Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
BAB III CONTROL VALVE
Di dunia perindustrian Control Valve sangat penting peranannnya, apalgi dalam proses pengontrolan pada pabrik – pabrik modern sekarang ini. Control Valve
pada umumnya digunakan untuk mengontrol laju aliran cairan gas. Alat ini sangat penting bagi kelansungan proses produksi pabrik yang lebih baik.
Control yang demikian biasanya di gunakan untuk beberapa proses misalnya: Pertukaran energi, pengurangan tekanan, pengontrolan tekanan, pengisian tekanan dan
yang paling sederhana untuk mengisi tangki. Berikut ini akan di bahas lebih dalam mengenai Control Valve:
3.1 Prinsip Kerja Control Valve
Control valve terdiri dari dua jenis berdasarkan prinsip kerjanya. Yaitu: 1.
Jenis Air To Open 2.
Jenis Air to Close Jenis air to open bekerja bila control valve mendapatkan sinyal maka katup
control akan membuka. Jenis Air To Open ini adalah proses ketika pneumatik actuator dan control valve terbuka jika disuply udara bertekanan air compressor. Jenis Air To
Close bekerja bila Control Valve mendapatkan mendapat sinyal maka control akan menutup. Jenis Air To Close ini juga memproses ketika pneumatic actuator dan
control valve tertutup jika disuply udara bertekanan air compressor
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
3.2 Defenisi komponen-komponen pembangun utama control valve
Gambar 3.1.a menunjukkan skematik Alat Penggerak Aksi Lurus direct sedangkan gambar 3.1.b, menunjukkan skematik penggerak skematik penggerak Aksi
Terbalik Reverse. Penggerak ini diproduksi oleh perusahaan fisher dan termasuk jenis Penggerak
Pneumatik [4].
Gambar 3.1 Penggerak Aksi Lurus dan Aksi Terbalik
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
Bagian – bagian penting dari penggerak itu adalah :
- Sambungan Sinyal Penggerak
- Rumah Diafragma
- Diafragma
- Plat Diafragma
- Pegas Penggerak
- Tiang Penggerak
- Dudukan Pegas
- Penyetel Pegas
- Penghubung tiang penggerak
- Yoke
- Skala Penunjuk Bukaan
Sinyal pnematik dari kontroller atau alat Bantu kontrollerpotensioner masuk ke Rumah Diafragma melalui sambungan sinyal penggerak. Sinyal itu akan
ditumpukan pada Diafragma yang di topang dengan Plat Diafrgama. Gaya yang dihasilkan sinyal diafragma kemudian dilawan oleh Pegas
Penggerak. Pegas ini mempunyai nilai penekanan awal tertentu yang kemudian dapat diatur melalui Penyetel Pegas. Jadi letak kedudukan tiang penggerak adalah hasil
keseimbangan kedua gaya itu. Sedangkan gaya – gaya itu adalah tergantung pada luas bidang diafragma, tekanan sinyal pnematik dan penekanan pegas.
Penggerak jenis Diafragma Pegas seperti ini dapat dipergunakan pada kerangan – kerangan Globe, Saunder, Butterfly dan Kerangan Ball Ball Valve.
Sewaktu tekanan sinyal pnematik hilang, pegas penggerak akan mengembalikan
Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.
diafragma ke posisi semula yaitu posisi sebelum tekanan pneumatik masuk ke Rumah Diafragma. Sifat ini sangat baik untuk sistem keselamatan pada proses dimana pegas
itu memungkinkan aksi udara untuk menutup Air To Close dan udara untuk membuka Air to Open pada kerangan yang bersangkutan.
Di point ini kita juga membahas tentang komponen – komponen lain dari pembangun utama dari sebuah Control Valve, komponen-komponen tersebut adalah :
a. Tutup Katup Valve Bonnet