dan alat
pengukur tekanan. 2.
Pintu Pintu dibuat seperti potongan bola, yang terletak di kiri dan kanan. Pintu
merupakan sarana untuk mempermudah pemasukan lori yang berisi sawit. 3.
Locking Ring Fungsi locking ring adalah untuk memperketat pintu dan untuk menjaga uap
tidak tembus dari sela – sela pintu. 4.
Rel dan Lori Untuk mempercepat proses perebusan maka buah sawit dimasukkan ke dalam
lori, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan buah tidak lama. Akan tetapi, tanpa adanya rel lori juga susah untuk dimasukkan dan
dikeluarkan dari sterilizer
4.5 Komponen - Komponen Pembangun Utama Control Valve FIG 360 – 104
Air To Close
Control valve adalah valve yang mengendalikan laju arus sesuai dengan tekanan udara dari positioner. Control Valve terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
bagian actuator, bonnet dan body. Sistem kerjanya adalah dengan menaikan tekanan udara operasi, plat
diafragma turun menekan pegas yang dihubungkan dengan plat diafragma, sehingga menggerakkan tangkai actuator. Kemudian tangkai itu berhenti dimana posisi gaya
pegas itu seimbang dengan tekanan udara. Bukaan Control valve tergantung pada
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
gerakan tangkai valve. Dan apabila terjadi suatu kesalahan, maka valve ini secara otomatis akan tertutup.
Control Valve ini dalam penggunaannya juga ditunjang dengan pemakainan controller yang memegang perannan penting setelah recorder dan indicator. Yang
terpasang pada panel control. Sedangkan alat penunjang lain disebut by pass valve yang terpasang di pasangan.
Bagian – bagian pembangun Control Valve FIG 360 – 104 dapat kita lihat dibawah ini [5].
Gambar 4.5 Control Valve
Keterangan gambar : 1.
Diaphragm Casings 2.
Diaphragm
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
3. Diaphragm Plate
4. Actuator Spring
5. Actuator Steam
6. Spring Seat
7. Spring Adjustor
8. Steam Conector
9. Yoke
10. Travel Indikator
11. Indikatos Skale
12. Valve Plug Steam
13. Packing Flange
14. Actuator Yoke Locknut
15. Packing
16. Packing Box
17. Bonnet
18. Bonnet Gasket
19. Spiral Wound Gasket
20. Cage Gasket
21. Valve Plug
22. Cage
23. Seat Ring
24. Valve Body
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
4.6 Anilisa Data